Br Ginting, Angelina Agita Elisabeth and Muhammad Akhid Syib’li,, SP., MP., Ph.D and Antok Wahyu Sektiono,, SP., MP. (2023) Eksplorasi Jamur Rizosfer Antagonis Tanaman Nanas Terhadap Phytophthora nicotianae dan Ketahannya Terhadap Fungisida Metalaksil di PT. Great Giant Pineapple. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Nanas menjadi salah satu komoditas unggul di Indonesia dan produksi terbesar berada di Provinsi Lampung. Provinsi Lampung sebagai sentra utama produksi nanas di Indonesia memiliki perusahaan besar, yaitu PT. Great Giant Pineapple yang bergerak di sektor perkebunan dalam memproduksi nanas. Namun dalam proses budidaya pertanaman nanas terdapat kendala yang dihadapi berupa adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), salah satu adalah penyakit busuk hati yang disebabkan oleh patogen Phytophthora nicotianae. Pengendalian yang dilakukan sejauh ini dengan pengaplikasian fungisida yang intensif pada lahan. Pengendalian dengan menggunakan agens hayati yang bersifat antagonis merupakan salah satu bentuk pengendalian yang baik terhadap patogen yang dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama. Mikroorganisme yang terdapat didalam tanah dapat melindungi tanaman dari penyakit dengan menekan patogen tanah melalui sifat antagonismenya. Jamur rizosfer dapat mengendalikan patogen dengan mekanisme tertentu diantaranya yaitu kompetisi dan juga antibiosis. Jamur rizosfer yang digunakan berasal dari tanah disekitar perakaran nanas. Eksplorasi jamur rizosfer dari nanas penting dilakukan karena berdasarkan teori relung ekologi, mikroorganisme yang diambil dari satu inang jika diambil dan dikembangkan serta diaplikasikan kembali ke tanaman inang yang sama maka ia akan lebih kompatibel untuk tanaman tersebut daripada mikroorganisme yang diambil dari inang yang lainnya. Sehingga penting untuk dilakukan penelitian tentang potensi jamur rizosfer nanas dalam mengendalikan patogen P. nicotianae, serta penting juga dilakukan penelitian tentang uji ketahanan jamur antagonis terhadap fungisida metalaksil yang sering diaplikasikan pada lahan nanas PT. Great Giant Pineapple. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga November 2023 di Laboratorium Plantation Group 1 PT. Great Giant Pineapple Lampung Tengah. Penelitian ini terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama adalah eksplorasi jamur rizosfer pada tanaman nanas yang terindikasi fungisida yang intensif dengan melihat jamur yang tumbuh dalam kegiatan eksplorasi. Percobaan kedua adalah uji kemampuan antagonis jamur hasil eksplorasi terhadap P. nicotianae. Percobaan ketiga adalah uji adaptasi atau kemampuan tumbuh koloni jamur hasil eksplorasi terhadap fungisida metalaksil. Tahapan penelitian dilakukan mulai dari pengambilan sampel tanah rizosfer pada tanaman nanas, kemudian membuat pengenceran tanah mulai dari pengenceran 100 hingga 10-3, setelah itu mengisolasi jamur hingga mendapatkan beberapa isolat jamur antagonis dan melakukan purifikasi jamur. Lalu, dilanjutkan dengan melakukan uji antagonis jamur dengan P. nicotianae, hasil pengamatan selanjutnya dicatat dan dihitung persentase daya hambatnya. Selain itu melakukan uji ketahanan jamur dengan fungisida metalaksil dengan konsentrasi fungisida 0 g/l (P1), 1 g/l (P2), 1,5 g/l (P3), 2 g/l (P4), 2,5 g/l (P5) dan 3 g/l (P6) dan diulang sebanyak 4 kali. Adapun variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi jari-jari P. nicotianae, diameter jamur dan tingkat hambatan relatif (THR) hasil uji ketahanan fungisida. Data hasil eksplorasi dianalisis secara deskriptif, sedangkan data jari-jari P. nicotianae dan diameter jamur dan tingkat hambatan relatif (THR) dianalisis menggunakan Uji F taraf kesalahan 5% dan diolah menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 isolat jamur antagonis dapat menghambat pertumbuhan jamur patogen P. nicotianae pada pengujian secara in vitro. Penghambatan tertinggi yaitu pada isolat jamur Trichoderma sp. 80B1 dan Trichoderma sp. 96J dengan persentase sebesar 45,67% dan 42,00%. Pada uji ketahanan jamur terhadap fungisida metalaksil, didapatkan isolat jamur yang memiliki ketahanan tertinggi pada isolat Trichoderma sp. 95B dengan pertumbuhan diameter dari semua perlakuan konsentrasi sebesar 9 cm, dimana jamur mampu tumbuh hingga konsentrasi tertinggi dan menyamai perlakuan kontrol. Namun, terdapat pengaruh konsentrasi fungisida terhadap jumlah spora yang dihasilkan jamur rhizosfer, dimana semakin tinggi konsentrasi fungisida maka jumlah spora yang dihasilkan menurun.
English Abstract
Pineapple is one of the superior commodities in Indonesia and the largest production is in Lampung Province. Lampung Province as the main center of pineapple production in Indonesia has a large company, namely PT. Great Giant Pineapple which is engaged in the plantation sector in producing pineapples. However, in the process of cultivating pineapple plants, there are obstacles faced in the form of Plant Disturbing Organisms (OPT), one of which is elderly disease caused by the patogen Phytophthora nicotianae. This patogen is able to live in the soil for a long time and attack pineapple plants when the plant is young. Control has been carried out so far with intensive application of fungicides on the field. Some control techniques are carried out, one of which is by combining fungicides and antagonistic agents that may be able to control the attack of P. nicotianae. Rhizosphere fungi can control patogens by certain mechanisms including competition and antibiotics. The rhizosphere fungus used comes from the soil around the pineapple roots. Exploration of rhizosphere fungi from pineapples is important because based on ecological niche theory, microorganisms taken from one host if taken and developed and reapplied to the same host plant will be more compatible for that plant than microorganisms taken from another host. So it is important to conduct research on the potential of pineapple rhizosphere fungi in controlling the patogen P. nicotianae, and it is also important to conduct research on the resistance test of antagonistic fungi to metalaxil fungicides that are often applied to pineapple fields PT. Great Giant Pineapple. This research was conducted from September to November 2023 at the Plantation Group 1 Laboratory of PT. Great Giant Pineapple Central Lampung. The study consisted of three experiments. The first experiment was the exploration of rhizosphere fungi on pineapple plants that indicated intensive fungicides by looking at fungi growing in exploration activities. The second experiment was a test of the antagonistic ability of the explored fungus against P. nicotianae. The third experiment is an adaptation test or the ability to grow fungal colonies from exploration of metalaxil fungicides. The stages of research were carried out starting from sampling rhizosphere soil on pineapple plants, then making soil dilutions ranging from dilution of 100 to 10-3, after that isolating fungi to obtaining several isolats of antagonistic fungi and purifying fungi. Then, continued by conducting fungal antagonist tests with P. nicotianae, the results of further observations were recorded, and the percentage of inhibitory power was calculated. In addition, conducting fungal resistance tests with metalaxil fungicides with fungicide concentrations of 0 g/l (P1), 1 g/l (P2), 1.5 g/l (P3), 2 g/l (P4), 2.5 g/l (P5) and 3 g/l (P6) and repeated 4 times. The variables observed in this study include the radius of P. nicotianae, the diameter of the fungus and the relative level of resistance (THR) of the fungicide resistance test results. The exploration data were analyzed descriptively, while the radius data of P. nicotianae and the fungi diameter and relative resistance level (THR) were analyzed using the F-test of 5% error level and processed using SPSS. The results showed that 2 isolats of antagonistic fungi can inhibit the growth of patogenic fungi P. nicotianae in vitro testing. The highest inhibition is in the isolat of Trichoderma sp. 80B1 and Trichoderma sp. 96J with percentages of 45.67% and 42.00%. In the fungal resistance test to metalaxil fungicides, a fungal isolat was obtained that had the highest resistance in Trichoderma sp. isolat 95B with a growth diameter of all concentration treatments of 9 cm, where the fungus was able to grow to the highest concentration and match the control treatment. However, there is an influence of fungicide concentration on the number of spores produced by rhizosphere fungi, where the higher the concentration of fungicide, the number of spores produced decreases.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523040326 |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
| Depositing User: | Unnamed user with username nova |
| Date Deposited: | 01 Feb 2024 07:30 |
| Last Modified: | 01 Feb 2024 07:30 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215461 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Angelina Agita Elisabeth Br Ginting.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |