Pengaruh Penambahan Ampas Tahu Dalam Meningkatkan Kadar N, P, K Pada Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Cair Tahu.

Rizqillah, M. and Fajri Anugroho,, STP, M. Agr., Ph.D. and Satwika Desantina, M., ST, MT (2023) Pengaruh Penambahan Ampas Tahu Dalam Meningkatkan Kadar N, P, K Pada Pupuk Organik Cair (POC) Limbah Cair Tahu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu industri pangan yang memiliki limbah cair yang besar ialah tahu. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Indonesia, industri tahu menggunakan 2.56 juta ton kedelai setiap tahunnya untuk memproduksi tahu dengan jumlah limbah cair tahu yang dikeluarkan mencapai 20 juta m3/tahun. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa limbah cair tahu mengandung unsur hara NPK yang berguna untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair (POC). Kandungan unsur hara pada POC telah ditentukan berdasarkan Baku Mutu Pupuk Organik Cair dari PERMENTAN Nomor 70 Tahun 2011. Peraturan tersebut menjelaskan terkait kandungan unsur hara yang baik dalam sebuah produk POC dan standar kadar setiap kandungannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik N-Total, P2O5, dan K2O pada bahan, mengestimasi campuran awal dan hasil pupuk organik cair dan Menentukan komposisi terbaik dari penambahan ampas tahu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 3 ulangan dan 1 faktor, yaitu ampas tahu dengan penambahan 300 g, 200 g dan 100 g. Lalu, 500 g sari kompos ditambahkan di setiap perlakuan. Perubahan konsentrasi akan dianalisis setelah POC di fermentasi selama 15 hari dengan parameter Nitrogen-Total, P2O5 dan K2O serta NO3-N. Fermentasi dilakukan dengan menggunakan fermentasi anaerob, fermentasi anaerob adalah metode yang digunakan untuk mengelola limbah cair tahu agar lebih ramah lingkungan. Hasil dari penelitian ini , berbagai bahan mengandung kadar karakteristik N-Total, P2O5 dan K2O pada berbagai tahap dalam proses pembuatan pupuk organik cair Kandungan N-Total cenderung meningkat seiring proses fermentasi, sementara kandungan P2O5 dan K2O mengalami perubahan yang kompleks. Pada konsentrasi N-Total kadar tertinggi dihasilkan pada perlakuan P2 sebesar 1097.25 mg/L, sedangkan konsentrasi P2O5, K2O dan NO3-N tertinggi dihasilkan pada perlakuan P1 dengan konsentrasi tertingginya berturut-turut 819.07 mg/L, 359.13 mg/L dan 134.03 mg/L. Berbagai komposisi POC limbah cair tahu memberikan pengaruh terhadap peningkatan konsentrasi N, P2O5, K2O, dan NO3-N dimana perlakuan paling baik adalah P1 dengan komposisi 500 ml limbah cair tahu dan 500 g sari kompos dan 300 g ampas tahu.

English Abstract

One of the food industries generating significant liquid waste is tofu production. To meet consumption needs in Indonesia, this industry utilizes 2.56 million tons of soybeans annually, resulting in 20 million cubic meters of tofu wastewater per year. Previous studies have indicated that tofu wastewater contains NPK nutrients beneficial for utilization as liquid organic fertilizer (LOF). The nutrient content in LOF has been regulated based on the Liquid Organic Fertilizer Quality Standards outlined in PERMENTAN Number 70 of 2011. This regulation defines the favorable nutrient content and its standard levels in an LOF product. This research aims to identify and analyze the characteristics of N-Total, P2O5, and K2O in raw materials, estimate initial mixtures and the resultant liquid organic fertilizer, and determine the optimal composition for adding tofu dregs. The study employed a Completely Randomized Factorial Design with three replications and one factor, which was the addition of 300 g, 200 g, and 100 g of tofu dregs. Subsequently, 500 g of compost extract was added to each treatment. Concentration changes were analyzed after a 15-day anaerobic fermentation process to assess Nitrogen-Total, P2O5, K2O, and NO3-N parameters. Anaerobic fermentation was chosen as an environmentally friendly method to manage tofu wastewater. The findings of this study demonstrated that various materials contained characteristic levels of N-Total, P2O5, and K2O at different stages of liquid organic fertilizer production. N-Total content tended to increase during fermentation, while P2O5 and K2O underwent complex changes. Among the concentrations observed, the highest N-Total level was recorded in treatment P2 at 1097.25 mg/L, while the highest concentrations of P2O5, K2O, and NO3-N were noted in treatment P1, reaching 819.07 mg/L, 359.13 mg/L, and 134.03 mg/L, respectively. Different compositions of tofu wastewater-derived liquid organic fertilizers impacted the enhancement of N, P2O5, K2O, and NO3-N concentrations, with the most effective treatment being P1, comprising 500 ml of tofu wastewater, 500 g of compost extract, and 300 g of tofu dregs.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052310
Uncontrolled Keywords: Limbah cair tahu, Ampas tahu, Pupuk organik cair (POC), Sari kompos, Pupuk NPK
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 12 Feb 2024 02:58
Last Modified: 12 Feb 2024 02:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215910
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Rizqillah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item