Pengaruh Naungan dan Umur Bahan Tanam terhadap Keberhasilan Pertumbuhan Stek Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) di Dataran Medium.

Pujiansyah., Jemi and Prof.Dr.Ir. Ellis Nihayati,, M.S. (2024) Pengaruh Naungan dan Umur Bahan Tanam terhadap Keberhasilan Pertumbuhan Stek Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) di Dataran Medium. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) atau disebut “Kaa-hee” yang berarti “herba manis” adalah sebagai bahan baku pemanis alami yang memiliki tingkat kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dan rendah kalori. Budidaya stevia di Indonesia masih jarang dilakukan karena stevia dapat tumbuh secara optimal di daerah dataran tinggi. Budidaya stevia di dataran rendah dan medium cukup sulit untuk dilakukan karena kondisi lingkungan yang kurang sesuai dengan syarat pertumbuhan optimal stevia. Permasalahan pengembangan budidaya stevia adalah terkait faktor teknis dan non teknis. Faktor teknis yang menjadi permasalahan yaitu ketersediaan tanaman induk di Indonesia masih terbatas karena belum ada varietas unggul yang dapat digunakan dan ketersediaan bahan tanam stevia yang cukup rendah karena sulitnya untuk melakukan perbanyakan. Sedangkan faktor non teknis yaitu nilai ekonomis dari hasil panen stevia itu sendiri. Metode perbanyakan stevia dapat dilakukan secara generatif dengan benih, namun memiliki daya kecambah dan tingkat keberhasilan tumbuhnya cukup rendah. Perbanyakan secara vegetatif menggunakan stek memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai untuk mendukung pertumbuhannya. Upaya dalam menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan stek stevia di dataran medium adalah dengan penggunaan naungan dan umur bahan tanam yang tepat agar tanaman mampu beradaptasi dan tumbuh dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai tingkat naungan dengan umur bahan tanam terhadap keberhasilan pertumbuhan stek stevia dan untuk mendapatkan perlakuan terbaik antara persentase naungan dan umur bahan tanam terhadap pertumbuhan dan hasil stevia. Percobaan dilaksanakan pada Juni – Oktober 2023 di greenhouse lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kel. Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, di Laboratorium Fisiologi Tanaman dan Laboratorium Sumberdaya Lahan, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari paranet 50% dan 75%, spektrofotometer, SPAD (Soil Plant Analysis Development), thermohigrometer, termometer, lux meter, waterbath, timbangan digital, timbangan analitik, gelas ukur, tabung reaksi, labu erlenmeyer, cuvet, polibag plastik ukuran 10 x 15 cm dan 30 x 30 cm, oven, penyangga naungan (bambu), label dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu stek tanaman stevia, kompos bokashi, sekam bakar, pupuk urea (N 46%) dan alkohol 96%. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari dua faktor yaitu persentase naungan (petak utama) dan umur bahan tanam (anak petak). Faktor pertama adalah persentase naungan (N) yang terdiri dari Screen dan naungan 0% (N0), Screen dan naungan 50% (N1), Screen dan naungan 75% (N2). Sedangkan faktor kedua adalah umur bahan tanam (T) yang terdiri dari umur bahan tanam 14 hari (T1), umur bahan tanam 21 hari (T2) dan umur bahan tanam 28 hari (T3). Terdapat 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Parameter pengamatan terdiri dari parameter lingkungan (suhu udara, kelembaban udara dan intensitas cahaya), parameter pertumbuhan (pertambahan panjang tanaman, pertambahan jumlah daun, pertambahan luas daun dan indeks klorofil) dan panen (pertambahan bobot segar total, pertambahan bobot kering total dan kadar steviosida). Data dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) atau uji F-hitung pada taraf 5%. Apabila kedua perlakuan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan screen dan naungan (N) dan umur bahan tanam (T) terhadap pertambahan panjang tanaman fase pertumbuhan I periode pengamatan 0-28 HST, yaitu pada perlakuan screen dan naungan 75% dengan umur bahan tanam 21 dan 28 hari. Perlakuan screen dan naungan 0% memberikan pengaruh nyata lebih tinggi pada parameter pertumbuhan dan hasil, yaitu terhadap pertambahan panjang tanaman, pertambahan jumlah daun, pertambahan luas daun, indeks klorofil, pertambahan bobot segar total dan pertambahan bobot kering total. Perlakuan umur bahan tanam 28 hari memberikan pengaruh nyata lebih tinggi pada parameter pertumbuhan, seperti pertambahan panjang tanaman, pertambahan jumlah daun dan pertambahan luas daun pada fase pertumbuhan I dan II.

English Abstract

Stevia plant (Stevia rebaudiana Bertoni) or called "Kaa-hee" which means "sweet herb" is a natural sweetener raw material that has a sweetness level 200-300 times higher and low in calories. Cultivation of stevia in Indonesia is still rare because stevia can grow optimally in highland areas. Cultivation of stevia in the lowlands and mediumlands is quite difficult to do because the environmental conditions are not in accordance with the optimal growth requirements of stevia. Problems in developing stevia cultivation are related to technical and non-technical factors. Technical factors that become a problem are the availability of parent plants in Indonesia is still limited because there are no superior varieties that can be used and the availability of stevia planting material is quite low because of the difficulty of propagation. While non-technical factors are the economic value of the stevia harvest itself. The method of propagation of stevia can be done generatively with seeds, but has a germination power and the success rate of growth is quite low. Vegetative propagation using cuttings requires appropriate environmental conditions to support its growth. Efforts to create suitable environmental conditions for the growth of stevia cuttings in the medium plains are the use of shade and the right age of planting material so that plants are able to adapt and grow well. This research aims to study the effect of various shading with the age of planting material on the successful growth of stevia cuttings and to get the best treatment between the percentage of shading and the age of planting material on the growth and yield of stevia. The research was conducted from June to October 2023 in the greenhouse of the experimental field of the Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya, Kel. Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Malang City, East Java, in the Plant Physiology Laboratory and Land Resources Laboratory, Department of Agricultural Cultivation, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. The tools used were paranet 50% and 75%, spectrophotometer, SPAD (Soil Plant Analysis Development), thermohygrometer, thermometer, lux meter, waterbath, digital balance, analytical balance, measuring cup, test tube, erlenmeyer flask, cuvet, cuttings scissors, plastic polybag size 10 x 15 cm and 30 x 30 cm, oven, brown envelope, shade support (bamboo), meter, hoe, label, marker, stationery and camera. While the materials used are stevia plant cuttings, bokashi compost, firewood husk, urea fertilizer (N 46%) and alcohol 96%. The study used a split-plot design consisting of two factors, namely the percentage of shading (main plot) and the age of planting material (subplot). The first factor is the percentage of shade (N) which consists of Screen and shade 0% (N0), Screen and shade 50% (N1), Screen and shade 75% (N2). While the second factor is the age of planting material (T) which consists of age of planting material 14 days (T1), age of planting material 21 days (T2) and age of planting material 28 days (T3). There were 9 treatment combinations and 3 replications, resulting in 27 experimental units. The observation parameters consisted of environmental parameters (air temperature, air humidity and light intensity), growth parameters (plant length increment, leaf number increment, leaf area increment and chlorophyll index) and harvest (total fresh weight increment, total dry weight increment and stevioside content). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) or F-count test at the 5% level. If the two treatments showed significantly different effects, further tests were carried out with the Honest Real Differences (BNJ) test at the 5% level. The results showed that there was an interaction between the screen and shade treatment (N) and the age of planting material (T) on the increase in plant length in the first growth phase of the observation period 0-28 HST, namely in the screen and shade treatment of 75% with the age of planting material 21 and 28 days. Screen treatment and 0% shading gave a significantly higher effect on growth and yield parameters, namely on plant length increment, number of leaves increment, leaf area increment, chlorophyll index, total fresh weight increment and total dry weight increment. The 28-day planting material age treatment gave a significantly higher effect on growth parameters, such as plant length increase, number of leaves increase and leaf area increase in growth phases I and II.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040097
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 19 Feb 2024 03:28
Last Modified: 19 Feb 2024 03:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216149
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Jemi Pujiansyah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item