―Pengaruh Kombinasi Latihan Fisik dan Pemberian Diet Hipokalori terhadap Kadar Gula Darah dan Serum Amilase Tikus Model Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)

Shadiq, Raihan and dr. Happy Kurnia P., Ph.D and dr. Hikmawan Wahyu S., Ph.D. (2023) ―Pengaruh Kombinasi Latihan Fisik dan Pemberian Diet Hipokalori terhadap Kadar Gula Darah dan Serum Amilase Tikus Model Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) merupakan kondisi steatosis hepatik, inflamasi, kerusakan hepatosit, dan tidak ditemukan penyebab sekunder akumulasi lemak pada hati contohnya yaitu konsumsi alkohol yang tinggi. Prevalensi NAFLD di Indonesia masih tinggi jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Peningkatan kejadian NAFLD berkaitan dengan bertambahnya masalah sindrom metabolik, obesitas, hiperlipidemia dan diabetes melitus tipe 2. Sindrom metabolik dan diabetes melitus tipe 2 memiliki gejala yaitu peningkatan gula darah. Dalam patogenesisnya, akumulasi lemak ektopik pada hati berdampak dapat mencetuskan NAFLD. Akumulasi lemak ektopik juga dapat terjadi pada beberapa organ, salah satunya pankreas dan dapat menjadi penyebab abnormalitas kadar serum amilase. Strategi utama terapi pada NAFLD yaitu modifikasi gaya hidup yang dapat berupa diet hipokalori dan latihan fisik. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh latihan fisik dan hipokalori terhadap kadar gula darah dan serum amilase tikus model NAFLD. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus Rattus norvegicus galur Wistar jantan. Kadar gula darah dan serum amilase kemudian dilakukan analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji one way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji beda Bonferonni. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah tikus model NAFLD yang diberikan latihan fisik dan diet hipokalori (p = 0,044) dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Namun, tidak ditemukan pengaruh yang signifikan terhadap kadar amilase tikus model NAFLD yang diberikan latihan fisik dan diet hipokalori (p = 0,732) dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Kesimpulannya, terdapat pengaruh penurunan kadar gula darah terhadap pemberian latihan fisik dan diet hipokalori pada tikus model NAFLD sehingga dapat menjadi terapi bagi pasien NAFLD dengan memperbaiki sindrom metabolik dan faktor risiko lainnya.

English Abstract

Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) is a condition of hepatic steatosis, inflammation, and hepatocyte damage, with no secondary cause of fat accumulation in the liver being found, for example, high alcohol consumption. The prevalence of NAFLD in Indonesia is still high when compared with several other countries. The increase in the incidence of NAFLD is related to the increasing problems of metabolic syndrome, obesity, hyperlipidemia, and type 2 diabetes mellitus. Metabolic syndrome and type 2 diabetes mellitus have symptoms, namely increased blood sugar. In its pathogenesis, ectopic fat accumulation in the liver can trigger NAFLD. Ectopic fat accumulation can also occur in several organs, one of which is the pancreas, and can be the cause of abnormal serum amylase levels. The main therapeutic strategy for NAFLD is lifestyle modification which can take the form of a hypocaloric diet and physical exercise. This study aimed to determine the effects of a combination of physical exercise and hypocaloric on blood sugar and serum amylase levels in NAFLD model rats. The subjects used in this research were male Rattus norvegicus Wistar strain rats. Blood sugar and serum amylase levels were then analyzed for normality test, homogeneity test, one-way ANOVA test and continued with the Bonferonni difference test. The results of this study showed that there was a significant effect on reducing blood sugar levels in NAFLD model rats given physical exercise and a hypocaloric diet (p = 0.044) compared to the positive control group. However, no significant effect was found on the amylase levels of NAFLD model rats given physical exercise and a hypocaloric diet (p = 0.732) compared to the positive control group. In conclusion, there is an effect of reducing blood sugar levels by giving physical exercise and a hypocaloric diet to NAFLD model rats so that it can be a therapy for NAFLD patients by improving metabolic syndrome and other risk factors.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052306
Uncontrolled Keywords:	NAFLD, Latihan Fisik, Diet hipokalori, Gula darah, Amilase
Divisions:	Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	23 Feb 2024 03:55
Last Modified:	23 Feb 2024 03:55
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216180

Text (DALAM MASA EMBARGO) RAIHAN SHADIQ.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Actions (login required)

View Item