Hubungan Pola Konsumsi Daging Merah Dengan Kejadian Kanker Kolorektal di Jawa Timur

Syarifuddin, Mohammad Iqbal and dr. Aries Budianto, SpB, Subsp and Dr. dr. Nanik Setijowati, M.Kes (2023) Hubungan Pola Konsumsi Daging Merah Dengan Kejadian Kanker Kolorektal di Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kanker kolorektal masih menjadi masalah kesehatan akibat kanker. Data dari Global Cancer Observatory KKR menempati urutan ke 3 dengan peningkatan kasus 10% dengan tingkat mortalitas ke 2 yaitu 9,2% dari seluruh kejadian kanker di tahun 2020. World Health Organization menyatakan bahwa tingginya kejadian KKR karena faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan individu maupun komunitas. Salah satu faktor risiko penyebab KKR dan menjadi determinan kesehatan pada masyarakat adalah pola konsumsi makanan berbahan dasar daging yang meliputi daging merah dan daging olahan. Pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah 17% dapat meningkatkan kejadian KKR dan pada daging olahan sekitar 18%. Hal ini disebabkan karena kandungan karsinogenik yang timbul selama proses memasak atau pengolahan daging. Namun, di Indonesia belum ada penelitian yang secara spesifik membahas tentang pola konsumsi makanan berbahan dasar daging dengan kejadian KKR. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi daging merah dengan kejadian KKR dan utamanya di Jawa Timur yaitu di RSUD Saiful Anwar Malang, RSUD Soetomo Surabaya, RSUD M Iskak Tulungagung dan RSUD Soebandi Jember. Penelitian ini menggunakan metode case control study pada dua kelompok yaitu kelompok kanker kolorektal dengan jumlah 238 dan kelompok kontrol dengan jumlah 175 menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari kuesioner berbentuk FFQ dan data rekam medik periode September 2022 – November 2022. Berdasarkan uji Chi-Square didapatkan terdapat hubungan yang signifikan. Pada konsumsi daging merah didapatkan p = 0,02 (α<0,05) dengan uji risk estimate, didapatkan RR 1,568 (IK 95%, 1,030 – 2,387; p = 0,036) yang berarti kelompok kanker kolorektal memiliki peluang 1,5 kali lebih berisiko mengalami kanker kolorektal dibandingkan kelompok kontrol. Kemudian pada konsumsi daging olahan, didapatkan nilai p = 0,00 dengan RR 2,487 (IK 95%, 1,553 – 3,983; p = 0,00) yang berarti konsumsi daging olahan berpeluang 2,4 kali lebih berisiko pada kelompok kanker kolorektal dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan: konsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko kejadian kanker kolorektal di Jawa Timur.

English Abstract

Colorectal cancer is still a health problem due to cancer. Data fromGlobal Cancer Observatory CRC is in 3rd place with an increase in cases of 10% with a mortality rate of 2nd, namely 9.2% of all cancer incidents in 2020. World Health Organization states that the high incidence of CRC is due to risk factors that affect individual and community health. One of the risk factors that causes TRC and is a determinant of health in society is the consumption pattern of meat-based foods, which includes red meat and processed meat. Several studies show that consumption of red meat by 17% can increase the incidence of CRC and processed meat by around 18%. This is due to carcinogenic content that arises during the cooking or processing of meat. However, in Indonesia there has been no research that specifically discusses consumption patterns of meat-based foods and the incidence of TRC. Therefore, this study aims to determine the correlation between red meat consumption patterns and the incidence of TRC, especially in East Java, namely in Saiful Anwar Hospital Malang, Soetomo Hospital Surabaya, M Iskak Hospital Tulungagung and Soebandi Hospital Jember. This study used a case control study method in two groups, namely the colorectal cancer group with a total of 238 and a control group with a total of 175 using a purposive sampling method based on inclusion and exclusion criteria. Data was obtained from a questionnaire in the form of an FFQ and medical record data for the period September 2022 – November 2022. Based on the Chi-Square test, it was found that there was a significant relationship. For red meat consumption, p = 0.02 (α<0.05) was obtained by testrisk estimate, obtained an RR of 1.568 (95% CI, 1.030 – 2.387; p = 0.036) which means that the colorectal cancer group has a 1.5 times greater risk of developing colorectal cancer than the control group. Then for consumption of processed meat, the value of p = 0.00 was obtained with an RR of 2.487 (CI 95%, 1.553 – 3.983; p = 0.00) which means that consumption of processed meat has a 2.4 times greater risk in the colorectal cancer group compared to the control group. Conclusion: red meat consumption can increase the risk of colorectal cancer in East Java.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052306
Uncontrolled Keywords:	kanker kolorektal, daging merah, daging olahan
Divisions:	Fakultas Kedokteran > Pendidikan Dokter
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	26 Jan 2024 08:04
Last Modified:	26 Jan 2024 08:04
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214351

Text (DALAM MASA EMBARGO) Mohammad Iqbal Syarifuddin.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Actions (login required)

View Item