Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) + Mikoriza Terhadap Penyakit Rebah Kecambah (Fusarium sp.) dan Kualitas Bibit Tembakau (Nicotiana tabacum).

Martinez., Tashya Angelique and Dr. Ir. Mintarto Martosudiro,, MS. (2024) Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) + Mikoriza Terhadap Penyakit Rebah Kecambah (Fusarium sp.) dan Kualitas Bibit Tembakau (Nicotiana tabacum). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tembakau merupakan salah satu tanaman budidaya yang memiliki peran penting dalam industri pertanian dan perekonomian Indonesia. Budidaya tembakau di Indonesia tidak terlepas dari kendala yang dapat menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas dari tembakau. Penurunan kualitas dan kuantitas dari tembakau, dapat menyebabkan penurunan produksi. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi dari tembakau. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman tembakau adalah penyakit rebah kecambah. Penyakit rebah kecambah pada tembakau dapat menyebabkan gagal tanam dikarenakan layu pada bibit. Salah satu patogen yang menyebabkan layu pada bibit adalah jamur Fusarium sp. sebagai salah satu patogen penyebab penyakit rebah kecambah (damping-off) pada tanaman tembakau. Salah satu pegendalian hayati yang dapat digunakan untuk mengurangi pengunaan pestisida sintetik adalah penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan pupuk hayati Mikoriza untuk meningkatkan daya tumbuh tanaman dan juga menekan kejadian penyakit. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September hingga November 2023, bertempatkan pada Greenhouse dan Laboratorium milik Badan Standarisasi Instrumen Pertanian – Tanaman Pemanis dan Serat, Kecamatan Karangploso, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Tahapan penelitian ini meliputi persiapan media tanam dan sterilisasi media tanam, uji patogenisitas, perbanyakan Fusarium, Perlakuan benih menggunakan PGPR, penanaman, inokulasi penrawatan dan pengamatan. Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah Kejadian penyakit, Faktor tumbuh yang meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun, Daya berkecambah benih, dan kadar klorofil benih. Data pengamatan dianalisis menggunakan sidik ragam dan diuji lanjut menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf signifikasi 5% mengguanakan software SPSS dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi PGPR dan Mikoriza dapat memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan perlakuan tunggal. Parameter kejadian penyakit menunjukkan perlakuan kombinasi (P6) menjadi perlakuan paling efektif. Selanutnya Berdasarkan parameter tinggi tanaman perlakuan tunggal mikoriza (P4) menjadi yang paling efektif dalam mempengaruhi tinggi tanaman. Kombinasi antara PGPR dan mikoriza dengan adanya inokulasi dan tanpa inokulasi (P6 dan P5), memiliki pengaruh terhadap kualitas bibit dan kejadian penyakit.

English Abstract

Tobacco plants are one of the cultivated plants that have an important role in the agricultural industry and the Indonesian economy. Tobacco cultivation in Indonesia is not free from obstacles that can cause a decrease in the quality and quantity of tobacco. A decrease in the quality and quantity of tobacco can cause a decrease in production. Plant Pest Organisms (OPT) are one of the factors causing a decline in tobacco production. One of the diseases that attacks tobacco plants is damping off disease. Damping off disease in tobacco can cause planting failure due to wilting of the seeds. One of the pathogens that causes wilt in seedlings is the fungus Fusarium sp., which is one of the pathogens that causes damping-off disease in tobacco plants. One of the biological controls that can be used to reduce the use of synthetic pesticides is the use of Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) and Mycorrhizal biological fertilizers to increase plant growth and also reduce the incidence of disease.. This research was conducted from September to November 2023, taking place in the Greenhouse and Laboratory of the Agricultural Instrument Standardization Agency - Sweetener and Fiber Crops, Karangploso District, Malang City, East Java Province. The stages of this research include preparation of planting media and sterilization of planting media, pathogenicity testing, Fusarium propagation, seed treatment using PGPR, planting, inoculation treatment and observation. The parameters observed in this research are disease incidence, growth factors which include plant height and number of leaves, seed germination capacity, and seed chlorophyll content. Observational data were analyzed using variance and further tested using the Duncan Multiple Range Test (DMRT) with a significance level of 5% using SPSS and Microsoft Excel software. The results showed that the combination treatment of PGPR and Mycorrhiza could have a better effect than single treatment. Disease incidence parameters show that combination treatment (P6) is the most effective treatment. Next, based on plant height parameters, the single mycorrhizal treatment (P4) was the most effective in influencing plant height. The combination of PGPR and mycorrhiza with and without inoculation (P6 and P5), has an influence on seed quality and disease incidence.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524040044
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 13 Feb 2024 03:14
Last Modified: 13 Feb 2024 03:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215983
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Tashya Angelique Martinez.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item