Hubungan Aspek Spasial Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Tulungagung

Mufarid, Heru and Deni Agus Setyono,, ST., M.Eng. and Eddi Basuki Kurniawan,, ST., MT. (2023) Hubungan Aspek Spasial Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kabupaten Tulungagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemanasan Global mengakibatkan meningkatnya kosentrasi gas rumah kaca yang akan berdampak pada terjadinya perubahan iklim. Kondisi iklim yang tidak stabil dapat berdampak secara langsug dan tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Dampak secara langsung diakibatkan perubahan pola cuaca seperti temperatur, curah hujan dan peningkatan frekuensi cuaca ekstrim, sedangkan dampak terjadi secara tidak langsung di akibatkan terjadi perubahan lingkungan yang tidak sehat seperti kualitas air dan udara. Perubahan iklim juga mempengaruhi penyakit yang ditularkan oleh serangga dan hewanhewan pengerat-menular misalnya demam berdarah dengue (DBD). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola hubungan aspek spasial kasus berdarah dengue (DBD) yang dilihat berdasarkan faktor Penutup lahan, Kepadatan Penduduk, suhu dan curah hujan dengan menggunakan metode Moran’s I dan Local Indicator of Spatial Association (LISA). Hasil analisis Moran’s I menunjukan bahwa faktor kepadatan penduduk dan curah hujan bernilai negatif atau membentuk pola distribusi kasus demam berdarah dengue (DBD) menyebar, sedangkan faktor lahan terbangun dan suhu bernilai negatif atau membentuk pola distribusi kasus demam berdarah dengue (DBD) berkelompok. Pada hasil analisis LISA menunjukan bahwa Kecamatan Sumbergempol dan Ngunut menjadi wilayah yang beresiko kasus berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung. Kemudian, hasil multivariat kasus DBD menunjukan Kecamatan Kedungwaru menjadi kecamatan yang paling beresiko kasus DBD.

English Abstract

Global warming leads to an increase in the concentration of greenhouse gases which will result in climate change. Unstable climate conditions can have direct and indirect impacts on human health. Direct impacts are caused by changes in weather patterns such as temperature, rainfall and increased frequency of extreme weather, while indirect impacts occur due to unhealthy environmental changes such as water and air quality. Climate change also affects diseases transmitted by insects and rodents, such as dengue hemorrhagic fever (DHF). The purpose of this study is to determine the relationship pattern of spatial aspects of dengue hemorrhagic fever (DHF) cases seen based on built-up land, population density, temperature and rainfall factors using Moran's I and Local Indicator of Spatial Association (LISA) methods. The results of the Moran's I analysis show that the population density and rainfall factors are negative or form a distribution pattern of dengue hemorrhagic fever (DHF) cases spreading, while the builtup land and temperature factors are negative or form a distribution pattern of dengue hemorrhagic fever (DHF) cases clustering. The results of the LISA analysis show that Sumbergempol and Ngunut sub-districts are at risk of dengue hemorrhagic fever (DHF) cases in Tulungagung Regency. Then, the multivariate results of DHF cases showed that the Kedungwaru sub-district was the sub-district with the highest risk of DHF cases.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Demam Berdarah Dengue (DBD); Spasial; Moran’s I dan Local Indicator of Spatial Association (LISA)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Unnamed user with username iwan
Date Deposited: 26 Jan 2024 07:02
Last Modified: 26 Jan 2024 07:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214360
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
HERU MUFARID.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item