Evaluasi dan Perbandingan Data Curah Hujan Satelit terhadap Data Curah Hujan Pengamatan di Sub DAS Bodor, Kabupaten Nganjuk

Sitepu, Haniyah and Donny Harisuseno, ST., MT. and Jadfan Sidqi Fidari., ST., MT. (2023) Evaluasi dan Perbandingan Data Curah Hujan Satelit terhadap Data Curah Hujan Pengamatan di Sub DAS Bodor, Kabupaten Nganjuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sub DAS Bodor merupakan salah satu anak sungai terbesar dari DAS Widas, yang digunakan sebagai sumber penyedia air pada berbagai kegiatan di Kabupaten Nganjuk. Data curah hujan diperlukan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengelolaan air, sehingga dibutuhkan pencatatan curah hujan yang baik, runtut waktu, dan lengkap. Terdapat permasalahan kehilangan data yang cukup panjang di salah satu stasiun hujan di Sub DAS Bodor hingga 7 tahun lamanya. Permasalahan ini masih mungkin terjadi lagi kedepannya, sehingga dibutuhkan alternatif dan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Seiring berkembangnya waktu, teknologi satelit dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengestimasi curah hujan. Dalam penggunaan data satelit, harus di evaluasi terlebih dahulu untuk mengetahui keandalan satelit tersebut. Pada studi ini digunakan dua satelit hujan, yaitu CHIRPS dan ERA 5. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi performa dari satelit CHIRPS dan ERA 5 di tiap stasiun, dan wilayah Sub DAS Bodor, serta melakukan perbandingan antara kedua satelit tersebut. Evaluasi data satelit dilakukan menggunakan tahapan kalibrasi dan validasi. Pada tahapan kalibrasi dilakukan menggunakan 5 analisis regresi, yaitu linear, berpangkat, polynomial, eksponensial, dan logaritmik. Persamaan kalibrasi dipilih berdasarkan koefisien determinasi (R2) terbesar. Pada tahapan validasi dilakukan dengan menghitung parameter NSE (Nash Sutcliffe Efficiency), RSR (RMSE-observations Standard Deviation Ratio), dan r (Koefisien Korelasi). Tahapan validasi dilakukan terhadap data satelit yang tidak terkoreksi (belum dikalibrasi), dan yang sudah terkoreksi. Validasi tidak terkoreksi dilakukan terhadap data curah hujan selama 20 tahun untuk 5 stasiun selain Kedungsoko, dan 13 tahun untuk stasiun Kedungsoko. Pada tahapan kalibrasi dan validasi data terkoreksi, harus digunakan data yang berbeda, sehingga digunakan rasio 90-10, 90% data untuk kalibrasi dan 10% data untuk validasi data terkoreksi. Dari hasil validasi data satelit terkoreksi di tiap stasiun dan wilayah sub DAS Bodor, akan dilakukan perbandingan antar hasil tiap satelit, dan diketahui satelit mana yang paling cocok dan direkomendasikan di tiap stasiun dan wilayah tersebut. Evaluasi dilakukan menggunakan 3 periode data yaitu bulanan, 15 harian, dan 10 harian, hal ini menyesuaikan dengan kebutuhan data di Sub Das Bodor

English Abstract

Bodor sub-watershed is one of the largest tributaries of the Widas watershed, which is used as a source of water supply for various activities in the Nganjuk Regency. Rainfall data is a water planning and management foundation, so it requires proper, coherent, and adequate rainfall records. However, there is a problem of long data loss at one of the rain gauges in Bodor Sub Watershed for up to 7 years. This problem may still occur again, so alternatives and solutions are needed to overcome these problems. Over time, satellite technology can be used as an alternative in estimating rainfall. In using satellite data, it must be evaluated first to determine the reliability of the satellite. This study aims to evaluate the performance of the CHIRPS and ERA 5 satellites at each rain gauge and the Bodor Sub-watershed area and compare the two satellites. Satellite data evaluation is conducted using the calibration and validation stages. Five regression analyses were performed at the calibration stage, namely linear, power, polynomial, exponential and logarithmic. The calibration equation is selected based on the most significant coefficient of determination (r2). The validation process is done by calculating the parameters of NSE (Nash Sutcliffe Efficiency), RSR (RMSE-observations Standard Deviation Ratio), and r (Correlation Coefficient). The validation process is performed on uncorrected (uncalibrated) and corrected satellite data. Uncorrected validation was conducted on rainfall data for 20 years for five rain gauges other than Kedungsoko and 13 years for Kedungsoko. Different data must be used in the calibration and validation stages of corrected data, so a 90-10 ratio is used, 90% of the data for calibration and 10% for validation of corrected data. From the results of the validation of corrected satellite data at each rain gauge and area, a comparison will be made between the results of each satellite, and it will be known which satellite is most suitable and recommended at each rain gauge and area. The evaluation uses 3 data periods: monthly, 15-day, and 10-day. This period adjusts to the data needs in Bodor Sub-Watershed

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Curah Hujan, Satelit, Kalibrasi, Validasi, CHIRPS, ERA 5.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username iwan
Date Deposited: 26 Jan 2024 03:34
Last Modified: 26 Jan 2024 03:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214290
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Haniyah Sitepu.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item