Janika, Muhammad Akbar Tafzila and Dr. Eng. Ir. Alwafi Pujiraharjo, ST., MT and Ir. Eko Andi Suryo, ST., MT., Ph.D (2024) Pengaruh Flushing Waduk Sengguruh terhadap Gerusan di Sekitar Pilar Jembatan Kemiri-Kanigoro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perum Jasa Tirta 1 kembali melaksanakan flushing (penggelontoran sedimen) pada Waduk Sengguruh yang terletak di Kabupaten Malang. Flushing merupakan salah satu upaya untuk memperpanjang usia guna waduk dengan mengoptimalkan daya tampung waduk yang menyusut akibat terjadinya sedimentasi. Flushing pada Waduk Sengguruh akan menyebabkan tejadinya penurunan elevasi muka air sungai secara drastis (rapid dropdown). Rapid dropdown akan menyebabkan kecepatan aliran pada sungai meningkat. Perubahan kecepatan aliran dikhawatirkan dapat berpengaruh pada pilar Jembatan Kemiri-Kanigoro yang berjarak ± 1 km ke arah hulu dari Waduk Sengguruh. Selain itu, adanya pilar jembatan lama dapat mengubah pola aliran di sekitar jembatan sehingga dapat memperparah gerusan pada pilar Jembatan Kemiri-Kanigoro. Gerusan yang terjadi dapat mengakibatkan terganggunya stabilitas pilar sehingga dapat mengakibatkan runtuhnya jembatan. Kerusakan pada jembatan akan berdampak langsung pada kehidupan warga sekitar seperti terganggunya laju lalu lintas sehingga akan menghambat aktivitas sosial ekonomi di wilayah tersebut. Untuk mengetahui gerusan pada pilar Jembatan Kemiri-Kanigoro maka diperlukan pemodelan pola arus, pola transpor sedimen, dan gerus akibat penggelontoran sedimen pada Waduk Sengguruh sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan jika flushing pada Waduk Sengguruh dapat berakibat buruk pada pilar Jembatan Kemiri-Kanigoro. Pada penelitian ini dilakukan simulasi dengan menggunakan software Delft3D untuk memodelkan pola arus, pola transpor sedimen, dan gerusan di sekitar Jembatan Kemiri- Kanigoro pada saat flushing Waduk Sengguruh. Domain yang dibuat mencakup wilayah sekitar Jembatan Kemiri-Kanigoro yang terletak di hulu Bendungan Sengguruh dan berjarak ± 1 km dari Bendungan Sengguruh. Pemodelan yang dilakukan adalah pemodelan kondisi eksisting (dengan pilar) dan kondisi tanpa pilar. Pemodelan sungai pada saat flushing memerlukan data geometri sungai, data sedimen, data debit, dan data penurunan elevasi muka air sungai. Simulasi dilakukan selama dua setengah hari guna menyesuaikan kondisi eksisting pada saat dilakukan operasi flushing Waduk Sengguruh. Hasil simulasi kondisi eksisting menunjukkan bahwa adanya pilar jembatan lama menyebabkan pola aliran dan pola transpor sedimen menjadi berubah. Pola aliran yang awalnya cenderung bergerak melalui sisi kiri pilar jembatan lama (sisi selatan) menjadi bergerak melalui sisi kanan Sungai Brantas yaitu di antara pilar jembatan baru dan pilar jembatan lama yang belum dibongkar. Adanya pilar jembatan lama juga menyebabkan kecepatan aliran di sekitar sungai meningkat. Kecepatan aliran di sekitar Jembatan Kemiri- Kanigoro pada simulasi kondisi eksisting (dengan pilar) lebih besar daripada simulasi kondisi tanpa pilar. Gerusan yang terjadi di sekitar pilar pada model kondisi eksisting juga lebih besar jika dibandingkan dengan model kondisi tanpa pilar. Simulasi model kondisi eksisting memiliki kedalaman gerusan sekitar 0.46 m sedangkan pada saat simulasi model kondisi tanpa pilar jembatan lama memiliki kedalaman gerusan sekitar 0.31 m. Gerusan yang terjadi di sekitar pondasi pilar Jembatan Kemiri-Kanigoro menyebabkan hilangnya daya dukung pondasi sebesar 363,83 kN yaitu 5,8% dari daya dukung total.
English Abstract
Perum Jasa Tirta 1 has again carried out sediment flushing at Sengguruh Reservoir located in Malang Regency. Sediment flushing is an effort to extend the life of the reservoir by optimizing the reservoir capacity that shrink due to sedimentation. Flushing at Sengguruh Reservoir will cause a drastic decrease in river water level (rapid dropdown). Rapid dropdown will increase the river flow velocities. The increase of river flow velocities are feared to affect the pillar of Kemiri-Kanigoro Bridge which is located ± 1 km upstream from Sengguruh Reservoir. In addition, the existence of old bridge pillar can change the flow pattern around the bridge so that it can aggravate the scouring in pillar of Kemiri-Kanigoro Bridge. The scouring that occurs can result in disruption of the pillar stability so that it can result in the collapse of the bridge. Damaged bridge will have a direct impact on the lives of surrounding residents such as disruption of traffic rates so that it will hamper socioeconomic activities in Malang regency. To determine the scouring on the pillars of the Kemiri-Kanigoro Bridge, it is necessary to model the flow patterns, sediment transport patterns, and scouring due to sediment flushing in Sengguruh Reservoir so that preventive measures can be taken if sediment flushing at Sengguruh Reservoir can have a bad impact on the pillar of Kemiri-Kanigoro Bridge. In this study, simulations were carried out using Delft3D software modeling current patterns, sediment transport patterns, and scouring around the pillar of Kemiri-Kanigoro Bridge during sediment flushing at Sengguruh Reservoir. Boundaries covers the area around the Kemiri-Kanigoro Bridge which is located is ± 1 km upstream from Sengguruh Dam. Modeling is carried out with two conditions. The first condition is a river model with pillar in the middle of river channel and second condition is a river model without pilar in the middle of river channel. River modeling during flushing requires river geometry data, sediment data, discharge data, and river water level elevation data. The simulation was carried out for two and a half days to adjust the existing conditions during the flushing operation of the Sengguruh Reservoir. The simulation results of the first condition shows that the existence of old bridge pillar causes flow patterns and sediment transport patterns to change. The flow pattern that initially tended to move through the left side of the old bridge pillar (south side) became moving through the right side of the Brantas River, namely between the new bridge pillar and the old bridge pillar that had not been dismantled. The existence of old bridge pillars also causes the flow speed around the river to increase. The flow speed around the Kemiri- Kanigoro Bridge in the simulation of the condition (with pillars) is greater than the simulation of condition without pillar. The scouring that occurs around the pillars in the first condition model is also greater when compared to the condition model without pillar. The simulation of the existing condition model has a scouring depth of about 0.46 m while at the condition model without pillar has a scouring depth of about 0.31 m. The scouring that occurred around the pillar of Kemiri-Kanigoro Bridge caused a loss of foundation bearing capacity of 363.83 kN, which is 5.8% of the total bearing capacity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524070061 |
Uncontrolled Keywords: | gerusan, pola arus, flushing, stabilitas pilar |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 20 Feb 2024 02:52 |
Last Modified: | 20 Feb 2024 02:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215586 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Akbar Tafzila Janika.pdf Restricted to Registered users only Download (25MB) |
Actions (login required)
View Item |