Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Melon Dengan Greenhouse dan Konvensional di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

Maharani., Rahmatia and Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR.,, M.S and Dr. Sujarwo,, S.P., M.P (2023) Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Melon Dengan Greenhouse dan Konvensional di Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Melon merupakan salah satu tanaman hortikultura jenis buah yang memiliki cukup banyak penggemar dari seluruh kalangan. Permintaan buah melon tergolong sangat besar, baik dari konsumen dalam negeri maupun mancanegara meskipun produktivitasnya masih tergolong rendah (Ariyanto dan Suharijanto, 2023). Tingginya permintaan melon di pasaran mengakibatkan banyak petani yang berlomba-lomba untuk membudidayakan melon demi meraih keuntungan maksimal. Pada awal perkembangannya, tanaman melon dibudidayakan secara konvensional di lahan terbuka. Namun, seiring berjalannya waktu, petani mulai menggunakan metode greenhouse karena dianggap memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan budidaya melon di lahan terbuka. Jika dibandingkan dengan metode konvensional, hasil produksi melon dengan greenhouse akan lebih unggul baik dari segi kuantitas maupun kualitas (Susanto et al., 2022). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbasis pada pengumpulan dan analisis data berdasarkan angka serta pengukuran yang sifatnya numerik dengan tujuan menguji dan menjelaskan hubungan antar variabel dengan bantuan analisis statistik. Kegiatan penelitian akan dilakukan di 8 desa yang ada di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar pada bulan Oktober-November 2023. Jumlah responden penelitian ini adalah 33 petani melon greenhouse dan 11 petani melon metode konvensional. Data yang diperoleh dari responden akan dihitung menggunakan rumus dari teori biaya dan teori pendapatan. Perbedaan pendapatan juga akan diuji secara statistik dengan menggunakan Uji Mann Whitney untuk mengetahui signifikansi perbedaan rata-rata dari 2 kelompok yang tidak saling berkaitan, yakni usahatani melon dengan greenhouse dan konvensional dengan data yang tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi yang dibutuhkan usahatani melon konvensional per 1000 m2 adalah Rp 11.119.755, sedangkan untuk usahatani melon greenhouse adalah Rp 11.893.410. Biaya yang dibutuhkan usahatani melon greenhouse lebih besar karena adanya biaya investasi greenhouse. Adapun penerimaan yang diperoleh usahatani melon konvensional adalah Rp 20.781.000 sehingga diperoleh profit sebesar Rp 9.661.245. Usahatani melon greenhouse mampu memperoleh penerimaan sebesar Rp 28.103.800 sehingga diperoleh profit sebesar Rp 16.193.390. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai Asymp sig 2-tailed sebesar 0,025 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usahatani melon konvensional dan greenhouse.

English Abstract

Melon is a type of horticultural fruit plant that has quite a lot of fans from all walks of life. Demand for melons is very large, both from domestic and foreign consumers, even though productivity is still relatively low (Ariyanto and Suharijanto, 2023). The high demand for melons on the market has resulted in many farmers competing to cultivate melons to achieve maximum profits. At the beginning of its development, melon plants were cultivated conventionally in open fields. However, as time went by, farmers began to use the greenhouse method because it was considered to have several advantages compared to cultivating melons in open fields. When compared with conventional methods, the results of greenhouse melon production will be superior both in terms of quantity and quality (Susanto et al., 2022). This research was carried out using a quantitative approach based on collecting and analyzing data based on numbers and numerical measurements with the aim of testing and explaining the relationship between variables with the help of statistical analysis. Research activities will be carried out in 8 villages in Wates District, Blitar Regency in October-November 2023. The number of respondents for this research is 33 greenhouse melon farmers and 11 conventional method melon farmers. Data obtained from respondents will be calculated using formulas from cost theory and income theory. Differences in income will also be tested statistically using the Mann Whitney Test to determine the significance of differences in the averages of 2 unrelated groups, namely greenhouse and conventional melon farming with data that is not normally distributed. The research results show that the total production costs required for conventional melon farming per 1000 m2 are IDR 11,089,807, while for greenhouse melon farming it is IDR 11.893.410. The costs required for greenhouse melon farming are greater due to greenhouse investment costs. The revenue obtained by conventional melon farming is IDR 20,781,000, resulting in a profit of IDR 9.661.245. The greenhouse melon farming business was able to obtain revenues of IDR 28,103,800 resulting in a profit of IDR 16.193.390. The Mann Whitney test results show a 2-tailed Asymp sig value of 0.025, which means there is a significant difference between conventional and greenhouse melon farming income.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040121
Divisions: Fakultas Pertanian > Agribisnis
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 20 Feb 2024 03:32
Last Modified: 20 Feb 2024 03:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216275
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rahmatia Maharani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item