Pemanfaatan Data Hujan Satelit CHIRPS untuk Pemetaan Sebaran Kekeringan dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Sub DAS Grindulu

Algadri, Amanda Pinasti and Prof. Dr. Eng. Donny Harisuseno, S.T, M.T and Ir. Sri Wahyuni, S.T., M.T., Ph.D., IPM., Asean Eng. (2024) Pemanfaatan Data Hujan Satelit CHIRPS untuk Pemetaan Sebaran Kekeringan dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di Sub DAS Grindulu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kekeringan merupakan keadaan dimana ketersediaan air sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup masyarakat maupun lingkungan. Pada dasarnya, kekeringan disebabkan oleh kondisi hidrologi suatu daerah dengan kondisi air yang tidak seimbang. Kekeringan terjadi karena distribusi hujan yang tidak merata. Ketidakmerataan hujan ini berakibat pada ketidakseimbangan input dan output air di beberapa daerah dengan curah hujan yang kecil. Oleh karena itu, untuk membantu dalam mitigasi pra bencana kekeringan agar dapat menekan angka kerugian atau dampak yang akan ditimbulkan, perlu dilakukan analisa untuk memberikan pemetaan sebaran kekeringan agar dapat digunakan sebagai peringatan dini terjadinya kekeringan pada suatu wilayah. Lokasi studi dilakukan di Kabupaten Pacitan atau lebih tepatnya di Sub DAS Grindulu. Data yang digunakan merupakan data hujan bulanan stasiun eksisting selama 15 tahun periode 2008-2022, data hujan satelit CHIRPS, dan Peta Sub DAS Grindulu. Data tersebut selanjutnya digunakan dalam pembuatan peta sebaran kekeringan di Sub DAS Grindulu. Dibantu dengan metode Standardized Precipitation Index (SPI) untuk menghitung indeks kekeringan dan Metode Invers Distance Weighted (IDW) untuk penggambaran peta kekeringan pada program Geographic Information System (GIS). Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa Hasil indeks kekeringan terparah metode SPI periode defisit 1 bulan sebesar -22,90 yang terjadi pada bulan Agustus tahun 2017, periode defisit 3 bulan kekeringan terparah sebesar sebesar -19,99 yang terjadi pada bulan September tahun 2015, periode defisit 6 bulan kekeringan terparah sebesar sebesar -8,48 yang terjadi pada bulan Oktober tahun 2019, dan periode defisit 12 bulan kekeringan terparah sebesar -5,65 yang terjadi pada bulan November tahun 2019. Analisa validasi secara kuantitatif dan kualitatif di Sub DAS Grindulu dengan metode SPI menunjukkan hubungan yang baik, atau kesesuaian yang baik antara perhitungan metode SPI dengan kejadian pada lokasi studi. Hasil analisa pemetaan sebaran kekeringan di Sub DAS Grindulu, menunjukkan kesesuaian dengan kejadian di lapangan berdasarkan data BPBD Kabupaten Pacitan bahwa pada tahun 2019 daerah yang mengalami kekeringan adalah kecamatan Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Bandar, dan Tulakan.

English Abstract

Drought is a situation where the availability of water is lacking to fulfill the needs of the community and the environment. Basically, drought is caused by the hydrological conditions of an area with unbalanced water conditions. Drought is caused by uneven rainfall distribution. This uneven rainfall results in an unbalance of water input and output in some areas with little rainfall. Therefore, to assist in pre-drought mitigation in order to reduce the number of losses or impacts that will be caused, it is necessary to analyze to provide drought mapping distribution so that it can be used as an early warning of drought in an area. The study was conducted in Pacitan Regency or more precisely in the Grindulu Sub- Watershed. The data used are monthly rainfall data of existing stations for 15 years period 2008-2022, CHIRPS satellite rainfall data, and Grindulu Sub-Watershed Map. The following data is used in making a drought distribution map in the Grindulu Sub-Watershed. Assisted by the Standardized Precipitation Index (SPI) method to calculate the drought index and the Inverse Distance Weighted (IDW) method for drawing drought maps in the Geographic Information System (GIS) program. The results of this study show that the results of the SPI method's worst drought index in the 1-month deficit period amounted to -22.90 which occurred in August 2017, the 3- month deficit period of the worst drought amounted to -19.99 which occurred in September 2015, the 6-month deficit period of the worst drought amounted to -8.48 which occurred in October 2019, and the 12-month deficit period of the worst drought amounted to -5.65 which occurred in November 2019. Quantitative and qualitative validation analysis in the Grindulu Sub-Watershed with the SPI method shows a good relationship, or a good match between the calculation of the SPI method and the events at the study site. The results of the analysis of drought distribution mapping in the Grindulu Sub-Watershed, showed conformity with events in the field based on Pacitan Regency BPBD data that in 2019 the areas experiencing drought were Pringkuku, Pacitan, Kebonagung, Arjosari, Bandar, and Tulakan sub-districts.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524070015
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 15 Feb 2024 07:53
Last Modified: 15 Feb 2024 07:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215306
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Amanda Pinasti Algadri.pdf
Restricted to Registered users only

Download (24MB)

Actions (login required)

View Item View Item