Muhtadi, Much. Misbah and Prof. Dr. Ir. Agus Suryanto,, MS. and Prof. Dr. Ir. Sitawati,, MS. (2024) Pengaruh Sistem Tanam dan Tipe Kemasakan Terhadap Efisiensi Intersepsi (Ei), Efisiensi Konversi Energi (EKE) dan Produksi Tebu (Saccharum officinarum L.). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tebu (Saccharum officinarum L.) adalah tanaman golongan C4 yang memiliki efisiensi tinggi dalam proses fotosintesis dan dimanfaatkan sebagai tanaman penghasil gula. Indonesia pernah menjadi negara eksportir gula pada masa kolonial Hindia Belanda dan saat ini menjadi negara importir gula terbesar pertama di dunia pada tahun 2023. Indonesia yang terletak di sepanjang khatulistiwa mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun sehingga dapat menunjang kegiatan budidaya tanaman. Sistem tanam mempengaruhi intersepsi radiasi matahari yang dapat berdampak pada kapasitas fotosintesis dan hasil tanaman, sedangkan tipe kemasakan berpengaruh pada waktu kemasakan dan jumlah radiasi yang dapat ditangkap atau diientersepsi serta gula yang dihasilkan sehingga perlu pemilihan varietas dengan tipe kemasakan yang sesuai dengan sistem tanam yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi sistem tanam yang memberikan respon pertumbuhan dan hasil yang optimal pada varietas tebu yang berbeda serta memperoleh informasi efisiensi intersepsi dan efisiensi konversi energi radiasi matahari pada varietas tebu yang berbeda akibat pengaruh sistem tanam yang berbeda. Percobaan dilaksanakan pada bulan September 2020 – Agustus 2021 di Desa Tajinan, Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Alat yang digunakan adalah kamera, pipa paralon, lux meter, leaf area meter, timbangan digital, brix refraktometer, polarimeter saccharomat dan oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit bagal tebu varietas PS 881 masak awal, PSJK 922 masak tengah, Bululawang masak akhir, pupuk anorganik ZA, NPK majemuk dan petroganik. Percobaan disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan petak utama adalah tiga varietas tebu dengan kemasakan berbeda (PS 881 masak awal, PSJK 922 masak tengah dan Bululawang masak akhir) dan anak petak adalah sistem tanam tebu (PKP 120 cm end to end; PKP 120 cm x zig zag 50 cm; dan PKP 75/150 cm x 50 cm). Variabel pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah ruas, jumlah daun, jumlah batang, luas daun, kandungan klorofil daun, bobot batang, bobot kering, leaf area index, crop growth rate, specific leaf area, hasil panen, kualitas nira, efisiensi intersepsi dan efisiensi konversi energi. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA taraf 5% untuk mengetahui pengaruh dan interaksi dari faktor perlakuan. Apabila hasil pengujian mendapatkan pengaruh yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan dengan uji BNT 5%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara tipe kemasakan dan sistem tanam tebu pada jumlah daun dan %pol tebu. Perlakuan tipe kemasakan berpengaruh pada jumlah ruas, luas daun, kualitas nira, bobot batang, kadar klorofil, indeks luas daun, luas daun spesifik dan efisiensi intersepsi tanaman tebu. Sistem tanam tebu berpengaruh pada tinggi tanaman, luas daun, jumlah batang, kualitas nira, bobot batang, jumlah batang per juring, hasil panen, hablur gula, bobot kering, kadar klorofil, crop growth rate, indeks luas daun, luas daun spesifik, efisiensi intersepsi dan efisiensi konversi energi tanaman tebu.
English Abstract
Sugarcane (Saccharum officinarum L.) is a C4 plant that has high efficiency in the photosynthesis capacity and used as a material of sugar. Indonesia was sugar exporter during the colonial period and now is the second largest sugar importer in the world. Indonesia, which is located along the equator, received radiation throughout the year so that it can support crop cultivation. The cropping system affects the interception of solar radiation which have an impact on photosynthetic capacity and crop yield, while the maturity type affects harvest time and total radiation that intercepted by plant as well as the sugar produced so it is necessary to choose the ideal variety on the different planting system. The purpose of this study was to obtain information on planting systems that provide the optimal growth and yield responses in different sugarcane varieties and obtain information on the interception efficiency and radiation use efficiency of solar radiation in different sugarcane varieties due to the influence of different planting systems. The research was conducted from September 2020 to August 2021 in Tajinan Village, Tajinan District, Malang Regency. The tools used were camera, paralon pipe, lux meter, leaf area meter, digital scale, brix refractometer, saccharomat polarimeter and oven. The materials used in this research were sugarcane early-maturing PS 881, mid-maturing PSJK 922, late-maturing Bululawang, inorganic fertilizers ZA, compound NPK and petroganic. The research was arranged using a Split Plot Design with the main plot are three varieties of sugarcane with different maturity (PS 881 early maturing, PSJK 922 middle maturing and Bululawang late maturing) and the subplots are the sugarcane planting system (Single row 120 cm end to end; Single row 120 cm x zig zag 50 cm; and Double row 75/150 cm x 50 cm). The observation variables consisted of plant height, number of internodes, number of leaves, number of stems, leaf area, leaf chlorophyll content, stem weight, dry weight, leaf area index, crop growth rate, specific leaf area, specific leaf weight, yield, juice quality, interception efficiency and radiation use efficiency. The data obtained were analyzed with ANOVA at the 5% level to determine the effect and interaction of the treatment factors. If the test results showed significant effect, then continued with a comparison test using BNT test with 5% level. The results showed that there was an interaction between maturing time and sugarcane planting system on the number of leaves and %pol sugarcane. The treatment of maturing time affects the number of internodes, leaf area, juice quality, stem weight, chlorophyll content, leaf area index, specific leaf area, specific leaf weight and interception efficiency of sugarcane plants. Sugarcane cropping system affects plant height, leaf area, number of stems, juice quality, stem weight, number of stems per juring, yield, sugar yield, dry weight, chlorophyll content, crop growth rate, leaf area index, specific leaf area, interception efficiency and radiation use efficiency of sugarcane plants
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0424040008 |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 21 Feb 2024 04:22 |
Last Modified: | 21 Feb 2024 04:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216232 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Much Misbah Muhtadi.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |