Model Perilaku Pembelian Donat Kentang di Kota Malang

Munawaroh, Isma and Prof. Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin,, MS. and Dr. Riyanti Isaskar,, SP., M.Si. (2023) Model Perilaku Pembelian Donat Kentang di Kota Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pesatnya perkembangan sektor makanan olahan di Indonesia mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, potensi keuntungan yang signifikan dari sektor pangan olahan dapat dilihat sebagai peluang untuk mengembangkan produk rumahan menjadi usaha pangan yang memberikan peluang usaha mandiri bagi masyarakat. Produk olahan kentang antara lain makanan cepat saji, makanan beku, keripik, dan tepung kentang. Penjualan produk olahan kentang keuntungannya bisa mencapai 92%-100% di banding menjualnya dalam bentuk segar (Haq & Wulandari, 2020) dan (Ihsan et al., 2021). Besaran produk olahan kentang di Kabupaten Malang pada tahun 2014 adalah sebesar 26,9% (Damayanti et al., 2014), dan saat ini semakin meningkat tentunya dengan munculnya trend konsumsi masyarakat yang suka mengkonsumsi donat kentang. Pengolahan makanan dari bahan dasar kentang menjadi produk olahan berupa donat kentang, menjadi kegiatan berwirausaha dalam peningkatan pendapatan di Kota Malang (Nugroho Wicaksono & Soelistyo, 2022). Salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang menjual produk olahan kentang berupa donat adalah “Donat Kentang Malang” yang berdiri sejak tahun 2012 yang saat ini sudah memiliki 3 cabang, tetapi sempat mengalami penurunan omzet di masa pandemi Covid-19. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha pada bidang usaha yang sama, maka semakin besar pula potensi meningkatnya persaingan yang dihadapi oleh pelaku usaha, sehingga memerlukan strategi untuk dapat bertahan dan berkembang dalam menghadapi pesaing. Merujuk pada fenomena di lapangan dimana sempat mengalami penurunan omzet di masa pandemi dan keluhan konsumen yang merasa kualitas layanan dari karyawan kurang maksimal, maka penting bagi pelaku usaha untuk memahami bagaimana kualitas layanan meningkatkan permintaan dan menciptakan keputusan pembelian. Untuk itu diperlukan penelitian mengenai perilaku konsumen dan faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas layanan terhadap niat pembelian dan keputusan pembelian “Donat Kentang Malang”. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pengaruh variabel TPB yaitu sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan dan kualitas layanan terhadap niat beli donat kentang, pengaruh kontrol perilaku yang dirasakan dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian donat kentang dan pengaruh niat beli terhadap keputusan pembelian donat kentang. Batasan penelitian, peneliti hanya fokus pada keputusan pembelian produk olahan kentang berupa produk “Donat Kentang Malang” yang gerai pusatnya berlokasi di Jalan Mayjend Panjaitan Kota Malang. Alasan dipilihnya obyek penelitian karena letaknya yang strategis, Kota Malang dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan kota yang dikenal sebagai kota pendidikan, sehingga setiap tahun berdatangan pelajar dan mahasiswa yang berjumlah ribuan untuk menetap di Kota Malang. Dengan banyaknya pendatang di kota Malang, maka peluang untuk usaha berbasis kuliner, terutama produk siap saji cukup bagus. Pendekatan penelitian adalah penelitian kuantitatif. Lokasi dan responden dipilih dengan cara purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu. Responden berusia 14–55 tahun, sampel yang digunakan sebanyak 70 responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner online menggunakan Google Forms yang disebarkan melalui media sosial yang akan dilaksanakan selama bulan November 2023. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software WarpPLS 8.0. Karateristik konsumen donat kentang adalah perempuan, rentang usia 36-45 tahun, tingkat pendidikan S1, pekerjaan masih berstatus mahasiswa, pegawai swasta dan karyawan, dengan pendapatan Rp 1.500.000 - Rp 6.000.000 per bulan. Status pernikahan 57% sudah menikah dan 43% belum menikah, dengan mayoritas jumlah anggota 3-4 orang sebanyak 61%. Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli. Artinya semakin meningkat sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan maka niat beli konsumen juga meningkat. Kontrol perilaku yang dirasakan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap niat beli, bahwa kesadaran dan kontrol diri konsumen adalah faktor pembentuk niat beli yang paling kuat, serta kemampuan finansial konsumen yang bisa membeli donat kentang setiap saat, karena produk selalu tersedia. Di ikuti pengaruh rekomendasi dari keluarga dan teman untuk membeli donat kentang dari pada donat konvensional. Kemudian sikap konsumen terhadap kualitas produk, harga, label halal, kemasan menarik, berpengaruh lemah terhadap niat beli. Pengaruh niat beli terhadap keputusan pembelian sangat kuat, keinginan untuk membeli dan keinginan merekomendasikan kepada teman dan keluarga merupakan pembentuk keputusan pembelian yang kuat. Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan secara tidak langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui niat beli. Artinya semakin meningkat sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan maka niat beli konsumen juga meningkat dan meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Tidak terdapat pengaruh langsung kontrol perilaku yang dirasakan terhadap keputusan pembelian. Dalam melakukan pembelian konsumen tidak memutuskan tanpa perencanaan, tetapi harus melewati niat sebelum memutuskan untuk membeli. Kualitas layanan tidak berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap niat beli dan keputusan pembelian. Bagi pemilik usaha perlu mempertahankan harga yang terjangkau dan produk siap saji setiap saat konsumen datang membeli. Untuk kualitas layanan karyawan, perlu dipertahankan agar konsumen merasa nyaman dan percaya untuk membeli donat kentang. Yang perlu di perhatikan oleh pelaku usaha yaitu fasilitas ruang tunggu agar dibuat senyaman mungkin, agar konsumen betah dan nyaman saat antri menunggu pesanan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa lebih mengembangkan penelitian dengan menambahkan variabel kepuasan dan loyalitas, untuk mengetahui tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan. Obyek penelitian bisa memilih produk olahan hasil pertanian selain kentang, seperti ubi jalar dan labu. Daerah penelitian dapat dikembangkan di daerah lain selain Kota Malang, dan akan lebih terfokus lagi jika dilakukan didaerah yang berbasis agrowisata.

English Abstract

The rapid development of the processed food sector in Indonesia improves the community's economy in the country. Such potential can be seen as an opportunity to develop homefactory products to enter the wider food industry, enabling independent business opportunities to be provided for the community. Processed potato products include fast food, frozen food, chips, and potato flour. The profit from selling processed potato products can reach 92%–100% compared to selling them in fresh form (Haq & Wulandari, 2020; Ihsan et al., 2021). The amount of processed potato products in Malang Regency in 2014 was 26.9% (Damayanti et al., 2014) and is currently increasing, of course, with the emergence of a consumption trend of people consuming potato donuts. Processing food from the basic ingredients of potatoes into processed products in the form of potato donuts has become an entrepreneurial activity to increase income in Malang City (Nugroho Wicaksono & Soelistyo, 2022). Among micro-, small-, and medium-sized enterprises (MSMEs) that sell donuts from processed potato products " Donat Kentang Malang". Founded in 2012, it currently has 3 branches, but has experienced a decline in turnover following the COVID-19 pandemic. With the recent increase in number of business actors in the sector, there comes ever greater potential of competition among the actors. This situation requires new strategies for the business actors to survive and develop amidst the existence of competitors. With regards to the phenomenon in which a decline of turnover is experienced during the pandemic and complaints from consumers who felt that the quality of service from employees was inadequate are heard, it is important for business actors to understand how service quality increases demand and creates the decision for purchasing. Due to abovementioned reasons, the research on consumer behavior and what factors influence the quality of service on the intention and decision for purchasing of "Donat Kentang Malang” becomes necessary. This research aims to determine the influence of service quality and TPB variables (attitudes towards behavior, subjective norms, and perceived behavioral control, on the intention to purchase potato donuts, the influence of service quality and perceived behavioral control on the decision to purchase potato donuts, and the influence of purchase intention. on the decision to purchase potato donuts). The limitation of this research is it only focuses on the decision for purchasing "Donat Kentang Malang", situated on Jalan Mayjend Panjaitan, Malang City. The reason behind such decision is its strategic location. Malang City was chosen as the research location due to its reputation as a “city of education”. Every year, thousands of students arrive to settle in Malang City. With so many immigrants in the city of Malang, the opportunities for culinary-based businesses, especially ready-to-eat products, are quite good. The research approach is quantitative research. Locations and respondents were selected using purposive sampling based on certain considerations. Respondents were aged 14–55 years; the sample used was 70 respondents. The data collection method in this research uses primary data by distributing online questionnaires using Google Forms, which will be distributed via social media and implemented in November 2023. The data analysis method used in this research is structural equation modeling (SEM) analysis using WarpPLS 8.0 software. The characteristics of consumers of "Malang Potato Donuts" are: women, age range 36–45 years, bachelor's degree level, student, private employee, and employee, with an income of IDR 1,500,000–IDR 6,000,000 per month. Marital status: 57% are married and 43% are unmarried, with the majority of members being 3–4 people, or 61%. Attitudes towards behavior, subjective norms, and perceived behavioral control directly have a positive and significant effect on purchase intentions. This means that as attitudes towards behavior, subjective norms, and perceived behavioral control increase, consumer purchasing intentions also increase. Perceived behavioral control is the variable that has the most influence on purchasing intentions; consumer awareness and self-control are the factors that form the strongest purchasing intentions, as well as the financial ability of consumers who can buy potato donuts at any time because the product is always available. This was influenced by recommendations from family and friends to buy potato donuts instead of conventional donuts. Then consumer attitudes towards product quality, price, halal labels, and attractive packaging have a weak influence on purchase intentions. The influence of purchase intention on purchasing decisions is very strong; the desire to buy and the desire to recommend to friends and family are strong purchase decision-makers. Attitudes towards behavior, subjective norms, and perceived behavioral control indirectly have a positive and significant effect on purchasing decisions through purchase intentions. This means that as attitudes towards behavior, subjective norms, and perceived behavioral control increase, consumer purchasing intentions also increase and increase consumer purchasing decisions. There is no direct influence of perceived behavioral control on purchasing decisions. When making a purchase, consumers do not decide without planning but must go through their intentions before deciding to buy. Service quality does not directly or indirectly influence purchase intentions or purchasing decisions. Business owners need to maintain affordable prices and ready-to-eat products every time consumers come to buy. The quality of employee service needs to be maintained so that consumers feel comfortable and confident in buying potato donuts. What business actors need to pay attention to is making the waiting room facilities as comfortable as possible so that consumers feel at home and comfortable while queuing to wait for orders. It is hoped that future researchers can further develop their research by adding satisfaction and loyalty variables to determine the level of customer satisfaction and loyalty. Research objects can choose processed agricultural products other than potatoes, such as sweet potatoes and pumpkins. Research areas can be developed in areas other than Malang City, and they will be more focused if carried out in areas based on agrotourism.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423040017
Divisions: S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 07 Feb 2024 03:24
Last Modified: 07 Feb 2024 03:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215821
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Isma Munawaroh.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item