Hindarto, Syahrul (2024) Bertahan Hidup di Antara Lubang-lubang Tambang: Akses dan Patron-Klien pada Penambang Batu Kumbung di Desa Bektiharjo, Tuban. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kehadiran tambang batu kumbung di Desa Bektiharjo sejauh ini telah mempengaruhi struktur sosial ekonomi masyarakat setempat. Banyak masyarakat yang beralih mata pencaharian dari sektor agraris ke sektor ekstraktif. Kini aktivitas pertambangan dijadikan mata pencaharian utama, sebaliknya aktivitas pertanian dijadikan mata pencaharian sampingan di kala menunggu musim tanam tiba. Laju pertumbuhan ekonomi dari pertambangan batu kumbung kini dapat dirasakan masyarakat sekitar Desa Bektiharjo. Untuk mempertahankan dan mengelola eksistensi penambangan batu kumbung, masyarakat kemudian membangun hubungan patron klien. Masing-masing aktor pertambangan yang terdiri dari bos, pemilik lahan, dan pekerja tambang kemudian menciptakan relasi timbal balik yang saling ketergantungan dalam berbagai hal seperti berbagi peran, berbagi kerja, dan berbagi hasil. Penelitian ini memaparkan tentang ketergantungan penambang dengan pemilik tambang (bos) atas akses mata pencaharian dan sumber daya yang dikelola. Meskipun hubungan resiprositas sangat menguntungkan bagi seorang bos (patron), namun distribusi keuntungan yang diberikan kepada penambang (klien) tidak selalu setara. Oleh karena itulah, posisi hierarkis yang menempatkan seorang bos tambang berada di posisi paling atas tidak hanya mengendalikan akses lahan, modal, dan tenaga kerja, tetapi juga memainkan peran penting dalam membantu kegiatan komunal masyarakat sebagai bentuk dukungan atas legitimasi kekuasaan yang mereka miliki. Meskipun demikian, kegiatan penambangan yang dilakukan dengan cara mengekstraksi lahan pertanian tersebut berdampak pada perubahan pola mata pencaharian yang penuh dengan risiko fluktuasi pendapat, perubahan lanskap ekologis, dan ancaman hukum. Penelitian ini menggunakan metode etnografi melalui observasi dan wawancara mendalam. Dalam tulisan ini, saya melihat bahwa kekuatan ekonomi pasar pertambangan rakyat membuat banyak pergeseran pola mata pencaharian masyarakat yang berimbas pada perubahan struktur sosial ekonomi. Hubungan patronase yang terjalin di antara penambang dengan bos menciptakan strategi adaptasi tersendiri bagi masing-masing pihak ketika berhadapan dengan berbagai macam risiko fisik dan ancaman hukum.
English Abstract
The presence of the kumbung stone mine in Bektiharjo Village has so far influenced the socio-economic structure of the local community. Many people have shifted their livelihoods from the agricultural sector to the extractive sector. Now mining activities are used as the main source of income, whereas agricultural activities are used as a side income while waiting for the planting season to arrive. The rate of economic growth from kumbung stone mining can now be felt by the community around Bektiharjo Village. To maintain and manage the existence of kumbung stone mining, the community then builds patron-client relationships. Each mining actor consisting of bosses, land owners and mining workers then creates reciprocal relationships that are interdependent in various ways such as sharing roles, sharing work and sharing results. This research explains the dependence of miners on mine owners (bosses) for access to livelihoods and managed resources. Even though the reciprocity relationship is very profitable for a boss (patron), the distribution of profits given to miners (clients) is not always equal. For this reason, the hierarchical position that places a mining boss at the top not only controls access to land, capital and labour, but also plays an important role in assisting community communal activities as a form of support for the legitimacy of the power they have. However, mining activities carried out by extracting agricultural land have an impact on changes in livelihood patterns which are fraught with risks of fluctuations in opinion, changes in the ecological landscape and legal threats. This research uses ethnographic methods through observation and in-depth interviews. In this article, I see that the economic power of the artisanal mining market has caused many shifts in community livelihood patterns which have an impact on changes in the socio-economic structure. The patronage relationship that exists between miners and bosses creates their own adaptation strategies for each party when faced with various kinds of physical risks and legal threats.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523120066 |
Uncontrolled Keywords: | Adaptasi, Pertambangan, Akses, Patron-Klien |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | agung |
Date Deposited: | 30 Jan 2024 03:16 |
Last Modified: | 30 Jan 2024 03:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214696 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
SYAHRUL HINDARTO.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |