Fahrizal F, Sudewo and Tri Hendra Wahyudi, S.IP., M.IP (2023) Konflik Buruh Di Kabupaten Malang (Studi Kasus PHK Massal Sepihak Pabrik Rokok Gudang Sorgum). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah terhadap penyelesaian konflik yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Lembaga Bantuan Hukum atas PHK massal pada saat pandemi Covid-19 di Kabupaten Malang khususnya di Pabrik Rokok Gudang Sorgum. Proses pemecatan tidak mengikuti prosedur yang benar, menyebabkan banyak keluhan dari mantan karyawan terkait ketidakpenuhan THR dan hak pesangon lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi khususnya Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Malang, dalam menangani konflik tersebut. Lebih lanjut, Lembaga bantuan hukum juga di eksplorasi untuk memberikan layanan hukum dan perlindungan hak-hak mantan karyawan yang terkena PHK massal. dengan menggunakan perspektif teori resolusi konflik menurut Ralf Dahrendorf, seperti: Konsiliasi, Mediasi, dan Arbitrasi. Selain itu juga peneliti ingin mengetahui respon dari karyawan Pabrik Rokok Sorgum yang telah kena phk massal oleh pimpinan Pabrik disaat masa pandemi Covid-19. Serta peneliti analisis menggunakan perspektif Teori Resolusi Konflik, Konsep Pemerintah Daerah, dan Konsep Lembaga Bantuan Hukum. Penelitian ini menggunakan jenis penelian Kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan ini langkah-langkah metode yang terdiri dari pengumpulan data, peneliti menggunakan data primer berbentuk hasil Wawancara dan data sekunder berbentuk Dokumen, peneliti mengunakan Teknik Pengumpulan Data menggunakan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi, Teknik Analisis Data menggunakan Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan. Melalui penelitian ini ditemukan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah menggambarkan sejauh mana efektifitas dari bentuk – bentuk resolusi konflik menurut Ralf Dahrendorf, yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Lembaga Bantuan Hukum atas kasus phk massal karyawan Pabrik Rokok Gudang Sorgum, ditemukannya hasil dari bantuk-bentuk resolusi melalui jalur non-litigasiii seperti konsiliasi, dan mediasi tidak membuahkan hasil positif, akan tetapi efektif di jalur litigasi atau arbitrasi karena faktor pemicu utamanya adalah pihak perusahaan tidak bisa untuk dihadirkan dalam pembicaraan terkait apa yang mereka lakukan kepada para mantan pekerja buruhnya. Dan ditemukan respon dari mantan karyawan buruh atas PHK massal sepihak yang dilakukan oleh pabrik rokok Gudang Sorgum. Mereka berharap hak mereka segera dipenuhi oleh PT. Gudang Sorgum terutama THR, dan juga kinerja dari Pemerintah yang dinilai kurang dalam menyelesaikan kasus pemecatan buruh massal sepihak yang dilakukan oleh PT Gudang Sorgum.
English Abstract
This research aims to address the problem formulation regarding conflict resolution carried out by the Department of Labor and Legal Aid Institutions for mass layoffs during the Covid-19 pandemic in Malang Regency, especially at the Gudang Sorgum Cigarette Factory. The termination process did not follow the correct procedure, resulting in numerous complaints from former employees regarding the non-fulfillment of holiday allowances (THR) and other severance rights. Therefore, this study aims to evaluate the performance of the Malang Regency Department of Labor, particularly in handling the conflict. Furthermore, legal aid institutions are also explored to provide legal services and protection for the rights of former employees affected by mass layoffs. This is done using the perspective of conflict resolution theory according to Ralf Dahrendorf, such as Conciliation, Mediation, and Arbitration. In addition, the researcher also wants to know the responses of the Gudang Sorgum Cigarette Factory employees who were laid off by the factory management during the Covid-19 pandemic. The analysis uses the perspective of Conflict Resolution Theory, Local Government Concept, and Legal Aid Institution Concept. This research is qualitative and descriptive, with methodological steps consisting of data collection. The researcher uses primary data in the form of interview results and secondary data in the form of documents. Data collection techniques include interviews, observations, and documentation, while data analysis techniques involve data reduction, presentation, and drawing conclusions. Through this research, the obtained results depict the effectiveness of conflict resolution methods according to Ralf Dahrendorf, implemented by the Department of Labor and Legal Aid Institutions for mass layoffs at the Gudang Sorgum Cigarette Factory. The findings reveal that non-litigation methods such as conciliation and mediation were not successful, but litigation or arbitration provedii effective. The main trigger factor was the company's inability to participate in discussions regarding their actions against former workers. Responses from former employees to the unilateral mass layoffs conducted by the Gudang Sorgum Cigarette Factory were also identified. They hope their rights, especially holiday allowances (THR), will be promptly fulfilled by PT. Gudang Sorgum. The government's performance in resolving cases of unilateral mass worker layoffs by PT. Gudang Sorgum was perceived as lacking.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052311 |
Uncontrolled Keywords: | PHK Massal, Pabrik Rokok Gudang Sorgum, Resolusi Konflik, Dinas Tenaga Kerja, Lembaga Bantuan Hukum, Covid-19, Mass Layoffs, Gudang Sorgum Cigarette Factory, Conflict Resolution, Department of Labor, Legal Aid Institution, Covid-19 |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 08:49 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 08:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215661 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fikri Fahrizal Sudewo.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |