Rekonstruksi Kearifan Lokal Terhadap Situs Keramat Alami Pada Masyarakat Non Adat Sebagai Strategi Konservasi Biodiversitas (Studi Kasus Situs Keramat Alami di Malang Raya)

Purnomo, - and Prof. Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si., Ph.D and Prof. Dr. Harsuko Riniwati, MP. and Prof. Dr. Jati Batoro, M.SI (2024) Rekonstruksi Kearifan Lokal Terhadap Situs Keramat Alami Pada Masyarakat Non Adat Sebagai Strategi Konservasi Biodiversitas (Studi Kasus Situs Keramat Alami di Malang Raya). Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Situs Keramat Alami (SKA) merupakan kawasan khas yang mampu mengkonservasi keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna dan menjadi pusat kegiatan budaya dalam masyarakat. SKA terutama yang lokasinya di sekitar mata air banyak yang terdegradasi dan hilang akibat beralihnya fungsi lahan. Hal ini mendorong perlunya dilakukan konservasi SKA dengan revitalisasi kearifan lokal yang ada di masyarakat melalui rekosntruksi kearifan lokal, sehingga nantinya SKA menjadi model kawasan konservasi pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bentuk-bentuk kearifan lokal masyarakat dalam konservasi keanekaragaman hayati pada SKA, menganalisis potensi SKA dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati di Malang Raya serta Menyusun strategi dan model konseptual konservasi keanekaragaman hayati pada SKA di Malang Raya berdasarkan kearifan lokal yang ada di masyarakat Penelitian ini merupakan penelitian campuran, metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan secara utuh, mendalam dan komprehensif mengenai kearifan lokal yang ada di dalam masyarakat terkait SKA dan kondisi biodiversitas di SKA sebagai upaya menyusun strategi konservasi biodiversitas di SKA secara berkelanjutan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi lapangan, studi dokumen. Wawancara dilakukan terhadap stakeholder yang terdiri tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan terkait sejarah, pemanfaat, dan pengelolaan SKA. Observasi lapangan digunakan untuk menganalisis profil keanekaragaman hayati di SKA yang meliputi terutama flora dan fauna endemik SKA. Analisis data secara deskriptif untuk menggambarkan kearifan lokal yang ada di masyarakat terkait konservasi SKA dan mengambarkan kondisi keanekaragaman hayati yang ada di SKA. Strategi pelestarian kawasan SKA dilakukan menggunakan metode SWOT. SKA memiliki jasa ekologi dan memiliki ikatan sejarah atau budaya dengan desa dan biasanya terdapat makam pendiri desa. Pada SKA yang diamati diketahui terdapat central poin atau lokasi yang paling dikeramatkan biasanya berupa makam, cungkup (bangunan kecil untuk meletakan sesaji), situs sejarah atau batu. Masyarakat di sekitar SKA memiliki kearifan lokal dalam menjaga biodiversitas di dalam KSA. Kearifan lokal pada masyarakat ini menimbulkan bentuk perlindungan yang bebeda pada flora dan fauna di dalam KSA. Semua tumbuhan di SKA terutama yang berhabitus pohon dilindungi dan tabu untuk diambil. Sedangkan untuk fauna, di tiap-tiap KSA memiliki bentuk yang berbeda-beda, hampir di tiap SKA tidak terdapat fauna yang dilindungi secara adat kecuali di SKA sumber Njenon yang terdapat spesies fauna yang dilindungi yaitu ikan Cengkareng (Tor sp.) Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati ini disebabkan keberadaan biodiversitas yang memiliki nilai budaya dan historis dengan masyarakat lokal. Kearifan lokal pada tiap-tiap SKA adalah adanya kegiatan upacara budaya di SKA, tiap-tiap kegiatan adat di KSA merupakan kegiatan komunal dalam kegiatan tersebut terdapat berbagai ritual yang mengandung nilai-nilai konservasi. Vegetasi di SKA merupakan vegetasi yang relative alami dengan indeks diversitas yang sedang dan indek endemisitas yang tinggi. Namun demikian di dalam SKA juga ditemukan spesies tumbuhan introduksi yang disebabkan adanya upaya penghijauan dengan spesies yang kurang sesuai dan adanya penyebaran biji tumbuhan dari agroekosistem lahan lainnya di luar kawasan. Spesies pohon yang sering ditemukan di SKA adalah Famili Moraceae. Strategi konservasi keanekaragaman hayati pada SKA di Malang Raya berdasarkan kearifan lokal dapat dilakukan dengan strategi diversivikasi atau strategi ST. Strategi ST, yaitu menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki organisasi dengan cara menghindari ancaman. Adapun strategi ST yaitu Mengimplemetasikan kearifan local dalam pengelolaan lahan dengan membuat zona buffer yang membatasi SKA dengan satuan lahan lainnya dan meningkatkan kegiatan wisata yang bersifat pendidikan dan kearifan lokal di sekitar SKA

English Abstract

Natural Sacred Sites (NSC) are special areas that are able to conserve biodiversity, both flora and fauna, and become centers of cultural activities in society. NSC, especially those located around springs, have been degraded and lost due to changes in land use. This encourages the need to conserve NSC by revitalizing local wisdom in the community through the reconstruction of local wisdom, so that later NSC becomes a model for a rural conservation area. The aim of this research is to analyze forms of local wisdom in the conservation of biodiversity in NSC, analyze the potential of NSC in supporting biodiversity conservation in Malang Raya and develop strategies, conceptual model of biodiversity conservation in NSC in Malang Raya based on local wisdom existing in the community This research is a mixed research, methods that can be used to describe the whole, in-depth and comprehensive regarding local wisdom that exists in the community regarding NSC and biodiversity conditions in NCS as an effort to develop a sustainable biodiversity conservation strategy in NSC. Data collection was carried out using in-depth interviews, field observations, document studies. Interviews were conducted with stakeholders consisting of community figures who have knowledge regarding the history, use and management of NSC. Field observations are used to analyze the biodiversity profile in NSC, which includes especially the endemic flora and fauna of NSS. Descriptive data analysis to describe the local wisdom that exists in the community regarding the conservation of the NSC area and describes the condition of biodiversity in the NSC. The NSC area conservation strategy is carried out using the SWOT method. NSC has ecological services and has historical or cultural ties to the village and usually contains the grave of the village founder. In the NSC observed, it is known that there are central points or locations that are most sacred, usually in the form of tombs, cupolas (small buildings for placing offerings), historical sites or stones.Communities around NSC have local wisdom in maintaining biodiversity in NSC. Local wisdom in this community creates different forms of protection for flora and fauna in the NSC. All plants in NSC, especially those with a tree habit, are protected and taboo to be taken. As for fauna, in each NSC it has different forms, in almost every NSC there is no fauna that is protected by custom except in the Sumber Njenon NSC where there is a protected fauna species, namely the Cengkareng fish (Tor sp.). This protection of biodiversity is due to the existence of biodiversity which has cultural and historical value to local communities. Local wisdom in each NSC is that there are cultural ceremonial activities in NSC, every traditional activity in NSC is a communal activity, in these activities there are various rituals that contain conservation values. The vegetation in NSC is relatively natural vegetation with a moderate diversity index and a high endemicity index. However, in the NSC, introduced plant species were also found due to reforestation efforts with less suitable species and the spread of plant seeds from other land agroecosystems outside the area. The tree species often found in NSC are the Moraceae family. The biodiversity conservation strategy in NSC in Malang Raya based on local wisdom can be carried out with a diversification strategy or ST strategy. ST strategy, namely using all the strengths the organization has by avoiding threats. The ST strategy is to implement local wisdom in land management by creating a buffer zone that demarcates SKA from other land units and increasing educational tourism activities and local wisdom around NSC.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 0624
Uncontrolled Keywords: biodiversitas, kearifan lokal, konservasi, SKA-biodiversity, conservation, local wisdom, NSC
Divisions: Program Pascasarjana > Doktor Kajian Lingkungan, Program Pascasarjana
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 Jan 2024 07:25
Last Modified: 26 Jan 2024 07:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214393
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Purnomo.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Actions (login required)

View Item View Item