Regangan dan Pola Retak Balok Beton Bertulang Berdasarkan Umur dengan Persentase Ground Granulated Blast Furnace Slag 30%

Oktaviany, Rizta (2023) Regangan dan Pola Retak Balok Beton Bertulang Berdasarkan Umur dengan Persentase Ground Granulated Blast Furnace Slag 30%. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan infrastruktur yang meningkat pesat, tentunya diikuti dengan peningkatan kebutuhan akan bahan material struktural dengan kualitas tinggi. Selain berkualitas tinggi, diharapkan bahan material ini memiliki sifat yang lebih ramah terhadap lingkungan. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) merupakan green concrete atau bahan material pengganti semen. GGBFS merupakan limbah hasil pembakaran produksi baja yang mengandung senyawa kimia mirip dengan semen tetapi bersifat lebih ramah lingkuangan. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan mengenai pengaruh umur 28 hari dan 56 hari terhadap regangan dan pola retak dengan mengganti campuran semen Gresik menjadi semen GGBFS sebanyak 30%. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini merupakan balok beton bertulang dengan dimensi 100 cm x 15 cm x 20 cm yang selanjutnya dilakukan pengujian lentur pada benda uji tersebut. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa variasi umur tidak menimbulkan perbedaan yang signifikan terhadap pola retak yang terjadi pada beton. Pola retak yang terjadi pada keseluruhan benda uji menghasilkan pola yang sama yaitu retak lentur dengan arah tegak lurus terhadap sumbu benda uji. Balok dengan umur 28 hari dan campuran GGBFS 30% mengalami retakan pertama pembebanan yang lebih besar dibandingkan dengan balok dengan umur 56 hari dan canpuran GGBFS 30%. Hasil tegangan-regangan yang diperoleh dari pembacaan strain gauge, yang menunjukkan bahwa beton dengan variasi umur 28 hari memiliki nilai regangan lebih kecil dibandingkan dengan variasi umur 56 hari

English Abstract

The rapid development of infrastructure is inevitably accompanied by an increased demand for high-quality structural materials. Apart from high quality, it is expected that these materials also possess environmentally friendly characteristics. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) is considered green concrete or a substitute material for cement. GGBFS is a byproduct of the steel production combustion process containing chemical compounds similar to cement but is more environmentally friendly. This study compares the influence of the 28-day and 56-day age on the strain and crack patterns by replacing the Gresik cement mixture with 30% GGBFS cement. The test specimens used in this research are reinforced concrete beams with dimensions of 100 cm x 15 cm x 20 cm, followed by flexural testing on these specimens. The study concludes that the age variation does not result in significant differences in the crack patterns observed in the concrete. The crack pattern in all specimens produces a similar flexural crack pattern perpendicular to the specimen axis. Beams with a 28-day age and 30% GGBFS mixture experience larger initial cracks upon loading compared to beams with a 56-day age and 30% GGBFS mixture. The stress-strain results obtained from strain gauge readings indicate that concrete with a 28-day age has smaller strain values compared to the 56-day age variation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523050013
Uncontrolled Keywords: Balok beton bertulang, Semen GGBFS, Regangan, Pola retak, Uji lentur, Beton mutu tinggi
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: agung
Date Deposited: 05 Mar 2024 03:18
Last Modified: 05 Mar 2024 03:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215797
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
RIZTA OKTAVIANY.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item