Legenda Tengger Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Motif Batik.

Sofiyan, Nurmansyah Candhra and Dr. Sony Sukmawan, M.Pd. and Dyanningrum Pradhikta, S.Sn., M.Ds (2022) Legenda Tengger Sebagai Sumber Inspirasi Penciptaan Motif Batik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di samping dianugerahi keindahan alam yang sempurna, Tengger juga memiliki kekayaan budaya yang beragam pula. Salah satu kekayaan budaya Tengger adalah tradisi lisan. Tradisi lisan membangun narasi pada hampir seluruh wilayah desa Tengger. Legenda desa Tengger sebagai produk tradisi lisan sejatinya berpotensi jika dimanfaatkan secara kreatif. Salah satu pemanfaatan secara kreatif yang menarik menjadikannya sebagai sumber ide penciptaan motif batik yang bersumber dari legenda-legenda Tengger. Proses penciptaan motif batik melalui beberapa tahap dengan mengunakan metode penciptaannya menggunakan teori SP Gustami yakni eksplorasi, perancangan dan perwujudan karya untuk mendapat visual yang diinginkan. Pada eksplorasi di mulai dengan membaca dan memilih beberapa legenda dari study literature, pada perancangan di mulai pada tahap pembuatan sketsa, dan pada perwujudan dilakukan proses pemindahan sketsa final motif batik serta penentuan warna. Teori yang digunakan dalam penciptaan karya ini teori alih wahana, adapun untuk mendukung terwujudnya motif ini juga diperlukan pendekatan dengan kajian batik, legenda, motif dan pola, desain dan warna. Sedangkan Hasilnya terciptanya karya berupa motif batik yang sumber ide penciptaanya dari sebuah narasi legenda dengan mengambil empat narasi legenda tersebut yakni, Legenda Desa Wonosekar (Hutan wonosekar), Legenda Jatuhnya Jiamat Klontong (Upacara karo), Legenda Desa Tosari, dan Legenda Sapi Kerep. Dengan ini diharapkan dapat memperkaya motif batik deangan penemuan bentuk dari motif dan makna setiap motif batik tersebut.serta salah satu upaya pelestarian legenda dengan memanfaatkan batik sebagai medianya.

English Abstract

Besides being blessed with perfect natural beauty, Tengger also has a diverse cultural wealth as well. One of the richness of Tengger culture is oral tradition. Oral traditions build narratives in almost the entire area of Tengger village. The legend of the Tengger village as a product of oral tradition actually has potential if it is used creatively. One of the interesting creative uses makes it a source of ideas for creating batik motifs derived from Tengger legends. The process of creating batik motifs goes through several stages using the method of creation using SP Gustami's theory, namely exploration, design and realization of the work to get the desired visual. The exploration begins by reading and selecting several legends from the study literature, the design begins at the sketching stage, and in the embodiment the process of transferring the final sketch of the batik motif and determining the color is carried out. The theories used in the creation of this work include transfer theory, batik theory, legend theory, motifs and patterns, design and color theory. While the result is the creation of a work in the form of a batik motif whose source of creation idea is from a legend which does not only end up in the form of scientific articles about the traditions of the Tengger people without any implementation and actualization that will help these histories to survive. With this, it is hoped that it can enrich batik motifs as well as one of the efforts to preserve legends by utilizing batik as a medium

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052312
Uncontrolled Keywords: Visualisasi, Motif batik, Legenda Daerah Tengger, Visualization, Batik motif, Region Legend.
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Seni Rupa Murni
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 26 Jan 2024 03:08
Last Modified: 26 Jan 2024 03:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214269
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nurmansyah Candhra Sofiyan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item