Artanti, Asty and Nindyo Budi Kumoro, MA (2023) Tatanan Material Ritual dan Resiliensi Gereja Pasca Pandemi: Studi Kasus Peribadatan Jemaat GPdI Lembah Dieng, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) akibat adanya pandemi telah mengubah pola tradisional ibadah di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Lembah Dieng Malang selama kurang lebih dua tahun. Dampaknya tidak hanya terasa pada penurunan partisipasi dalam ibadah daring tetapi juga berdampak serius pada aspek sosial, budaya, lingkungan, dan ekonomi gereja. Tulisan ini ingin mengkaji mengenai bagaimana bentuk resiliensi yang dilakukan oleh komunitas jemaat GPdI Lembah Dieng dalam praktik peribadatannya melalui pemanfaatan tatanan material dan penguatan sentiment kelompok. Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipasi, wawancara, dan studi literatur. Pada fenomena ini gereja merespon dengan berbagai upaya, termasuk penyelenggaraan kegiatan virtual dan penggantian metode perpuluhan menggunakan e-wallet. Dalam melihat fenomena ini penulis menganalisis dengan teori resiliensi budaya, collective effervescence, dan material simbolik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jemaat tidak hanya merindukan ibadah, tetapi juga kebersamaan dan kongregasi yang memberikan rasa sakral. Saat gereja beralih via daring, tantangan utama bukan hanya menyediakan fasilitas ibadah tetapi juga memperkuat sentimen kebersamaan tanpa kehadiran fisik jemaat. Pasca pandemi, gereja berusaha menarik kembali minat dan membangun spiritualitas jemaat dengan memperkuat doktrin dan memulihkan tradisi yang sempat terhenti. GPdI Lembah Dieng menunjukkan resiliensinya dengan memanfaatkan teknologi dan kecakapan jemaat, terbantu oleh mayoritas jemaat kelas menengah yang terbiasa dengan teknologi. Kembalinya jemaat ke gereja pasca pandemi juga menandai upaya untuk menghidupkan kembali tradisi dan ritus tertunda. Kendati demikian, tantangan tetap ada dalam membangun kembali ikatan keagamaan dan meresapi pengalaman spiritual di era pasca pandemi.
English Abstract
The PSBB (Large-Scale Social Restrictions) policy due to the pandemic has transformed the traditional worship patterns at the Pentecostal Church in Indonesia (GPdI) Lembah Dieng Malang for approximately two years. The impact is not only felt in the decline of participation in online worship but also has serious repercussions on the social, cultural, environmental, and economic aspects of the church. This paper aims to examine how the community of GPdI Lembah Dieng resiliently practices their worship through the utilization of material arrangements and group sentiment reinforcement. The research employs methods such as participatory observation, interviews, and literature review. In response to this phenomenon, the church has implemented various efforts, including organizing virtual activities and replacing tithing methods with e-wallets. In analyzing this phenomenon, the author applies cultural resilience theory, collective effervescence, and material symbolism. The results of this study show that the congregation not only longs for worship but also for the togetherness and congregation that provide a sacred feeling. As the church shifts to online platforms, the main challenge is not only providing worship facilities but also strengthening the sense of togetherness without the physical presence of the congregation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052312 |
Uncontrolled Keywords: | GPdI, resiliensi, collective effervescene, material simbolik, pandemi- GPdI, resiliensi, collective effervescene, material simbolik, pandemi |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | Emy Sukartini |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 02:50 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 02:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214499 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Asty Artanti.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |