Prabaswara, Naufal Qobus and Dahnial Syauqy, S.T., M.T., M.Sc. and Eko Setiawan, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D. (2024) Sistem Klasifikasi Kematangan Pupuk Organik Cair Berdasarkan Warna dan Gas Menggunakan Metode Naïve Bayes. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sampah berpotensi terhadap dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan jika tidak dikelola dengan tepat. Salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif sampah adalah dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik. Namun, dalam pembuatannya pupuk organik cair memerlukan waktu fermentasi pupuk organik cair yang bervariasi tergantung pada berbagai faktor, sehingga terdapat tantangan untuk memastikan kualitas dan efisiensi dalam pembuatannya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem identifikasi tingkat kematangan pupuk organik cair melalui perubahan warna dan gas amonia saat proses fermentasi untuk memastikan kualitas dan efisiensi dalam pembuatan pupuk organik cair. Penelitian melibatkan dua jenis kelas tingkat kematangan pupuk organik cair, yakni yang sudah matang dan yang belum matang. Parameter yang digunakan untuk menilai tingkat kematangan pupuk organik cair adalah warna dan bau. Warna diukur menggunakan sensor TCS3200 dengan parameter red, green, blue (RGB), sedangkan bau diukur melalui sensor MQ135 untuk gas amonia. Proses penentuan tingkat kematangan pupuk organik cair menggunakan metode Naive Bayes, dipilih karena perhitungannya yang mudah, menghemat memori, dan memberikan hasil akurat. Pada 12 kali pengujian menggunakan kedua sensor, sensor MQ135 menunjukkan korelasi tinggi antara nilai tegangan keluaran dan konsentrasi amonia, mencapai 99,55%, menunjukkan kemampuan sensor MQ135 dalam mendeteksi perubahan kadar amonia dengan akurat. Sementara itu, sensor warna TCS3200 menggunakan metode mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh pupuk organik cair. Sensor ini dapat membaca warna dengan akurasi sebesar 90,86%, dan tetap mampu mendeteksi perubahan warna serta gelap terangnya. Pada pengujian sistem yang dilakukan dengan jumlah data latih 53 data dan data uji 22 data, diperoleh akurasi sebesar 86,36%. Waktu komputasi ratarata adalah 277,7727 milidetik (ms) atau sekitar 0,278 detik. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem yang dikembangkan mampu memberikan akurasi tinggi dalam menentukan tingkat kematangan pupuk organik cair secara efisien.
English Abstract
Waste has the potential to cause adverse impacts on the environment and health if not managed properly. One solution to reduce the negative impact of waste is to process organic waste into organic fertiliser. However, the manufacture of liquid organic fertiliser requires a fermentation time that varies depending on various factors, so there are challenges to ensure quality and efficiency in its manufacture. This study aims to develop a system for identifying the maturity level of liquid organic fertiliser through changes in colour and ammonia gas during the fermentation process to ensure the quality and efficiency in making liquid organic fertiliser. The research involved two types of liquid organic fertiliser maturity level classes, namely mature and immature. The parameters used to assess the maturity level of liquid organic fertiliser are colour and odour. Colour is measured using a TCS3200 sensor with red, green, blue (RGB) parameters, while odour is measured through an MQ135 sensor for ammonia gas. The process of determining the maturity level of liquid organic fertiliser using the Naive Bayes method, was chosen because of its easy calculation, memory saving, and accurate results. In 12 tests using both sensors, the MQ135 sensor showed a high correlation between the output voltage value and ammonia concentration, reaching 99.55%, indicating the ability of the MQ135 sensor to accurately detect changes in ammonia levels. Meanwhile, the TCS3200 colour sensor uses a method of measuring the intensity of light reflected by liquid organic fertiliser. This sensor can read colours with an accuracy of 90.86%, and is still able to detect changes in colour and darkness. In system testing conducted with 53 training data and 22 test data, an accuracy of 86.36% was obtained. The average computation time is 277.7727 milliseconds (ms) or about 0.278 seconds. These results show that the developed system is able to provide high accuracy in determining the maturity level of liquid organic fertiliser efficiently.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524150194 |
Uncontrolled Keywords: | pupuk organik cair, waktu fermentasi, MQ135, TCS3200, Naïve Bayes-liquid organic fertiliser, fermentation time, MQ135, TCS3200, Naïve Bayes |
Divisions: | Fakultas Ilmu Komputer > Teknik Komputer |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 25 Mar 2024 07:28 |
Last Modified: | 25 Mar 2024 07:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216215 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Naufal Qobus Prabaswara.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |