Listyawan, Ivan Agus and Dr. Dany Ardhian, M.Hum. (2023) Lanskap Linguistik di Museum De Tjolomadoe Karanganyar: Kajian Sosiolinguistik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini berfokus pada rumusan masalah: (1) bagaimana lanskap linguistik pada frekuensi, bentuk, dan pola penggunaan bahasa di Museum De Tjolomadoe? (2) bagaimana fungsi informasi dan simbolik di Museum De Tjolomadoe? (3) bagaimana aspek-aspek sosial yang telihat dalam teks di Museum De Tjolomadoe? Penelitian ini menggunakan ancangan teori Lanskap Linguistik Laundry dan Bourhis (1997). Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian berada di Museum De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar. Sumber data diambil dari papan nama informasi benda yang dipamerkan (bangunan, ruangan, alat/mesin, dan lainnya), media petunjuk informasi, tanda peringatan, larangan, dan narasumber. Adapun datanya berupa teks-teks yang ditulis di papan nama informasi benda yang dipamerkan dan hasil wawancara. Metode penelitian menggunakan triangulasi metode observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pada bentuk monolingual ada empat pola, yaitu bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, bahasa Jawa, dan bahasa Belanda. Bahasa Indonesia dan Inggris menjadi mayoritas (10,9%). Pada bentuk bilingual terjadi empat pola, yaitu Indonesia+Inggris, Inggris+Indonesia, Jawa+Indonesia, dan Indonesia+Belanda. Kombinasi Indonesia+Inggris menjadi mayoritas (64,8%). Pada bentuk multilingual terjadi tiga pola, yaitu Indonesia+Belanda+Inggris, Indonesia+Jepang+Inggris, dan Indonesia+Sansekerta+Inggris. Pola Indonesia+Belanda+Inggris menjadi mayoritas (3,1%). (2) fungsi penggunaan bahasa pada teks di museum De Tjolomadoe menghasilkan dua fungsi, yaitu fungsi informasi dan simbolik. Pada fungsi informasi ditemukan enam jenis informasi, yaitu informasi nama tempat/ruang, himbauan, larangan, petunjuk arah, nama benda, infografis, dan informasi tahun pendirian. Pada fungsi simbolik berdasarkan penggunaan masing- masing bahasa. Bahasa Indonesia menunjukkan tiga simbol, yaitu kompetensi bahasa, kebijakan bahasa, dan nasionalisme; bahasa Inggris menunjukkan tiga simbol, yaitu modernitas, internasionalisme, kapitalisme; bahasa Jawa menunjukkan satu simbol, yaitu eksistensi etnis; bahasa Belanda menunjukkan dua simbol, yaitu simbol sejarah dan kapitalisasi (melalui pariwisata). (3) Aspek-aspek sosial yang muncul pada teks di museum De Tjolomadoe terdapat dalam empat aspek, yaitu agama, status sosial, gender, dan etnis.
English Abstract
This research focuses on research problem: (1) what is the linguistic landscape of frequency, form and pattern of language usage at the De Tjolomadoe Museum? (2) what are the informational and symbolic functions of the De Tjolomadoe Museum? (3) What are the social aspects seen in the texts at the De Tjolomadoe Museum? This research uses the Linguistic Landscape theory approach of Laundry and Bourhis (1997). This research is a qualitative descriptive type of research. The research location is at the De Tjolomadoe Museum, Karanganyar Regency. Data sources were taken from informational signboards on objects on display (buildings, rooms, tools/machines, etc.), information media, warning signs, prohibitions, and sources. The data is in the form of texts written on nameplates with information about the objects on display and the results of interviews. The research method uses triangulation of observation, documentation, and interview methods. The research results show: (1) In the monolingual form there are four patterns, Indonesian, English, Javanese, and Dutch. Indonesian and English are the majority (10,9%). In the bilingual form there are four patterns, Indonesian+English, English+Indonesian, Javanese+Indonesian, and Indonesian+Dutch. The combination of Indonesian+English is the majority (64,8%). In the multilingual form there are three patterns, Indonesian+Dutch+English, Indonesian+Japanese+English, and Indonesian+Sanskrit+English. The Indonesian+Dutch+English pattern is the majority (3,1%). (2) the function of using language in texts in the De Tjolomadoe museum produces two functions, informational and symbolic functions. In the information function, six types of information were found, information on names of places/spaces, advice, prohibitions, directions, names of objects, infographics, and information on the year of establishment. On symbolic function based on the use of each language. Indonesian shows three symbols, language competence, language policy, and nationalism; English shows three symbols, modernity, internationalism, capitalism; Javanese language shows one symbol, ethnic existence; Dutch shows two symbols, historical symbols and capitalization (through tourism). (3) The social aspects that appear in the text at the De Tjolomadoe museum are contained in four aspects, religion, social status, gender and ethnicity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052312 |
Uncontrolled Keywords: | Lanskap Linguistik, Museum De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Unnamed user with username tunjungsari |
Date Deposited: | 31 Jan 2024 06:27 |
Last Modified: | 31 Jan 2024 06:27 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215102 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ivan Agus Listyawan.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |