Mukaromah, Nurul (2024) Diversifikasi Ekonomi di tengah Pandemi Studi Kasus Pengrajin Sujen dan Pengasuh Anak di Desa Kemiri Sewu Pasuruan”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Industri sejak lama menjadi salah satu pilihan mata pencaharian yang banyak digeluti oleh masyarakat Indonesia. Sehingga tidak heran rasanya jika industri disebut-sebut sebagai sektor penting penggerak roda ekonomi bangsa. Namun, gemerlap dunia industri sekarang ini kian lesu terhitung sejak pemerintah Indonesia memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagai upaya menghambat penyebaran virus Covid-19. Akses keluar masuk yang terbatas di masa pandemi Covid-19 disinyalir menjadi alasan terhambatnya kegiatan industri pada umumnya, sehingga banyak perusahaan atau pabrik menerapkan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) maupun merumahkan karyawannya. Penerapan PHK oleh banyak perusahaan atau pabrik selama masa pandemi Covid-19 turut serta diberlakukan di kawasan industri Desa Kemiri Sewu Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dimana sebagian besar masyarakat bergantung pada kegiatan industri. Covid-19 mendorong perubahan sosial masyarakat baik dalam tatanan desa maupun kota. Seperti halnya yang terjadi di desa Kemiri Sewu pandemi Covid-19 membuat masyarakat menghadapi situasi baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya, sehingga masyarakat mulai melakukan diversifikasi ekonomi. Diversifikasi ekonomi dimaknai sebagai upaya atau usaha yang dilakukan oleh individu atau masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan keuntungan pendapatan (Fandy, 2000) Desa Kemiri Sewu Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur masuk ke dalam kawasan industri namun masyarakat disini justru mengembangkan industri rumahan yang jauh dari karakter kawasan industri di sekitarnya. Masyarakat memilih menjadi seorang pengrajin sujen serta pengasuh anak sebagai upaya bertahan hidup. Keberlangsungan pengrajin sujen tidak terlepas dari ketersediaan bambu. Selama krisis pandemi Covid-19 kegiatan pembuatan sujen dikhawatirkan terganggu karena pemberlakukan PSBB yang dirasakan sangat ketat. Oleh karena itu, saya ingin melihat Bagaimana dampak pandemi Covid-19 pada sektor ekonomi serta respon masyarakat secara sosial kultural dalam menghadapi krisis khususnya Pandemi Covid-19 di Desa Kemiri Sewu Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan saat pandemi Covid-19. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen.
English Abstract
Industry has long been one of the livelihood options pursued by many Indonesian people. So it is not surprising that industry is said to be an important sector driving the nation's economy. However, the shine of the industrial world is now becoming increasingly sluggish since the Indonesian government implemented large-scale social restrictions (PSBB) as an effort to prevent the spread of the Covid-19 virus. Limited access in and out during the Covid-19 pandemic was allegedly the reason why industrial activities in general were hampered, so that many companies or factories implemented layoffs (termination of employment) or laid off their employees. The implementation of layoffs by many companies or factories during the Covid-19 pandemic was also implemented in the industrial area of Kemiri Sewu Village, Pandaan District, Pasuruan Regency, East Java, where the majority of people depend on industrial activities. Covid-19 is encouraging social change in society, both in rural and urban settings. As happened in Kemiri Sewu village, the Covid-19 pandemic made the community face a new situation that had never been faced before, so that the community began to diversify their economy. Economic diversification is interpreted as an effort or efforts made by individuals or communities to develop economic activities in order to increase income profits (Fandy, 2000) Kemiri Sewu Village, Pandaan District, Pasuruan Regency, East Java is included in an industrial area, but the people here actually develop home industries that are far from the character of the surrounding industrial area. People choose to become sujen craftsmen and babysitters as an effort to survive. The sustainability of sujen craftsmen cannot be separated from the availability of bamboo. During the Covid-19 pandemic crisis, it was feared that sujen making activities would be disrupted because the implementation of the PSBB was felt to be very strict.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0524120002 |
Uncontrolled Keywords: | Diversifikasi Ekonomi, Sujen, Sosial Kultural |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | agung |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 01:36 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 01:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214459 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nurul Mukaromah.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |