Pengembangan Infrastruktur Hijau dalam Pembangunan Green City di Kota Kediri

Sabilla, Muhammad Ivandriyan and Fauzul Rizal Sutikno, ST., MT., Ph.D. (2024) Pengembangan Infrastruktur Hijau dalam Pembangunan Green City di Kota Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Kediri merupakan kota yang saat ini berkembang dalam sektor industri sehingga mengakibatkan alih fungsi lahan yang terjadi sangat besar. Hal tersebut berdampak pada semakin berkurangnya ruang terbuka hijau yang diikuti dengan berbagai permasalahan lain seperti kenaikan suhu udara perkotaan dan tingkat kualitas udara yang menurun. Oleh karena itu diperlukan adanya kajian mengenai pengembangan infrastruktur hijau yang dapat menjadi dasar dalam strategi pembangunan kota hijau di Kota Kediri. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi perkembangan kawasan terbangun Kota Kediri, menganalisis ketercukupan infrastruktur hijau Kota Kediri, dan membuat rekayasa infrastruktur hijau di Kota Kediri. Prediksi perkembangan kawasan terbangun dapat dilakukan dengan menggunakan faktor pendorong perkembangan kawasan terbangun yang dapat dilihat dari penampakan fisik perkotaan seperti jalan utama, jalan non utama, fasilitas umum, kemiringan lereng, dan kawasan terbangun eksisting. Pemodelan prediksi kawasan terbangun dilakukan dengan menggunakan faktor pendorong tersebut dan diolah pada perangkat lunak IDRISI Terrset dengan metode cellular automata-markov chain dan regresi logistik biner. Ketercukupan infrastruktur hijau dinilai berdasarkan ketercukupan hub dan link. Ketercukupan hub dinilai dengan menggunakan standar English Nature Greenspaces yang merupakan standar paling sesuai dalam perencanaan infrastruktur hijau. Kemudian untuk menilai ketercukupan link dilakukan dengan mengidentifikasi konektivitas antar hub. Hasil prediksi dengan metode cellular automata-markov chain dan regresi logistik biner menunjukkan bahwa kawasan terbangun akan bertambah menjadi 2.189,9 ha pada tahun 2038. Hasil analisis ketercukupan menunjukkan bahwa infrastruktur hijau di Kota Kediri masih belum mencukupi dengan terdapat 828,61 ha kawasan terbangun yang belum terlayani dan 47% hub belum terkoneksi dengan link. Dengan kondisi tersebut maka rekayasa infrastruktur hijau yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penambahan hub pada 21 titik lokasi potensial dan ekstensifikasi RTH pada permukiman padat melalui implementasi roof garden dan vertical garden. Selain itu diperlukan adanya pengembangan jalur hijau sempadan jalan pada 58 ruas jalan di Kota Kediri untuk dapat meningkatkan konektivitas infrastruktur hijau Kota Kediri.

English Abstract

Kediri City is currently undergoing industrial development, which has led to significant land conversions. This has resulted in a reduction of green open spaces, leading to various problems such as increased urban air temperatures and decreased air quality levels. Therefore, it is necessary to conduct a study regarding the development of green infrastructure which can be the basis for a green city development strategy in the City of Kediri. The aim of this research is to forecast the development of built-up areas in Kediri City, analyze the adequacy of Kediri City's green infrastructure, and implement green infrastructure in Kediri City Predictions on the development of built-up areas can be made by using factors driving the development of built-up areas which can be seen from the physical appearance of cities such as main roads, non-main roads, public facilities, slopes, and existing built-up areas. Built area prediction modeling was carried out using these driving factors and processed in IDRISI Terrset software using the cellular automata-markov chain method and binary logistic regression. The adequacy of green infrastructure is assessed based on the adequacy of hubs and links. The adequacy of the hub is assessed using the English Nature Greenspaces standard, which is the most appropriate standard in green infrastructure planning. Then, assessing link adequacy is done by identifying connectivity between hubs. Prediction results using the cellular automata-markov chain method and binary logistic regression show that the built-up area will increase to 2,189.9 ha in 2038. The results of the adequacy analysis show that green infrastructure in Kediri City is still insufficient with 828.61 ha of built-up area not yet served and 47% of hubs have not been connected with a link. Under these conditions, green infrastructure engineering that can be carried out is by adding hubs at 21 potential locations and extensifying green open space in dense settlements through the implementation of roof gardens and vertical gardens. Apart from that, it is necessary to develop road border green lanes on 58 roads in Kediri City to improve the connectivity of Kediri City's green infrastructure.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524070066
Uncontrolled Keywords: Infrastruktur Hijau, Kota Hijau, Cellular Automata, Kota Kediri
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 20 Feb 2024 02:53
Last Modified: 20 Feb 2024 02:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215600
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Ivandriyan Sabilla.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item