Pengaruh Tinggi Badan Terhadap Refraksi Objektif pada Anak dengan Disabilitas dan Anak Tanpa Disabilitas.

Amri, Zidan Dzulyadain and dr. Hidayat Sujuti, Sp.M., Ph.D (K) and Dr. dr. Nanda Wahyu Anandita, Sp.M (K) (2023) Pengaruh Tinggi Badan Terhadap Refraksi Objektif pada Anak dengan Disabilitas dan Anak Tanpa Disabilitas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan WHO (2021), pada tahun 2010 diestimasikan bahwa 285 juta orang mengalami gangguan penglihatan, di mana 39 juta merupakan kebutaan dan 246 juta mengalami penurunan penglihatan; sekitar 18 juta di antaranya merupakan anak - anak berusia 0-14 tahun (2). Di Indonesia sendiri, sebuah penelitian menyatakan bahwa diproyeksikan prevalensi anak dengan kebutaan atau gangguan penglihatan buruk di tahun 2017 mencapai 17.241 anak (3). Disabilitas merupakan salah satu dari faktor risiko terjadinya kelainan refraksi terutama pada anak (4). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memperjelas terkait bagaimana bagaimana pengaruh status antropometri terhadap refraksi yang bisa diukur secara objektif terhadap anak dengan disabilitas dan anak tanpa disabilitas. Desain penelitian ini merupakan cross sectional study untuk menganalisa hubungan variabel-variabel yang telah ditentukan terhadap kejadian kelainan refraksi pada anak dengan disabilitas maupun anak tanpa disabilitas.Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa data tinggi badan, usia, jenis kelamin, dan hasil pemeriksaan refraksi objektif anak tanpa disabilitas yang diambil dari panti asuhan di Kota Malang dan data anak dengan disabilitas yang diambil dari SLB di Kota Malang. Analisis data pengaruh antar variabel tinggi badan dan refraksi objektif menggunakan uji regresi logistik multinomial. Tinggi badan memberikan pengaruh yang relatif kecil (tidak signifikan) terhadap refraksi objektif (status refraksi) pada mata kanan (OD) dan mata kiri (OS), baik pada anak dengan disabilitas maupun anak tanpa disabilitas. Sebagian besar kontribusi pengaruh tinggi badan terhadap refraksi objektif mengarahkan status refraksi ke arah miopia. Didapatkan pula bahwa pengaruh tinggi badan terhadap refraksi objektif (status refraksi) lebih besar pada anak dengan disabilitas dibandingkan pada anak tanpa disabilitas. Selain itu, menurut analisis berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin, baik pada anak dengan disabilitas maupun anak tanpa disabilitas, tinggi badan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap refraksi objektif pada kelompok usia 7-11 tahun dan jenis kelamin perempuan.

English Abstract

Based on WHO (2021), in 2010 it was estimated that 285 million people were visually impaired, of which 39 million were blind and 246 million were visually impaired; About 18 million of them are children aged 0-14 years (2). In Indonesia alone, a study states that the projected prevalence of children with blindness or malvision in 2017 will reach 17,241 children (3). Disability is one of the risk factors for refractive errors, especially in children (4). This study is intended to know and clarify how anthropometric status affects refraction that can be measured objectively on children with disabilities and children without disabilities. This study design is a cross sectional study to analyze the relationship of predetermined variables to the incidence of refractive errors in children with disabilities and children without disabilities. The study was conducted using secondary data in the form of height, age, gender, and the results of objective refraction examination of children without disabilities taken from orphanages in Malang City and data on children with disabilities taken from SLB in Malang City. Analysis of influence data between height variables and objective refraction using multinomial logistic regression test. Height exerts a relatively small (insignificant) influence on objective refraction (refractive status) in the right eye (OD) and left eye (OS), in both children with disabilities and children without disabilities. Much of the contribution of height influence to objective refraction directs refractive status toward myopia. It was also found that the effect of height on objective refraction (refractive status) was greater in children with disabilities than in children without disabilities. In addition, according to the analysis by age group and sex, in both children with disabilities and children without disabilities, height exerts a greater influence on objective refraction in the age group of 7-11 years and female sex.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052306
Uncontrolled Keywords: Refraksi objektif, tinggi badan, disabilitas, usia, jenis kelamin
Divisions: Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 Feb 2024 01:19
Last Modified: 15 Feb 2024 01:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/216017
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Zidan Dzulyadain Amri.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item