Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Melon Greenhouse Menggunakan Pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA) di Kecamatan Wates Kabupaten Blitar Jawa Timur.

Jilena S., Sarah Grace (2024) Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Melon Greenhouse Menggunakan Pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA) di Kecamatan Wates Kabupaten Blitar Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah dari subsektor hortikultura yang memiliki berbagai kandungan berupa vitamin, mineral, kalori, lemak, dan karbohidrat. Melon merupakan salah satu jenis komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis, prospek pasar, dan publisitas yang tinggi. Manfaat dan potensi yang dimiliki buah melon menjadikan komoditas hortikultura ini banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Buah melon menjadi komoditas yang bukan hanya diminati oleh masyarakat dalam negeri saja namun juga sebagai komoditas ekspor yang diminati oleh masyarakat luar negeri. Saat ini, buah melon di Indonesia menjadi komoditas unggulan nasional dan memiliki jumlah ekspor yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari data pada tahun 2018 yang menunjukkan bahwa ekspor buah-buahan semusim dengan jumlah ekspor tertinggi adalah buah melon sebesar 179.825 Kg. Jawa timur merupakan salah satu sentra produksi melon di Indonesia. Pada tahun 2021 Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah produksi melon terbesar di Indonesia yaitu 68.527 ton. Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah di Jawa timur yang memproduksi melon. Peningkatan produksi melon dipengaruhi oleh penggunaan input produksi yang akan berpengaruh terhadap output yang diperoleh. Penggunaan input tersebut merupakan faktor produksi yang meliputi luas lahan, benih, pestisida, pupuk kimia, pupuk kandang, dan tenaga kerja. Faktor produksi tersebut juga turut mempengaruhi nilai efisiensi teknis pada usahatani komoditas melon. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: 1) untuk menganalisis faktor produksi yang mempengaruhi tingkat produksi usahatani melon greenhouse di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, dan 2) untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis usahatani melon greenhouse di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar. Metode pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) di Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penentuan lokasi penelitian ini dikarenakan Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah produksi melon di Jawa Timur khususnya Kecamatan Wates yang memiliki usahatani melon greenhouse. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Pemilihan teknik ini dianggap sebagai cara yang adil dalam memilih sampel dari populasi yang lebih besar. Hal tersebut dikarenakan setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis fungsi produksi Stochastic Frontier menggunakan software frontier 4.1. Metode analisis data pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi usahatani dan tingkat efisiensi teknis pada usahatani melon.

English Abstract

Melon (Cucumis melo L.) is a fruit plant from the horticulture subsector which contains various vitamins, minerals, calories, fats and carbohydrates. Melons are a type of horticultural commodity that has high economic value, market prospects and publicity. The benefits and potential of melons make this horticultural commodity much sought after and consumed by people in Indonesia. Melons have become a commodity that is not only in demand by domestic people but also as an export commodity that is in demand by people abroad. Currently, melons in Indonesia have become a leading national commodity and have a high number of exports. This can be seen from data in 2018 which shows that the export of seasonal fruit with the highest export volume is melons amounting to 179,825 kg. East Java is one of the melon production centers in Indonesia. In 2021, East Java will become the province with the largest melon production in Indonesia, namely 68,527 tons. Blitar Regency is one of the areas in East Java that produces melons. The increase in melon production is influenced by the use of production inputs which will affect the output obtained. The use of these inputs is a production factor which includes land area, seeds, fertilizer, pesticides and labor. These production factors also influence the value of technical efficiency in melon farming. The objectives of this research are: 1) to analyze production factors that influence the production level of greenhouse melon farming in Wates District, Blitar Regency, and 2) to determine the level of technical efficiency of greenhouse melon farming in Wates District, Blitar Regency. The approach method used in this research is a quantitative approach. The method for determining the research location was carried out purposively in Wates District, Blitar Regency, East Java. The location for this research was determined because Blitar Regency is one of the melon production areas in East Java, especially Wates District which has greenhouse melon farming. Determination of the sample in this study used a simple random sampling method. This selection technique is considered a fair way of selecting samples from a larger population. This is because every member of the population has an equal opportunity to be selected. This research uses data collection methods sourced from primary data and secondary data. The data analysis used in this research is Stochastic Frontier production function analysis using Frontier 4.1 software. The data analysis method in this research aims to determine the factors that influence farming and the level of technical efficiency in melon farming. Based on the research results, it shows that the production factors of land area, seeds, pesticides, manure, and labor have a significant effect on greenhouse melon farming. The average technical efficiency value of greenhouse melon farming in Wates District is 0.52, which indicates that the farming has not yet reached the level of technical efficiency. This means that greenhouse melon farmers in Wates District have not been able to allocate production factors efficiently.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524040013
Divisions:	Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian
Depositing User:	agung
Date Deposited:	01 Feb 2024 07:01
Last Modified:	01 Feb 2024 07:01
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215435

Text (DALAM MASA EMBARGO) SKRIPSI _FP_SARAH GRACE JILENA S_205040101111074 - Sarah Grace Jilena S (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Actions (login required)

View Item