Agustyan, Leonardo and Dr. Adelina Ari Hamiyanti,, S.Pt., MP. (2023) “Pengaruh Penggunaan Pakan Fermentasi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) Terhadap Kualitas Fisik Daging Persilangan Entok (Cairina moschata)”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Persilangan entok merupakan jenis unggas air dengan tujuan pemeliharaan adalah dagingnya, persilangan entok memiliki ketahanan tubuh dan tingkat adaptasi terhadap lingkungan yang cukup baik. Disilangkannnya entok adalah untuk meningkatkan tingkat produksinya dan juga untuk meningkatkankan kualitasnya. Daging yang merupakan hasil produksi utama dari persilangan entok membutuhkan dukungan untuk mengoptimalkan produksinya, salah satunya adalah dukungan melalui pakan yang diberikan sehingga mendukung pertumbuhan menjadi lebih maksimal. Eceng gondok fermentasi dapat menjadi alternatif pakan untuk persilangan entok, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan eceng gondok (Eichhornia crassipes) terfermentasi terhadap kualitas fisik daging persilangan entok (Cairina moschata) dalam level pemberian tertentu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menentukan penggunaan pakan eceng gondok (Eichhornia crassipes) terfermentasi terhadap kualitas fisik daging persilangan entok (Cairina moschata) agar didapat kualitas fisik daging yang paling baik. Materi dari penelitian ini menggunakan 100 ekor persilangan entok, dipelihara hingga umur 8 minggu dengan memulai pemberian pelakuan pakan fermentasi eceng gondok pada saat ternak umur 4 minggu, lokasi pemeliharaan dilaksanakan di UPT. PT. dan HMT. Ngadiluwih, Kediri dari bulan Juli-September. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, dengan perlakuan pemberian pakan sebagai berikut: P0= Pakan Basal 100%, P1= pakan basal 80% + 20% eceng gondok fermentasi, P2= pakan basal 60% + 40% eceng gondok fermentasi, P3= pakan basal 40% + 60% eceng gondok fermentasi. Variabel yang diamati dalam penelitian kali ini adalah kadar pH Daging, Daya Ikat Air (WHC), Susut Masak Daging dan Keempukan daging, kemudian data dari variabel pengamatan dianalisis statistik menggunakan Analysis of Variant (ANOVA). Data yang sudah dianalisis akan dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan’s apabila diketahui bahwa data tersebut berbeda nyata ataupun berbeda sangat nyata.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian fermentasi eceng gondok dengan pakan basal memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya ikat air dan keempukan daging, dan memberikan perbedaan tidak nyata (P>0,05) terhadap pH dan susut masak. Pengaruh yang nyata terhadap uji daya ikat air kemungkinan besar disebabkan oleh rendahnya kadar lemak intramuskular dari persilangan entok, sedangkan pada uji keempukan daging diketahui bahwa semakin tinggi persentase pakan fermentasi eceng gondok yang diberikan, maka tingkat keempukan daging akan semakin menurun. Penyebab dari hal tersebut dikarenakan tingkat sumber energi pada pakan yang diberikan semakin berkurang dan hal ini berdampak pada lemak daging yang dapat membantu daging menjadi lebih empuk. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian pakan eceng gondok fermentasi terbaik terhadap kualitas fisik daging adalah P1 (pakan basal + 20% pakan eceng gondok) karena menghasilkan daya ikat air dan tingkat keempukan daging yang baik. Penggunaan pakan eceng gondok dapat dilakukan dengan taraf yang tidak terlalu banyak karena dapat menurunkan kualitas dari daging apabila diberikan secara berlebih, kedepannya perlu dilakukan kembali penelitian mengenai pakan fermentasi eceng gondok terhadap kualitas fisik daging agar kajian mengenai hal tersebut semakin bertambah.
English Abstract
This study aims to determine the effect of fermented water hyacinth feed on the physical quality of muscovy (Carina moschata) crossbreed meat. The material used in this research was a crossbreed of 100 muscovy ducks obtained from UPT. PT. HMT. Kediri. The research method used a Completely Randomized Design (CRD) experimental design. The treatments used were 4 treatments with 5 repetitions to obtain 20 experimental plots, each experimental plot containing 5 samples and was given the following feed treatment: P0= 100% basal feed, P1= 80% basal feed + 20% fermented water hyacinth, P2= 60% basal feed + 40% fermented water hyacinth, P1= 40% basal feed + 60% fermented water hyacinth. The results showed that fermented water hyacinth with basal feed had a significant effect (P<0,05) on water holding capacity and meat tenderness and making a non significant effect (P>0,05) on pH and cooking loss. The significant effect on the water holding capacity test is most likely caused by the low levels of intramuscular fat from crossbreed ducks, whereas in the meat tenderness test it is known that the test results show that the higher the percentage of fermented water hyacinth feed given, the lower the level of meat tenderness. This is likely due to the decreasing level of energy sources in the feed given and this has an impact on meat fat which can help the meat become more tender. The best treatment for meat quality is P1 (80% basal feed + 20% fermented water hyacinth feed) because it produces good water holding capacity dan meat tenderness.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052305 |
Uncontrolled Keywords: | cooking loss, pH, tenderness, water holding capacity, water hyacinth. |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 26 Feb 2024 08:00 |
Last Modified: | 26 Feb 2024 08:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216504 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Leonardo Agustyan.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |