Asas Kepentingan Yang Terbaik Bagi Anak Pada Penetapan Hak Asuh Anak Yang Belum Mumayyiz Di Bawah Asuhan Ibu Murtad.

Dewi, Raissa Milania and Fitri Hidayat, S.H., M.H., and Siti Rohmah, M.HI. (2023) Asas Kepentingan Yang Terbaik Bagi Anak Pada Penetapan Hak Asuh Anak Yang Belum Mumayyiz Di Bawah Asuhan Ibu Murtad. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, peneliti mengangkat permasalahan mengenai Asas Kepentingan Yang Terbaik Bagi Anak Pada Penetapan Hak Asuh Anak Yang Belum Mumayyiz Di Bawah Asuhan Ibu Murtad, yang dilatarbelakangi oleh adanya beberapa putusan yang memberikan hak asuh anak yang belum mumayyiz diberikan kepada ibu yang telah murtad meskipun dapat diketahui hak ibu yang telah murtad untuk mengasuh anak yang belum mumayyiz dapat menjadi gugur. Seperti pada Putusan Pengadilan Agama Parigi nomor 0117/Pdt.G/2016/PA.Prgi dan Putusan Pengadilan Agama Pare-Pare nomor 65/Pdt.G/2021/PA.Pare. Berdasarkan latar belakang diatas, skripsi ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimana pengaturan hak asuh anak yang belum mumayyiz di bawah asuhan ibu murtad pada Hukum Islam? (2) Apakah Asas kepentingan Yang Terbaik Bagi Anak pada Putusan Pengadilan Agama Parigi nomor 0117/Pdt.G/2016/PA.Prgi dan Putusan Pengadilan Agama Pare-Pare nomor 65/Pdt.G/2021/PA.Pare mengenai hak asuh anak yang belum mumayyiz di bawah asuhan ibu murtad telah terpenuhi? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach). Bahan hukum yang diperoleh dengan teknik penelusuran studi pustaka akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis penafsiran sistematis. Yaitu melakukan penafsiran dengan cara mengkaji dan mengamati keterkaitan antara Pasal satu dengan Pasal yang lain baik pada satu UndangUndang ataupun pada Undang-Undang lainnya. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, peneliti memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa pada pengaturan hak asuh anak yang belum mumayyiz di bawah asuhan ibu murtad pada Hukum Islam, ibu yang murtad tidak memiliki hak untuk mengasuh anak sesuai pada Al-Quran Surat An-Nisa ayat 141, Hadits Ahmad-Kitab Musnad sahabat Anshar No. 22639, Kitab Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq, Kitab Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah oleh Abu Zahra dan Kitab Fikih Wanita oleh Abdul Ghafur. Orang tua berkewajiban untuk memelihara anak, sesuai pada AlQuran surat Al-Baqarah ayat 233. Dalam memelihara anak, orang tua harus dapat menjamin keselamatan rohani dan perlindungan agama yang dipeluk anak sesuai pada Pasal 77 ayat (3) Kompilasi Hukum Islam, Al-Quran Surat Al-Luqman ayat 13 dan Surat At-Tahrim ayat 6. Oleh karena itu, apabila ibu yang telah murtad ditetapkan sebagai pemegang hak asuh anak yang belum mumayyiz, maka ia tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut dan hak asuh atas anak haruslah dicabut sesuai yang telah diatur pada Pasal 156 huruf c Kompilasi Hukum Islam. Asas kepentingan yang terbaik bagi anak pada Putusan Pengadilan Agama Parigi nomor 0117/Pdt.G/2016/PA.Prgi dan Putusan Pengadilan Agama Pare-Pare nomor 65/Pdt.G/2021/PA.Pare tidak terpenuhi. Karena Penggugat sebagai ibu yang telah murtad tidak dapat mendidik anak sesuai agama yang dianut anak dan tidak dapat menjamin keselamatan rohani dan perlindungan agama yang dipeluk anak. Oleh karena itu hak asuh anak pada Penggugat sebagai ibu yang telah murtad untuk mengasuh anak yang belum mumayyiz tersebut haruslah dicabut.

English Abstract

In this thesis, the researcher raises the issue regarding the implementation of the principles of the best interests of the child in the determination of child custody that have not reached mumayyiz under the care of an apostate mothers, which is motivated by the existence of several decisions that give custody of children who have not mumayyiz to mothers who have apostatized even though it can be known that the rights of apostate mothers to care for children who have not mumayyiz can be canceled. As in the Parigi Religious Court Decision number 0117/Pdt.G/2016/PA.Prgi and the Pare-Pare Religious Court Decision number 65/Pdt.G/2021/PA.Pare. Based on the above, this thesis raises the formulation of the problem: (1) How is the regulation of custody of children who are not yet mumayyiz under the care of apostate mothers in Islamic Law? (2) Has the application of the principle of the best interests of the child in the Parigi Religious Court Decision number 0117/Pdt.G/2016/PA.Prgi and the Pare-Pare Religious Court Decision number 65/Pdt.G/2021/PA.Pare regarding the custody of children who are not yet mumayyiz under the care of apostate mothers been fulfilled? This research uses normative juridical research with statute approach and case approach methods. Legal materials obtained by literature study search techniques will be analyzed using systematic interpretation analysis techniques. That is, interpreting by examining and observing the relationship between one article and another article either in one law or in another law. From the results of research using the above methods, it is known that in the regulation of custody of children who are not mumayyiz under the care of apostate mothers in Islamic Law, apostate mothers do not have the right to take care of children according to Al-Quran Surah An-Nisa verse 141, Hadith AhmadKitab Musnad sahabat Anshar No. 22639, Kitab Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq, Kitab Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah by Abu Zahra and Kitab Fikih Wanita by Abdul Ghafur. Parents are obliged to look after children, according to Al-Quran letter Al-Baqarah verse 233. In caring for children, parents must be able to ensure the spiritual safety and protection of the religion embraced by the child in accordance with Article 77 paragraph (3) of the Compilation of Islamic Law, Al-Quran Surah Al-Luqman verse 13 and Surah At-Tahrim verse 6. Therefore, if the mother who has apostatized is determined as the custodian of a child who is not yet mumayyiz, then she cannot fulfill this obligation and her custody rights over the child must be revoked as regulated in Article 156 letter c of the Compilation of Islamic Law. The principle of the best interests of the child in the Parigi Religious Court Decision number 0117/Pdt.G/2016/PA.Prgi and the Pare-Pare Religious Court Decision number 65/Pdt.G/2021/PA.Pare is not fulfilled. Because the Plaintiff as a mother who has apostatized cannot educate children according to the religion adopted by the child and cannot guarantee the spiritual safety and protection of the religion embraced by the child. Therefore, the child custody rights of the Plaintiff as a mother who has apostatized to take care of the child who is not yet mumayyiz must be revoked.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Uncontrolled Keywords: -
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 30 Jan 2024 06:32
Last Modified: 30 Jan 2024 06:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214806
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Raissa Milania Dewi.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item