Firdaus, Muhammad Taufani and Ruth Agnesia Sembiring, S.Sos., M.A (2023) Strategi Pengembangan Penyandang Disabilitas Di Kota Malang Tahun 2022. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Survei Sosial-Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2020 menyebutkan 11,42% penyandang disabilitas hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini ditengarai dikarenakan penyandang disabilitas tidak memiliki cukup pendidikan dan keterampilan, untuk dapat bersaing di pasar tenaga kerja. Di Kota Malang tempat penelitian dilaksanakan, jumlah penyandang disabilitas memiliki jumlah yang tinggi, sejumlah 3229 jiwa. Namun, Kota Malang memiliki keunikan dengan melibatkan aktor pemerintah dan lembaga masyarakat dalam pemberdayaan bagi penyandang disabilitas dan aktif. Selain itu, program pemberdayaan penyandang disabilitas juga tecantum dalam Rencana Strategis Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang Tahun 2018-2023. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan strategi yang terbentuk dalam upaya melakukan pengembangan penyandang disabilitas di Kota Malang pada tahun 2022. Strategi yang akan dipetakan ini dijalankan oleh ketiga aktor-aktor pemberdayaan, yakni: Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, UPT BLK Wonojati, dan Pilar-Pilar Sosial Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan Teori Pengembangan Masyarakat oleh Jim Ife & Frank Tesoriero sebagai pisau analisis. Teori ini memiliki empat indikator teori, yakni: peningkatan kesadaran, kerja sama, konsensus, dan pembangunan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 19 dari 64 total penyadang disabilitas telah mengalami perubahan pada bidang ekonominya. Tiga orang telah dapat bekerja di sektor formal, serta 16 lainnya berwirausaha dengan bidang kejuruan pelatihan yang telah diikuti.
English Abstract
The 2020 National Socio-Economic Survey (Susenas) stated that 11.42% of persons with disabilities live below the poverty line. It is suspected that this is because people with disabilities do not have enough education and skills to be able to compete in the labor market. In Malang City where the research was conducted, the number of persons with disabilities was high, with a total of 3229 people. However, the City of Malang is unique in involving government actors and community institutions in empowering people with disabilities and being active. In addition, the empowerment program for persons with disabilities is also included in the 2018- 2023 Strategic Plan for the P3AP2KB Social Service for Malang City. This study aims to map the strategies formed to develop persons with disabilities in Malang City in 2022. The strategies that will be mapped are carried out by the three empowerment actors, namely: the Malang City P3AP2KB Social Service, UPT BLK Wonojati, and the Pillars Social City of Malang. This study uses a descriptive qualitative method, using Community Development Theory by Jim Ife & Frank Tesoriero as an analytical tool. This theory has four theoretical indicators, namely: awareness raising, cooperation, consensus, and community development. The results of the study showed that 19 out of 64 total persons with disabilities had experienced changes in their economic field. Three people have been able to work in the formal sector, and 16 others are entrepreneurs with vocational training that they have attended.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052311 |
Uncontrolled Keywords: | Strategi, Pengembangan, Disabilitas, Kota Malang |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Pemerintahan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 06:22 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 06:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/215078 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Taufani Firdaus.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |