Negoro, Mochammad Satrio Bimo and Dr. Mochamad Bagus Hermanto, STP.,MSc and Dr.Agr.Sc. Dimas Firmanda Al Riza, S.T., M.Sc (2024) Studi Perancangan Unit Produksi Cocofiber dan Cocopeat dari Sabut Kelapa (Cocos Nucifera L.) untuk Pabrik Kelapa yang Terintregasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia sebagai negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal tanaman kelapa di Indonesia mencapai 3,76 juta Ha, dengan total produksi diperkirakan sebanyak 14 milyar butir kelapa, secara rata-rata produksi buah kelapa per tahun adalah sebesar 5,6 juta ton, maka berarti terdapat sekitar 1,7 juta ton sabut kelapa yang dihasilkan, yang sebagian besar (95 persen) merupakan perkebunan rakyat. Sabut kelapa merupakan hasil samping, dan merupakan bagian yang terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa. Analisa kelayakan teknis unit produksi cocofiber dan cocopeat sabut kelapa dapat dikatakan layak dari aspek penentuan lokasi, kapasitas produksi, bahan baku, mesin dan peralatan, tata letak fasilitas, pola aliran, proses produksi dan ketenagakerjaan. Adapun lokasi yang dipilih yaitu berada di Kabupaten Banyuwangi sebagai lokasi yang tepat untuk membangun unit produksi cocofiber dan cocopeat sabut kelapa. Kapasitas harian pembuatan cocofiber dan cocopeat sabut kelapa memerlukan 2.850 Kg sabut kelapa terproses untuk menghasilkan 2.137,5 Kg cocofiber dan 712,5 cocopeat sabut kelapa. Bahan baku sabut kelapa memiliki berat sebesar 3.000 Kg/hari Mesin yang digunakan adalah mesin defibring, mesin pengayak sabut kelapa, mesin cleaning sabut kelapa, mesin drying sabut kelapa, mesin press, dan mesin sealer. Pola aliran yang dipilih adalah pola aliran U-Shaped. Hasil analisa kelayakan finansial unit produksi cocofiber dan cocopeat sabut kelapa dapat dikatakan layak dari aspek perhitungan. Adapun nilai modal kerja Rp.26.400.000, modal tetap Rp.1.167.864.200, biaya tetap (Fixed Cost) Rp.119.216.042, biaya tidak tetap (Variabel Cost) Rp.71.938.218, biaya overhead Rp.5.634.000, biaya total produksi (BP) Rp. Rp.196.425.000, hasil usaha kedua produk dijumlahkan sebesar Rp.598.950.000, laba produksi Rp.402.161.740, Nilai BEP(QA) untuk cocofiber 152 unit/7.589Kg dan BEP(QB) cocopeat 33.711/168.533Kg, BEPA(Rp.) Rp.76.044 dan BEPB(Rp.) Rp.22.866, R/C Ratio 3,04 dan nilai Payback Period 1,9 tahun. Studi perancangan ini bertujuan untuk industrialisasi dan peningkatan efisiensi produksi cocofiber dan cocopeat secara konvensional dan agar kegiatan produksi cocofiber dan cocopeat menghasilkan margin yang lebih tinggi serta meminimalisir kerugian dalam proses produksinya.
English Abstract
Indonesia as an archipelagic country and located in a tropical area and with favorable agro-climatic conditions, Indonesia is the main coconut producing country in the world. In 2000, the area of coconut plantations in Indonesia reached 3.76 million hectares, with total production estimated at 14 billion coconuts, the average production of coconuts per year was 5.6 million tons, meaning there were around 1,7 million tons of coconut fiber were produced, the majority of which (95 percent) was from community plantations. Coconut fiber is a by-product and is the largest part of the coconut, which is around 35 percent of the weight of the coconut. Analysis of the technical feasibility of the cocofiber and cocopeat coconut fiber production unit can be said to be feasible from the aspects of determining location, production capacity, raw materials, machinery and equipment, facility layout, flow patterns, production processes and employment. The location chosen is in Banyuwangi Regency as the right location to build a cocofiber and cocopeat coconut fiber production unit. The daily capacity for making cocofiber and coconut fiber cocopeat requires 2,850 kg of processed coconut fiber to produce 2,137.5 kg of cocofiber and 712.5 kg of coconut fiber cocopeat. The raw material for coconut fiber weighs 3,000 kg/day. The machines used are a defibring machine, a coconut fiber sieving machine, a coconut fiber cleaning machine, a coconut fiber drying machine, a press machine, and a sealer machine. The flow pattern chosen is a U-Shaped flow pattern. The results of the analysis of the financial feasibility of the cocofiber and cocopeat coconut fiber production unit can be said to be feasible from a calculation aspect. The working capital value is IDR 26.400.000, fixed capital IDR 1.167.864.200, fixed costs IDR 119.216.042, variable costs IDR 71,938,218, overhead costs IDR 5,634,000 , total production costs (BP) Rp. IDR 196.425.000, business results for both products totaled IDR 598.950.000, production profit IDR 402.161.740, BEP(QA) value for cocofiber 152 units /7.589Kg and BEP(QB) cocopeat 33.711/168.533Kg, BEPA(Rp.) IDR 76.044 and BEPB(Rp.) IDR 22.866, R/C Ratio 3.04 and Payback Period value 1.9 years. This design study aims to industrialize and increase the efficiency of conventional cocofiber and cocopeat production and so that cocofiber and cocopeat production activities produce higher margins and minimize losses in the production process.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524100011 |
Uncontrolled Keywords: | Cocofiber, Cocopeat, Kelayakan, Finansial, Teknis, Efisien.Cocofiber, Cocopeat, Feasibility, Financial, Technical, Efficiency |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 Apr 2024 07:47 |
Last Modified: | 05 Apr 2024 07:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216433 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mochammad Satrio Bimo Negoro.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |