Pengaruh Efisiensi Dosis Pemupukan dan Intensitas Pemberian Air Terhadap N-Total, Pertumbuhan, Produksi Serta Mutu Tanaman Tembakau Madura di Sumberboto, Blitar.

Purwanti., Devina and Dr. Lenny Sri Nopriani,, S.P., M.P. (2024) Pengaruh Efisiensi Dosis Pemupukan dan Intensitas Pemberian Air Terhadap N-Total, Pertumbuhan, Produksi Serta Mutu Tanaman Tembakau Madura di Sumberboto, Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tembakau Madura merupakan tembakau rajangan semi aromatik untuk bahan baku utama pembuatan rokok kretek. Namun, produktivitasnya masih tergolong rendah sehingga dilakukan perluasan lahan ke Desa Sumberboto, Blitar. Sumberboto memiliki iklim kering sesuai dengan daerah asli tembakau Madura. Lahan Sumberboto termasuk lahan kering yang memiliki kesuburan tanah dan ketersediaan air rendah sesuai dengan budidaya tembakau Madura yang membutuhkan unsur hara dan air sedikit untuk meningkatkan mutunya. Salah satu hara utama yang mempengaruhi produktivitas dan mutu tembakau Madura adalah nitrogen. Nitrogen merupakan salah satu masalah utama bagi petani Madura dimana dosis yang digunakan berlebihan untuk meningkatkan produksinya. Hal tersebut justru dapat menurunkan mutu tembakau Madura dan harga jual menurun bahkan tidak laku dijual. Upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemupukan adalah dengan menerapkan prinsip 5T (dosis, jenis, waktu, tempat, sasaran) yang kurang diperhatikan oleh petani. Dalam proses penyerapan hara membutuhkan ketersediaan air yang cukup dalam menunjang pertumbuhan dan pembentukan mutu. Namun, fase akhir tembakau justru membutuhkan kondisi air yang tercekam untuk meningkatkan perkembangan akar yang dapat meningkatkan jumlah daun dan mutu tembakau. Rekomendasi pemupukan dan pengairan dengan dosis yang lebih sedikit dapat mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan sehingga memberikan keuntungan maksimal dengan harga jual yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan varietas dengan pupuk dan air paling berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan, produksi dan mutu tembakau Madura serta paling menguntungkan terhadap biaya usaha tani. Penelitian dilaksanakan bulan April 2023 hingga Agustus 2023. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Desa Sumberboto, Blitar. Analisis contoh tanah dilakukan di Laboratorium Kimia Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, sedangkan analisis sampel mutu dilakukan di Laboratorium PT. Djarum, Kudus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) dengan 3 kali ulangan dengan 8 perlakuan sehingga menghasilkan 24 perlakuan. Perlakuan terdiri dari 3 faktor yaitu varietas, pupuk, dan air. Perlakuan terdiri dari kombinasi varietas Tarnyak (T) dan Prancak-95 (P); pupuk 100 (P1) dan 50% (P2); serta air 100% (A100) dan 50% (A50). Kombinasi perlakuan tersebut antara lain TP1A100, TP2A100, TP1A50, TP2A50, PP1A100, PP2A100, PP1A50, dan PP2A50. Parameter pengamatan meliputi pH H2O, C-organik, N-total, tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah bobot kering, rendemen, mutu fisik (warna, pegangan, aroma, rasa), dan mutu kimia (nikotin, kadar gula). Data yang telah diperoleh diuji secara statistik menggunakan uji normalitas dan analisis sidik ragam (ANOVA). Apabila terdapat perbedaan nyata antar perlakuan dilanjutkan uji lanjut Duncan (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian ini adalah pemberian perlakuan pupuk 100% (24 kg ha-1 NPK Fertila + 17 kg ha-1 ZA + 12 kg ha-1 KNO3) dan air 50% (11,5 L) berpengaruh nyata dalam meningkatkan N-Total tanah. Perlakuan Tarnyak dengan pupuk 100% (24 kg ha-1 NPK Fertila + 17 kg ha-1 ZA + 12 kg ha-1 KNO3) dan air 100% (23 L) berpengaruh nyata dalam meningkatkan jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering. Perlakuan Prancak-95 dengan pupuk 50% (12 kg ha-1 NPK Fertila + 14 kg ha-1 ZA + 6 kg ha-1 KNO3) dan air 50% (11,5 L) tidak berpengaruh nyata terhadap kadar gula, tetapi berpengaruh nyata terhadap nikotin. Perlakuan Prancak-95, pupuk 50% dan air 50% menguntungkan secara ekonomi.

English Abstract

Madura tobacco is semi-aromatic chopped tobacco used as the main raw material for making kretek cigarettes. However, productivity is still relatively low, so land expansion has been carried out to Sumberboto Village, Blitar. Sumberboto has a dry climate in accordance with the native area of Madura tobacco. Sumberboto land is dry land which has low soil fertility and water availability in accordance with Madurese tobacco cultivation which requires little nutrients and water to improve its quality. One of the main nutrients that influences the productivity and quality of Madura tobacco is nitrogen. Nitrogen is one of the main problems for Madurese farmers where excessive doses are used to increase production. This can actually reduce the quality of Madurese tobacco and the selling price will decrease or even not be sold. Efforts to increase the efficiency and effectiveness of fertilization are by applying the 5T principles (dose, type, time, place, target) which farmers pay little attention to. The process of nutrient absorption requires sufficient water availability to support growth and quality formation. However, the final phase of tobacco actually requires tense water conditions to increase root development which can increase the number of leaves and quality of the tobacco. Recommendations for fertilizing and irrigating with smaller doses can reduce production costs, thereby providing maximum profits at a higher selling price. This research aims to determine the use of varieties with fertilizer and water that has the most influence in increasing the growth, production and quality of Madurese tobacco and is the most profitable for farming costs. The research was carried out from April 2023 to August 2023. The research was carried out in Sumberboto, Blitar. Soil sample analysis was carried out at the Soil Chemistry Laboratory, Faculty of Agriculture, Brawijaya University, while quality sample analysis was carried out at the PT. Djarum Laboratory, Kudus. This research used a Randomized Block Design Factorial (RBDF) with 3 replications with 8 treatments resulting in 24 treatments. Treatment consists of 3 factors, namely variety, fertilizer and water. The treatment consisted of a combination of Tarnyak (T) and Prancak-95 (P) varieties; fertilizer 100 (P1) and 50% (P2); as well as 100% (A100) and 50% (A50) water. The treatment combinations include TP1A100, TP2A100, TP1A50, TP2A50, PP1A100, PP2A100, PP1A50, and PP2A50. Observation parameters include pH H2O, C-organic, N-total, plant height, number of leaves, wet weight dry weight, yield, physical quality (color, grip, aroma, taste), and chemical quality (nicotine, sugar content). The data that has been obtained was tested statistically using the normality test and analysis of variance (ANOVA). If there is a real difference between treatments, continue with the Duncan Multiple Range Test (DMRT) at the 5% level. The results of this research were that the treatment of 100% fertilizer (24 kg ha-1 NPK Fertila + 17 kg ha-1 ZA + 12 kg ha-1 KNO3) and 50% water (11.5 L) had a significant effect in increasing soil N-Total . Tarnyak treatment with 100% fertilizer (24 kg ha-1 NPK Fertila + 17 kg ha-1 ZA + 12 kg ha-1 KNO3) and 100% water (23 L) had a significant effect in increasing the number of leaves, wet weight and dry weight . Prancak-95 treatment with 50% fertilizer (12 kg ha-1 NPK Fertila + 14 kg ha-1 ZA + 6 kg ha-1 KNO3) and 50% water (11.5 L) had no significant effect on sugar content, but did real resistance to nicotine. The Prancak-95 treatment, 50% fertilizer and 50% water is economically profitable.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524040069
Divisions:	Fakultas Pertanian > Ilmu Tanah
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	16 Feb 2024 03:53
Last Modified:	16 Feb 2024 03:53
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216091

Text (DALAM MASA EMBARGO) Devina Purwanti.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB)

Actions (login required)

View Item