Representasi Kehidupan Anak Penyandang Disabilitas Buta Tuli dalam Film My Lovely Angel (2021)

Zakaria, Agung and Wifka Rahma Syauki, S.I.Kom., M.Si. (2023) Representasi Kehidupan Anak Penyandang Disabilitas Buta Tuli dalam Film My Lovely Angel (2021). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

My Lovely Angel (2021) adalah film Korea Selatan yang merepresentasikan kehidupan anak penyandang disabilitas buta tuli dengan menampilkan berbagai isu sosiokultural. Film tersebut ditujukan untuk mengadvokasikan kesejahteraan penyandang disabilitas buta tuli yang belum mendapat perhatian secara layak dari pemerintah dan masyarakat dalam banyak aspek. Buta tuli (deafblindness) adalah suatu disabilitas dengan gangguan sensorik ganda yang mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk melihat, mendengar, dan berbicara. Representasi isu-isu kritis sosiokultural terkait kehidupan penyandang disabilitas buta tuli di Korea Selatan dalam film My Lovely Angel (2021) melatarbelakangi dilakukannya penelitian kualitatif interpretif ini dalam paradigma kritis dengan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan wacana kritis yang dibangun pada film My Lovely Angel (2021), dan menghasilkan temuan bahwa film tersebut membangun wacana kritis atas isu-isu sosiokultural terkait ketertindasan kelompok penyandang disabilitas buta tuli di Korea Selatan, seperti isu komunikasi pada buta tuli, isu pengasuhan anak, isu ketidakadilan layanan pendidikan disabilitas, dan isu kesejahteraan kelompok disabilitas di Korea Selatan berdasarkan sistem penilaian kelayakan. Berbagai wacana kritis yang dibangun dalam film tersebut telah menggeser pandangan terkait disabilitas dari model medis menuju model sosial, yaitu disabilitas terjadi bukan hanya akibat kondisi tubuh, melainkan iklim sosial dan sistem yang berlaku berperan besar dalam membentuk kondisi disabilitas pada seseorang, sehingga menjadikan transformasi sosial menggeser rehabilitasi medis dalam menangani permasalahan disabilitas, khususnya melalui kebijakan pemerintah dan edukasi pada masyarakat.

English Abstract

My Lovely Angel (2021) is South Korean film that represents the lives of a child with deafblindness in South Korea. Deafblindness is a dual sensory disorder that results in loss of ability to see, hear, and speak. The representation of critical sociocultural issues that related to the life of deafblind people in South Korea in My Lovely Angel (2021) became the background for this qualitative research in a critical paradigm using Norman Fairclough's critical discourse analysis. This research found out the sociocultural issues that critically discoursed through the lives representation of a deafblind child in South Korea, such as communication in deafblind people, child care issue, disability education services, and disability welfare in South Korea based on the assessment system. Those critical discourses that built in the film has shifted the definition of disability from the medical model to the social model. Disability occurs not only due to the condition of a person's body, but the injustice system play a big role in making someone truly disabled.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052311
Uncontrolled Keywords: disabilitas, representasi, buta tuli, wacana kritis, Korea Selatan, disability, representation, deafblind, critical discourse, South Korea
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 05 Feb 2024 02:42
Last Modified: 05 Feb 2024 02:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215677
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SKRIPSI_FISIP_AGUNG ZAKARIA_185120200111072 - AGUNG ZAKARIA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item