Rausyanfikri, Gilang and Femiana Gapsari and Ari Wahjudi. (2023) Pengaruh Penambahan Kadar Mg Terhadap Evolusi Hidrogen dan Laju Korosi Logam Paduan Al-Mg. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Aluminium seri 5000, yaitu aluminium magnesium merupakan logam paduan dengan ketahanan korosi yang baik dan kekutan yang tinggi sehingga digunakan secara luas dalam industri seperti pembuatan kapal dan mobil. Penambahan magnesium secara optimal (4-6%) dapat memperkecil ukuran butir sehingga butir yang terbentuk lebih banyak. Hal ini menyebabkan logam sulit terdegradasi dan meningkatkan ketahanan korosi. Dalam pengujian korosi, reaksi oksidasi akan menghasilkan perpindahan elektron dan diartikan sebagai massa yang hilang. Terdapat metode lain yang menggunakan reaksi reduksi untuk mengukur volume hidrogen pada reaksi yang terjadi, dengan skema yang sederhana, metode ini tergolong mudah dan murah untuk dilaksanakan. Penelitian ini menganalisis pengaruh penambahan kadar Mg pada logam aluminium terhadap laju hidrogen. Penelitian ini dilakukan dengan membuat paduan Al-Mg dari metalurgi serbuk yang dikompaksi dengan tekanan 9 ton lalu diberi perlakuan sintering selama 80 menit pada suhu 480oC. Variasi spesimen adalah aluminium murni, Al-2Mg, Al-4Mg, dan Al-6Mg. Pengukuran volume hidrogen dilakukan dengan mengukur jumlah hidrogen yang terbentuk ketika uji polarisasi potensiodinamik. Setelah itu, dianalisis volume hidrogen yang terukur dan laju hidrogen untuk dibandingkan dengan nilai korosi yang terukur pada metode weight loss dan polarisasi potensiodinamik untuk mengetahui pengaruh penambahan kadar Mg terhadap logam paduan. Dari hasil pengujian laju hidrogen didapatkan seiring dengan penambahan kadar Mg, volume hidrogen yang terukur akan semakin sedikit dan laju hidrogen juga semakin rendah. Laju hidrogen pada aluminium murni sebesar 275 x 10-5 ml/s, Al-2Mg sebesar 194 x 10-5 ml/s, Al-4 Mg sebesar 166 x 10-5 ml/s, dan Al-6Mg sebesar 134 x 10-5 ml/s. Dengan nilai korosi pada metode weight loss dan polariasi potensiodinamik yang juga semakin kecil seiring dengan penambahan kadar Mg. Hal ini membuktikan bahwa laju hidrogen memiliki hubungan yang lurus dengan nilai laju korosi. Pada penelitian ini spesimen Al-6Mg memiliki nilai laju hidrogen dan nilai laju korosi yang paling rendah. Untuk meningkatkan akurasi dari pengukuran laju hidrogen bisa dilakukan analisis lebih lanjut penggunaan sensor hidrogen pada penelitian mendatang
English Abstract
Aluminum 5000 series, namely aluminum magnesium, is an alloy with good corrosion resistance and high strength, so it is widely used in industries such as shipbuilding and automobiles. Optimally adding magnesium (4-6%) can reduce grain size so that more grains are formed. This causes the metal to be difficult to degrade and increases corrosion resistance. In corrosion testing, the oxidation reaction will result in a transfer of electrons and is defined as a loss of mass. There is another method that uses the reduction reaction to measure the volume of hydrogen in the reaction that occurs, with a simple scheme, this method is relatively easy and cheap to implement. This study analyzed the effect of adding Mg content to aluminum metal on the rate of hydrogen. This research was carried out by making Al-Mg alloy from powder metallurgy which was compacted with a pressure of 9 tons and then sintered for 80 minutes at a temperature of 480oC. Specimen variations are pure aluminum, Al-2Mg, Al-4Mg, and Al-6Mg. Hydrogen volume measurement was carried out by measuring the amount of hydrogen formed during the potentiodynamic polarization test. After that, the measured hydrogen volume and hydrogen rate were analyzed to be compared with the corrosion values measured in the weight loss and potentiodynamic polarization methods to determine the effect of adding Mg levels on the alloy metal. From the results of the hydrogen rate test, it was found that with the addition of Mg levels, the measured volume of hydrogen will be less and the hydrogen rate will also be lower. The rate of hydrogen on pure aluminum is 275 x 10-5 ml/s, Al-2Mg is 194 x 10-5 ml/s, Al-4 Mg is 166 x 10-5 ml/s, and Al-6Mg is 134 x 10-5ml/s. With the corrosion value in the weight loss method and potentiodynamic polarization which is also getting smaller with the addition of Mg levels. This proves that the rate of hydrogen has a direct relationship with the value of the corrosion rate. In this study, Al-6Mg specimens had the lowest hydrogen rate and corrosion rate values. To improve the accuracy of measuring the rate of hydrogen, further analysis can be carried out using a hydrogen sensor in future studies.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Uncontrolled Keywords: | Paduan Al-Mg, metalurgi serbuk, laju hidrogen, weight loss, polarisasi potensiodinamik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Unnamed user with username iwan |
Date Deposited: | 26 Jan 2024 02:40 |
Last Modified: | 26 Jan 2024 02:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214234 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Gilang Rausyanfikri.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |