Perbedaan Kuantitas Dan Kualitas Semen Sapi Bali Dan Sapi Peranakan Ongole (Po) Pada Umur Yang Sama.

Sogir, Muhammad Syafii and Prof.Dr.Ir. Sri Wahjuningsih, M.Si. (2024) Perbedaan Kuantitas Dan Kualitas Semen Sapi Bali Dan Sapi Peranakan Ongole (Po) Pada Umur Yang Sama. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daging merupakan produk yang dihasilkan oleh ternak dengan cara disembelih, salah satu ternaknya yaitu sapi. Produk ini digunakan untuk dikonsumsi, produk yang digunakan dapat diolah dengan cara yang berbeda-beda. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan populasi dan kualitas genetik sapi di Indonesia adalah dengan menggunakan Inseminasi Buatan (IB). Inseminasi buatan berfungsi untuk perbaikan mutu genetik, pencegahan penyakit menular, recording yang lebih akurat, biaya lebih murah, mencegah kecelakaan dan transmisi penyakit yang disebabkan oleh pejantan (Kusumawati dan Leondro, 2014). Produksi semen sapi adalah proses pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan sperma dari sapi jantan yang berkualitas tinggi. Setiap bangsa sapi memiliki potensi produksi dan reproduksi yang berbeda sesuai dengan kemampuan genetik masingmasing bangsa. Bangsa sapi pedaging ini memiliki sifat-sifat yang menguntungkan untuk menghasilkan daging yang berkualitas, baik dari segi ukuran, rasio daging terhadap lemak, kecepatan pertumbuhan, dan efisiensi pakan. Sapi Bali merupakan salah satu bangsa asli sapi dan murni Indonesia, dimana sapi Bali memiliki ciri genetik khas dan keunggulan yang tidak kalah jika dibandingkan dengan bangsa sapi lainnya (Hoesni, 2015), sedangkan sapi peranakan ongole diperoleh dari hasil persilangan antara sapi ongole dengan sapi betina jawa. Peranakan sapi ongole memiliki ciri fisik kulit yang berwarna kuning dengan rambut berwarna putih. Sapi PO merupakan sapi lokal meskipun bukan galur murni. Hal ini mengingat rekam jejak sejarah sapi PO yang menggeser sapi lokal galur murni menjadi idola petani-peternak semenjak adanya kebijakan Ongolisasi dari pemerintah colonial Hindia Belanda pada masa kebijakan politik balas budi (Supartini dan Darmawan, 2014).

English Abstract

Meat is a product produced by cattle by slaughter, one of the livestock is cattle. One way that can be done to increase the population and genetic quality of cattle in Indonesia is to use Artificial Insemination (IB). Bali cattle is one of indigenous Indonesian cattle, where Balinese cattle have distinctive genetic characteristics and advantages that are not inferior when compared to other cattle nations, while Ongole breed cattle are obtained from the results of crossing between Ongole cattle and Javanese female cattle. The research was conducted at the Singosari Artificial Insemination Center (BBIB) located on Jl. BBIB, Ngujung, Toyomarto No. 1, Singosari District, Malang Regency, East Java. Data collection will be carried out on November 2 - November 14, 2023. The material used in the study is secondary data on semen production records consisting of quantity and quality including semen volume, spermatozoa concentration, semen motility, post thawing motility and recovery rate value.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Bali bull, PO bull, semen, quantity, quality.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 06 Feb 2024 02:48
Last Modified: 06 Feb 2024 02:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215743
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUHAMMAD SYAFII SOGIR.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2026.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item