Analisis Penanggulangan Banjir Oleh Pemerintah Kota Semarang Dalam Upaya Melindungi Destinasi Wisata Cagar Budya (Studi Kasus Pada Kota Lama Semarang)

Pambudi, Fahrizal Surya and Supriono, S.Sos, M.AB. (2024) Analisis Penanggulangan Banjir Oleh Pemerintah Kota Semarang Dalam Upaya Melindungi Destinasi Wisata Cagar Budya (Studi Kasus Pada Kota Lama Semarang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penganggulangan bencana banjir pada cagar budaya merupakan sebuah tugas bagi pemerintah baik dari tingkat pusat hingga daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Pasal 95 Ayat 2. Pada proses penanggulangan bencana khusunya banjir terntunya pemerintah memerlukan tahapan-tahapan yang sistematis. Menurut Rahardjo (2021) terdapat 5 tahapan dalam penanggulangan bencana pada cagar budaya yang meliputi dokumentasi dan asesmen aset cagar budaya, asesmen ancaman bencana, asesmen kerentanan cagar budaya, asesmen risiko bencana, dan tindakan pencegahan bencana. Kota Lama Semarang merupakan cagar budaya yang sekaligus menjadi destinasi wisata di Kota Semarang. Terdapat beberapa daya tarik wisata sejarah di Kota Lama Semarang antara lain sebagai berikut: Gereja Blenduk, Gedung Marba, Taman Srigunting, Rumah Akar, Jembatan Mberok, dan Pasar Djohar. Kekayaan nilai sejarah yang dimiliki oleh Kota Lama Semarang membuatnya masuk kedalam daftar tidak tetap world heritage pada tahun 2018. Meskipun begitu, Kota Lama Semarang masih terus dibayangi oleh ancaman banjir yang belum mampu sepenuhnya hilang. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengkaji bagaimana upaya penanggulangan banjir yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang di Kota Lama Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Rumusan masalah yang dikaji oleh peneliti yaitu: (1) Bagaimana upaya penanggulangan banjir yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk melindungi Destinasi Wisata Cagar Budaya Kota Lama Semarang? (2) Apa kendala yang dihadapi dalam upaya penanggulangan banjir di Destinasi Wisata Cagar Budaya Kota Lama Semarang? Data primer diperoleh melalui informan dan data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan empat tahap yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Penanggulangan bencana banjir yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang sudah dapat berjalan baik tetapi masih perlu adanya perhatian pada tahap asesmen kerentanan cagar budaya; (2) Masih terdapat kendala yang bersifat non teknis pada upaya penanggulangan banjir yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang di Kota Lama Semarang.

English Abstract

Overcoming flood disasters in cultural heritage is a task for the government from the central to regional levels in accordance with Law Number 11 of 2010 Article 95 Paragraph 2. In the process of dealing with disasters, especially floods, the government certainly requires systematic stages. According to Rahardjo (2021) there are 5 stages in disaster management in cultural heritage which include documentation and assessment of cultural heritage assets, disaster threat assessment, cultural heritage vulnerability assessment, disaster risk assessment, and disaster prevention measures. The Old City of Semarang is a cultural heritage site which is also a tourist destination in Semarang City. There are several historical tourist attractions in the Old City of Semarang such as Blenduk Church, Marba Building, Srigunting Park, Rumah Akar, Mberok Bridge, and Djohar Market. The rich historical value of the Old City of Semarang made it included in the non-permanent world heritage list in 2018. Even so, the Old City of Semarang is still haunted by the threat of flooding which has not been able to completely disappear. Therefore, this research will examine how flood management efforts are carried out by the Semarang City Government in the Old City of Semarang. This research uses descriptive research methods with a qualitative approach. The formulation of the problem studied by researchers is: (1) What are the flood control efforts carried out by the Semarang City Government to protect the Semarang Old City Cultural Heritage Tourist Destination? (2) What obstacles are faced in efforts to overcome flooding in the Semarang Old City Cultural Heritage Tourist Destination? Primary data was obtained through informants and secondary data was obtained from documents. Data collection techniques were carried out using interviews, observation and documentation. Data analysis uses four stages, namely data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results of this research show that (1) the flood disaster management carried out by the Semarang City Government has been running well but still needs attention at the cultural heritage vulnerability assessment stage; (2) There are still non-technical obstacles in the flood management efforts carried out by the Semarang City Government in the Old City of Semarang.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524030001
Uncontrolled Keywords: Bencana, Penanggulangan Banjir, Destinasi Wisata, Cagar Budaya, Kota Lama Semarang
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Pariwisata
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Feb 2024 07:30
Last Modified: 06 Feb 2024 07:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214733
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fahrizal Surya Pambudi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item