Dialektika Aktor dan Struktur Pada Strategi Nafkah Rumah Tangga Sekitar Kawasan Pertambangan Karst di Kabupaten Tuban, Jawa Timur

Widodo, Slamet and Prof. Dr. Ir. Kliwon Hidayat,, M.S. and Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi,, M.S. and Prof. Dr. Ir. Yayuk Yuliati,, M.S. (2023) Dialektika Aktor dan Struktur Pada Strategi Nafkah Rumah Tangga Sekitar Kawasan Pertambangan Karst di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan karst di Indonesia meliputi wilayah seluas 15,4 juta hektar dan tersebar merata di seluruh Indonesia. Kawasan Karst memiliki peran penting dalam ekologi. Salah satunya adalah sebagai penyerap air hujan, menyimpan, dan mengeluarkannya sebagai mata air. Jutaan meter kubik air hujan setiap tahun terserap dengan baik oleh kawasan karst. Sebanyak 15% luas daratan di dunia merupakan karst yang mampu mencukupi 25% kebutuhan air bersih penduduk dunia. Selain sumberdaya air, kawasan karst juga memiliki berbagai sumber daya yang sangat potensial untuk dikembangkan seperti sumberdaya lahan, sumberdaya hayati, dan potensi bentang lahan baik di atas permukaan maupun di bawah permukaan. Kawasan karst di Jawa Timur membentang di wilayah pantai utara, meliputi Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik hingga Pulau Madura. Kawasan pantai utara Jawa ini dikenal dengan kawasan karst Pegunungan Kendeng Utara. Di wilayah Kabupaten Tuban sendiri, ekspoitasi kawasan karst menjadi masif sejak tahun 1990-an, dengan berdirinya perluasan pabrik Semen Gresik. Hingga tahun 2016, PT. Semen Indonesia (dahulu Semen Gresik) mempunyai area penambangan (mining areas) di Kabupaten Tuban seluas 1.650 hektar, yang terdiri dari 1.250 hektar untuk batu kapur dan 400 hektar untuk tanah liat. Data tersebut merujuk pada rilis PT. Semen Indonesia Tbk, sedangkan jika mengacu data WALHI, luas area penambangan mencapai 2.028 hektar. Menyusul kemudian ekspansi Holcim pada tahun 2012. Holcim sendiri mempunyai area penambangan seluas 579 hektar. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola adaptasi dan strategi nafkah rumah tangga sekitar kawasan karst dalam menghadapi kerentanan yang terjadi. Kerentanan difokuskan pada aktivitas pertambangan seiring dengan beroperasinya pabrik semen. Bentuk kerentanan dapat berupa perubahan ekologi sebagai dampak aktivitas penambangan dan perubahan struktur agraria sebagai bentuk penguasaan tanah sebagai area pertambangan oleh pabrik semen. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai aktivitas pertambangan pada kawasan karst, apakah merupakan bentuk strategi nafkah dengan memanfaatkan modal alam, atau dianggap sebagai faktor kerentanan yang berdampak pada sistem nafkah rumah tangga di kemudian hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Fokus penelitian ini adalah menganalisis strategi nafkah rumah tangga sekitar kawasan karst. Peneliti akan membangun teori terkait dialektika aktor dan struktur yang memengaruhi rumah tangga maupun individu dalam membangun strategi nafkah dan pola adaptasi ketika harus berhadapan dengan kerentanan. Kerentanan dalam penelitian ini dapat berupa perubahan ekologi maupun perubahan struktur agraria yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan pada kawasan karst. Penelitian ini dilakukan pada tiga setting ekologi yang berbeda, yaitu: Kasus (1) Kawasan karst yang masih belum terdapat aktivitas tambang (Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban); (2) Kawasan karst yang sedang berlangsung aktivitas tambang (Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban); dan (3) Kawasan karst yang aktivitas tambangnya telah berakhir (Desa Leran Wetan, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban). Terdapat tiga tipologi pemaknaan yang dapat dipetakan, yaitu (1) Tipologi 1: kawasan karst sebagai lahan marjinal; (2) Tipologi 2: kawasan karst mempunyai potensi ekonomi yaitu pertambangan; dan (3) Tipologi 3: kawasan karst mempunyai peran penting dalam ekologi. Di lokasi penelitian, budaya agraris tetap menjadi inti budaya masyarakat pedesaan Jawa, meskipun mengalami pergeseran dan perubahan ekspresi. Strategi nafkah utama masyarakat tetap terkait dengan sektor pertanian, terutama sebagai petani atau buruh tani, walaupun mekanisasi pertanian, dan perubahan kelembagaan tradisional telah terjadi. Kerentanan ekologi, seperti banjir, memicu perubahan strategi nafkah, termasuk bekerja di sektor lain. Di lapisan atas, akses terhadap modal finansial memungkinkan bertahannya hidup selama krisis pertanian, sementara lapisan bawah lebih rentan dan memerlukan langkah cepat untuk mengamankan nafkah. Selain pertanian, sumber nafkah di luar desa semakin terbuka, terutama melibatkan perempuan. Meskipun terdapat tambang kapur sebagai sumber nafkah baru, namun hanya dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat. Dialektika antara aktor dan struktur dalam strategi nafkah rumah tangga sekitar kawasan karst melibatkan hubungan kompleks antara individu sebagai aktor dan faktor-faktor struktural dalam masyarakat. Konsep ini, berdasarkan teori praktik sosial Bourdieu, menekankan interaksi dinamis antara individu (aktor) dan kerangka sosial (struktur) yang membentuk tindakan dan strategi kehidupan sehari-hari.

English Abstract

Karst areas in Indonesia cover an area of 15.4 million hectares and are evenly distributed throughout Indonesia. Karst areas have an important role in ecology. One of them is as a rainwater absorber, storing it, and removing it as spring water. Millions of cubic meters of rainwater are well absorbed by karst areas every year. As much as 15% of the world's land area is karst which is able to meet 25% of the clean water needs of the world's population. In addition to water resources, karst areas also have various resources that are very potential to be developed such as land resources, biological resources, and potential landscapes both above the surface and below the surface. The karst area in East Java stretches across the northern coastal area, covering Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik to Madura Island. The northern coastal area of Java is known as the karst area of the North Kendeng Mountains. In Tuban Regency itself, the exploitation of karst areas has become massive since the 1990s, with the establishment of the expansion of the Semen Gresik factory. Until 2016, PT. Semen Indonesia (formerly Semen Gresik) has a mining area in Tuban Regency covering an area of 1,650 hectares, consisting of 1,250 hectares for limestone and 400 hectares for clay. The data refers to the release of PT. Semen Indonesia Tbk, while if referring to WALHI data, the mining area reaches 2,028 hectares. Holcim's expansion followed in 2012. Holcim itself has a mining area of 579 hectares. In general, this study aims to analyze adaptation patterns and livelihood strategies of households around karst areas in dealing with vulnerabilities that occur. The vulnerability is focused on mining activities along with the operation of cement plants. Forms of vulnerability can be in the form of ecological changes as a result of mining activities and changes in agrarian structure as a form of land control as a mining area by cement factories. This study is expected to be able to provide a comprehensive explanation of mining activities in karst areas, whether it is a form of livelihood strategy by utilizing natural capital, or considered as a vulnerability factor that has an impact on the household livelihood system in the future. This research uses a qualitative approach with a case study method. The focus of this study is to analyze household livelihood strategies around karst areas. Researchers will build theories related to the dialectic of actors and structures that influence households and individuals in building livelihood strategies and adaptation patterns when dealing with vulnerability. Vulnerability in this study can be in the form of ecological changes or changes in agrarian structure caused by mining activities in karst areas. This research was carried out in three different ecological settings, namely: Case (1) Karst areas that still have no mining activity (Bektiharjo Village, Semanding District, Tuban Regency); (2) Karst areas with ongoing mining activities (Tuwiri Kulon Village, Merakurak District, Tuban Regency); and (3) Karst areas whose mining activities have ended (Leran Wetan Village, Palang District, Tuban Regency). There are three typologies of meaning that can be mapped, namely (1) Typology 1: karst area as marginal land; (2) Typology 2: karst areas have economic potential, namely mining; and (3) Typology 3: karst areas have an important role in ecology. At the research site, agrarian culture remained the core culture of rural Javanese communities, despite shifting and changing expressions. The main livelihood strategy of the community remains linked to the agricultural sector, especially as farmers or farm laborers, although agricultural mechanization, and traditional institutional changes have occurred. Ecological vulnerabilities, such as flooding, trigger changes in livelihood strategies, including working in other sectors. At the top, access to financial capital allows survival during agricultural crises, while the lower layers are more vulnerable and require immediate steps to secure a living. In addition to agriculture, sources of livelihood outside the village are increasingly open, especially involving women. Although there are limestone mines as a new source of livelihood, they are only enjoyed by a small part of the community. The dialectic between actors and structures in household livelihood strategies around karst areas involves complex relationships between individuals as actors and structural factors in society. This concept, based on Bourdieu's theory of social practice, emphasizes the dynamic interaction between individuals (actors) and the social framework (structure) that shapes the actions and strategies of everyday life.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 0623040003
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 13 Feb 2024 03:02
Last Modified: 13 Feb 2024 03:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215980
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Slamet Widodo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item