Sari, Qurnia Indah Permata and Dr. Ali Maksum, M.Ag., M.Si and Prof. Mangku Purnomo, SP, M.Sc, Ph and Dr. Dewa Agung G A, M.Hum (2023) Relasi Sosial Antaraktor Dalam Konflik Revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk relasi sosial antaraktor dalam proses revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing, menganalisis penyebab terjadinya konflik antaraktor dalam konflik revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing serta menganalisis resolusi konflik antaraktor yang terjadi dalam konflik revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing. Adapun tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk relasi sosial antaraktor dalam proses revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing, menganalisis penyebab terjadinya konflik antaraktor dalam konflik revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing serta menganalisis resolusi konflik antaraktor yang terjadi dalam konflik revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing. Teori yang digunakan dalam menganalisis adalah Teori Relasi Sosial Gillin dan Gillin, Teori Konflik Ralph Dahrendorf dan Teori Resolusi Konflik Pruitt & Robbin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasi kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yang dilakukan di Pasar Tradisional Blimbing Kota Malang. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling yang dilakukan pemilihan berdasarkan kriteria tertentu yaitu informan yang paling mengetahui dan memahami tentang problematika pembangunan Pasar Tradisional Blimbing. Kemudian teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa bentuk hubungan antaraktor yang terjadi dalam pembangunan Pasar Tradisional Blimbing mayoritas mengarah pada bentuk hubungan disosiatif yang mengarah pada situasi konflik. Konflik dalam revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing terbagi dalam tahapan fase awal konflik, fase eskalasi konflik, fase penyelesaian, dan fase mandek yang berlangsung selama 13 tahun. Berlangsungnya ketiga fase tersebut yaitu fase eskalasi konflik, fase penyelesaian, dan fase mandek pada pemerintahan tiga Walikota Malang menunjukkan bahwa konflik revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing tersebut merupakan permasalahan yang kompleks dan sukar untuk diselesaikan. Konflik antaraktor yang terjadi dalam revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing tersebut terjadi akibat ketidakmerataan distribusi kekuasaan dalam masyarakat, kurangnya komunikasi, kepercayaan serta komitmen serta adanya motif ekonomi dan politik aktor yang terlibat dalam pembangunan. Resolusi konflik yang sudah dilakukan dalam penyelesaian konflik pembangunan Pasar Tradisional Blimbing di antaranya melalui Rapat Tripartit, mediasi dengan dibantu oleh mediator dan jalur hukum. Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan konflik revitalisasi Pasar Tradisional Blimbing ialah Pemerintah Kota Malang perlu membuka ruang dialog inklusif dengan melibatkan semua pihak terkait kepentingan pihak terkait, seperti pedagang dan investor. Sedangkan Pedagang dan PT. Karya Indah Sukses perlu berkomunikasi efektif, dan bersedia mengadopsi pendekatan kompromi untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Dengan partisipasi aktif dan kolaborasi, diharapkan konflik dapat diselesaikan secara harmonis dengan revitalisasi pasar yang inklusif dan berkelanjutan.
English Abstract
This study aims to analyze the form of social relations between actors in the Blimbing Traditional Market revitalization process, analyze the causes of conflict between actors in the Blimbing Traditional Market revitalization conflict and analyze the conflict resolution between actors that occurred in the Blimbing Traditional Market revitalization conflict. The purpose of this study is to analyze the form of social relations between actors in the Blimbing Traditional Market revitalization process, analyze the causes of conflict between actors in the Blimbing Traditional Market revitalization conflict and analyze the conflict resolution between actors that occurred in the Blimbing Traditional Market revitalization conflict. The theories used in analyzing are Gillin and Gillin's Social Relationship Theory, Ralph Dahrendorf's Conflict Theory and Pruitt & Robbin's Conflict Resolution Theory. This research uses a quasi qualitative research method with the type of case study research conducted at the Blimbing Traditional Market in Malang City. Determination of informants was carried out by purposive sampling technique which was carried out based on certain criteria, namely informants who knew and understood the problematic development of the Blimbing Traditional Market. Then the data collection techniques in this study are interviews, observation and documentation. The results of this study are that the form of interactor relations that occur in the construction of the Blimbing Traditional Market mostly leads to a form of dissociative relationship that leads to conflict situations. The conflict in the revitalization of the Blimbing Traditional Market is divided into stages of the initial phase of the conflict, the conflict escalation phase, the settlement phase, and the stagnant phase which lasted for 13 years. The continuation of the three phases, namely the conflict escalation phase, the settlement phase, and the stagnant phase in the reign of three Malang Mayors shows that the Blimbing Traditional Market revitalization conflict is a complex and difficult problem to solve. The conflict between actors that occurred in the revitalization of the Blimbing Traditional Market occurred due to the unequal distribution of power in society, lack of communication, trust and commitment as well as the economic and political motives of the actors involved in the development. Conflict resolution that has been carried out in resolving conflicts over the construction of the Blimbing Traditional Market includes a Tripartite Meeting, mediation with the assistance of a mediator and legal channels. Recommendations that can be made to resolve the Blimbing Traditional Market revitalization conflict are that the Malang City Government needs to open an inclusive dialogue space by involving all parties related to the interests of related parties, such as traders and investors. Meanwhile, traders and PT Karya Indah Sukses need to communicate effectively, and be willing to adopt a compromise approach to reach an agreement that benefits all parties. With active participation and collaboration, it is expected that conflicts can be resolved harmoniously with inclusive and sustainable market revitalization.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | 062311 |
Uncontrolled Keywords: | Konflik Antaraktor, Pasar Tradisional, Revitalisasi Pasar |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 08:20 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 08:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215096 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Qurnia Indah Permata Sari.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |