Studi Komparasi Pengaturan Tindak Pidana Perbuatan Cabul Orang Dewasa Sesama Jenis Dalam Hukum Indonesia Dan Malaysia.

Santoso, Ramadhan and Prof. Masruchin Ruba’i, S.H.,M.S and Dr. Faizin Sulistio, S.H., LL.M (2023) Studi Komparasi Pengaturan Tindak Pidana Perbuatan Cabul Orang Dewasa Sesama Jenis Dalam Hukum Indonesia Dan Malaysia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada Skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan tentang komparasi pengaturan tindak pidana perbuatan cabul orang dewasa sesama jenis dalam hukum Indonesia dan Malaysia yang mana perbuatan cabul sesama jenis hanya dapat dipidana jika dilakukan di depan umum atau publik dan atau secara terang-terangan, akan tetapi dalam peraturan tersebut tidak mencantumkan bahwasannya jika ada perbuatan cabul sesama jenis yang dilakukan dalam ranah privat atau tersendiri dapat dipidana. Sehingga dalam penjelasan pasal tersebut tidak mencakup keseluran terkait perbuatan cabul sesama jenis yang dimana hal tersebut tentunya dilakukan dalam ranah privat. Yang hal tersebut sangat berbanding terbalik dengan pengaturan hukum di Malaysia dimana Malaysia sangat kontra terhadap LGBT apalagi dalam salah satu tujuannya yakni berbuat cabul, sehingga Malaysia mengatur terkait tindakan perbuatan cabul yang dilakukan oleh sesama jenis di dalam Laws Of Malaysia Act 574. Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah, Bagaimana urgensi kriminalisasi terhadap perbuatan cabul orang dewasa sesama jenis di Indonesia? Dan bagaimana formulasi pemidanaan terhadap perbuatan cabul orang dewasa sesama jenis dalam Hukum Pidana di Indonesia? Kemudian penulis karya tulis ini menggunakan metode normative dengan metode pendekatan perundang-undangan (Statue Approach) dan pendekatan konseptual. Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi sistematis atau gramatikal. metode interpretasi sistematis adalah interpretasi dengan melihat kepada hubungan diantara aturan dalam suatu peraturan perundang-undangan yang saling bergantung. Dari hasil penelitian dengan metode diatas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada yakni urgensi pengaturan tindak pidana perbuatan cabul orang dewasa sesama jenis di Indonesia merupakan perbuatan yang melanggar kesusilaan dan kesopanan serta melanggar nila-nilai yang terkandung dalam pancasila serta nilai keagamaan , maka berdasarkan tujuan hukum, salah satunya kemanfaatan hukum dapat diambil beberapa sudut pandang sebagai berikut: Percabulan sesama yang dilakukan oleh sesama jenis akan mendatangkan malapetaka bahaya salah satunya berupa wabah penyakit yang masih belum ditemukan obatnya, tindak pidana percabulan masih belum bisa mencapai kemanfaatan hukum , karena dalam KUHP belum mengatur perbuatan tindakan percabulan sesama jenis yang dilakukan oleh orang yang meliputi unsur : dilakukan di ranah privat ,tanpa secara paksa dan tanpa kekerasan atau tanpa ancaman kekerasan.

English Abstract

In this thesis, the author raises the issue of the comparative regulation of criminal acts of obscenity of same-sex adults in Indonesian and Malaysian law where samesex obscenity can only be punished if it is committed in public or openly and or openly, but in regulations it does not state that if there is same-sex obscenity that is committed in the private sphere or separately, it can be punished. So that the elucidation of the article does not cover everything related to same-sex obscenity, which of course is done in the private sphere. This is very inversely proportional to the legal arrangements in Malaysia where Malaysia is very much against LGBT especially in one of its objectives, namely committing obscenity, so that Malaysia regulates obscene acts committed by same-sex persons in the Laws Of Malaysia Act 574. Based on the above, this paper raises the formulation of the problem, What is the urgency of criminalizing the obscene acts of same-sex adults in Indonesia? And what is the formulation of punishment for the obscene acts of same-sex adults in Indonesian Criminal Law? Then the author of this paper uses a normative method with a statutory approach (Statue Approach) and a conceptual approach. Primary, secondary, and tertiary legal materials obtained by the author will be analyzed using systematic or grammatical interpretation methods. systematic interpretation method is interpretation by looking at the relationship between the rules in a statutory regulation that are interdependent. From the results of the research using the above method, the authors obtained answers to the existing problems, namely the urgency of regulating criminal acts of obscenity of same-sex adults in Indonesia, which is an act that violates decency and decency and violates the values contained in Pancasila and religious values. law, one of which is the benefit of the law can be taken from several perspectives as follows: Same-sex fornication committed by the same sex will bring havoc, one of which is in the form of disease outbreaks that have not yet found a cure, criminal acts of fornication still cannot achieve legal benefits, because in Indonesian regulations especially the Criminal Code does not regulate acts of same-sex obscenity committed by adults in the private sphere, on the basis of consensual, and there is no coercion or violence.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Uncontrolled Keywords: -
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 30 Jan 2024 06:55
Last Modified: 30 Jan 2024 06:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214835
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ramadhan Santoso.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item