Analisis Yuridis Kriteria Merek Tiga Dimensi Bersifat Fungsional Yang Tidak Dapat Didaftarkan Sebagai Merek (Studi Perbandingan Hukum Amerika Serikat dan Uni Eropa)

Fransisca, Natalia Desiana and Moch. Zairul Alam,, S.H., M.H. and Diah Pawestri Maharani,, S.H., M.H. (2023) Analisis Yuridis Kriteria Merek Tiga Dimensi Bersifat Fungsional Yang Tidak Dapat Didaftarkan Sebagai Merek (Studi Perbandingan Hukum Amerika Serikat dan Uni Eropa). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan pada pasal 108 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja yang mengubah ketentuan pasal 20 huruf g Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis terkait dengan penambahan syarat pendaftaran merek serta dalam pasal 16 ayat (1) huruf g Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Pendaftaran Merek. Pada PERPU Cipta Kerja dan PERMENKUMHAM tersebut sudah mengatur mengenai syarat pendaftaran tanda berbentuk tiga dimensi sebagai merek yakni tidak boleh hanya terdiri dari bentuk yang mengandung sifat fungsional, akan tetapi belum terdapat penjelasan pasal yang menjelaskan terkait penafsiran serta kriteria yang jelas terhadap suatu bentuk seperti apa yang dinyatakan mengandung sifat fungsional sehingga tidak dapat didaftarkan sebagai merek. Sedangkan pada masa kini para pelaku ekonomi semakin gencar untuk melindungi mereknya dalam hal bentuk tiga dimensi dari produknya. Berdasarkan hal tersebut diatas, skripsi ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimana analisis yuridis terkait merek tiga dimensi fungsional yang tidak dapat didaftarkan sebagai merek? (2) Bagaimana model pengaturan yang tepat terkait kriteria merek tiga dimensi fungsional yang tidak dapat didaftarkan sebagai merek dengan studi perbandingan Amerika Serikat dan Uni Eropa serta konsep desain industri? Kemudian penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute Approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan metode penafsiran gramatikal, penafsiran sistematis, dan penafsiran komparatif. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa belum adanya penjelasan pasal mengenai penafsiran dan kriteria-kriteria bentuk yang mengandung sifat fungsional bagi pendaftaran merek tiga dimensi, dapat memberikan permasalahan hukum yaitu terjadinya ketidakpastian hukum merek. Oleh karena itu model pengaturan yang dapat penulis ajukan berdasarkan studi perbandingan dengan Undang-Undang Merek yang telah mengatur syarat ini lebih dulu yakni negara Amerika Serikat dan Uni Eropa, perlu dilakukan pertimbangan penambahan terhadap penjelasan pasal 20 huruf g dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja dengan tujuan tercapainya kepastian hukum terkait pendaftaran merek tiga dimensi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with username ihwan
Date Deposited: 26 Jan 2024 07:40
Last Modified: 26 Jan 2024 07:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214406
[thumbnail of MASIH DALAM MASA EMBARGO] Text (MASIH DALAM MASA EMBARGO)
Natalia Desiana Fransisca.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item