Uji Ketahanan Kekeringan pada Galur Mutan Sorgum Generasi M4.

Raizal., Muhammad Syahdan Dinar and Prof. Dr. Ir. Titiek Islami,, MS. and Aldila Putri Rahayu,, SP., MP. (2024) Uji Ketahanan Kekeringan pada Galur Mutan Sorgum Generasi M4. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luasan lahan marginal di Indonesia mencapai 157,2 ha. Hal ini menyebabkan hanya 58,4% dari total lahan marginal di Indonesia yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian. Tanaman yang sesuai di tanam pada lahan marginal seperti sorgum dapat memaksimalkan potensi lahan marginal di Indonesia. Sorgum merupakan tanaman serealia yang berasal dari Afrika dan dapat diolah menjadi pakan ternak hingga nasi. Varietas yang diedarkan di Indonesia merupakan introduksi dari ICRISAT India dan telah dilakukan pemuliaan tanaman oleh kementerian pertanian sehingga adanya varietas seperti Numbu. Meningkatkan produksi sorgum diperlukan dengan sumber keragaman genetik yang melimpah dalam waktu singkat, hal tersebut dapat dicapai dengan teknik pemuliaan tanaman yaitu mutasi. Mutasi merupakan teknik yang digunakan untuk perbaikan karakter pada tanaman dengan sumber tetua yang terbatas. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk mengevaluasi sorgum mutan M4 pada lahan kering dibandingkan dengan Varietas Numbu, Super-1, dan Samurai-1. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Agustus 2021 pada rumah plastik dan lahan percobaan Pasar Jumat PAIR-BATAN.. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan Augmented Design yang diberi perlakuan pada galur mutan M4 (38 galur) dibandingkan dengan 3 varietas yang telah beredar yaitu benih sorgum varietas Numbu (unggul nasional), samurai 1 (rentan terhadap kekeringan), Super-1 (induk). Variabel pengamatan yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, jumlah ruas, panjang malai, berat malai, berat biji per malai, umur berbunga, umur munculnya malai, biomassa tanaman, kerapatan stomata. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Bila hasil pengujian diperoleh perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan menggunakan uji LSI (Least Significant Increase) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beda nyata hanya pada variabel pengamatan jumlah daun. Pada beberapa galur mutan generasi M4 yaitu galur mutan M1, M6, M8, M12, M16, M22 dan, M33 memiliki rerata jumlah daun lebih tinggi dan berbeda nyata dengan varietas pembanding yaitu Numbu (C1), Super-1 (C2), dan Samurai-1(C3). Sedangkan pada galur mutan M17 dan M42 hanya lebih tinggi dan berbeda nyata terhadap varietas Super-1(C2).

English Abstract

Marginal land in Indonesia reaches 157.2 ha and this result in only 58.4% of the total marginal land in Indonesia can be used as agricultural land. Plants that are suitable for planting on marginal land such as sorghum can maximize the potential of marginal land in Indonesia. Sorghum is a cereal plant originating from Africa and can be processed into animal feed and also rice. The varieties circulated in Indonesia are the introduction of ICRISAT India and has been carried out by the ministry of agriculture with plant breeding so that there are varieties such as Numbu. Increasing the production of sorghum needed with abundant sources of genetic diversity in a short time, this can be achieved by plant breeding techniques, namely mutations. Mutation is a technique used for character improvement in plants with limited parental sources. The purpose if this research to evaluate the sorgum M4 mutant lines in dry land and compare it with Numbu, Super-1, and Samurai-1 variety. The research was conducted from March to August 2021 in the plastic house area of PAIR-BATAN, Pasar Jumat.The method used is the Augmented Design method with the treatment given was mutant M4 lines (38 genotypes) compare with 3 released variety in Indonesia which is Numbu variety (national superior), Samurai-1 (susceptible to drought), Super-1 (parent). The observed variables observed were plant height, number of leaves, stem diameter, number of internodes, panicle length, panicle weight, seed weight, flower age, harvest age, plant biomass, stomata sampling. The observational data obtained were analysed using analysis of variance (F test) at the 5% level. If the test results show a significant difference, then proceed with a comparison test between treatments using the LSI (Least Significant Increase) test at the 5% level. Based on the research results, there is a significant difference only in the observed variable number of leaf. In several mutant strains of generation M4, namely the mutant strains M1, M6, M8, M12, M16, M22, and M33, they have a higher mean leaf count and are significantly different from the comparison varieties, Numbu (C1), Super-1 (C2), and Samurai-1 (C3). Meanwhile, in the mutant strains M17 and M42, there is only a significantly higher leaf count compared to the variety Super-1 (C2).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040110
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 20 Feb 2024 03:35
Last Modified: 20 Feb 2024 03:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216247
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Syahdan Dinar Raizal.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item