Sifat Bertelur Pada Entok (Cairina Moschata) (Letak Bertelur, Munculnya Sifat Mengeram Dan Jarak Antara Menetasa Hingga Bertelur Kembali)

Miftahuddin, Hafizh and Heni Setyo Prayogi,, S.Pt., M.ASc (2024) Sifat Bertelur Pada Entok (Cairina Moschata) (Letak Bertelur, Munculnya Sifat Mengeram Dan Jarak Antara Menetasa Hingga Bertelur Kembali). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Entok (Chairina moschata) adalah salah satu jenis ternak unggas air yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Entok (Chairina moschata) memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada itik domestik biasa. Salah satu varietas yang terkenal adalah memiliki ciri-ciri bulu berwarna putih dan kulit wajah merah yang khas. Entok (Chairina moschata) telah banyak diternak dengan tujuan untuk breeding dan management (pemasaran dan distribusi). Peningkatan produktivitas pada Entok (Chairina moschata) dapat dilakukan dengan mengetahui tingkah lakunya (behavior) karena berkaitan terhadap variasi faktor fisik, kimia dan biologis lingkungan. Upaya terhadap pemeliharaan entok yang baik dapat dilakukan dengan mengetahui sifat bertelur pada entok (Chairina moschata). Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Entok di Dusun Precet RT 04 / RW 02, Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Penelitian dimulai pada awal bulan Oktober sampai Desember 2022 pukul 06.00-18.00 WIB. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat bertelur sifat mengeram dan jarak antara menetas hingga bertelur kembali) berdasarkan pengamatan. Materi yang digunakan terdiri dari 52 ekor betina dewasa umur 6-7 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif dengan pengamatan secara langsung dan dibantu dengan CCTV. Metode pengamatan letak bertelur, perilaku mengeram, dan jarak antara menetas hingga bertelur kembali dilakukan dengan menggunakan one-zero sampling, yaitu pencatatan jumlah skor pada tiap perilaku yang berhubungan dengan frekuensi, waktu, dan rentang waktu. Setiap perilaku dicatat dengan skor 0 jika tidak mencangkup dalam rentang waktu yang ditentukan dan dicatat skor 1 jika mencangkup dalam rentang waktu. Hasil pengamatan menunjukkan aktivitas saat bertelur meliputi letak telur dan aktivitas sesudah bertelur meliputi sifat mengerami dan menghitung interval waktu saat telur menetas hingga bertelur kembali. Berdasarkan hasil pengamatan sebanyak 52 ekor entok bertelur pada sarangnya. Sesudah bertelur sebanyak 52 ekor entok mengerami telurnya hingga menetas. Rata-rata waktu relatif sifat mengeram yaitu pagi 2.872 jam (34,55%), siang 2.729 jam (32,84%), sore 2710 jam (32,61%). Sementara itu, lama waktu yang dibutuhkan ketika telur menetas hingga bertelur kembali pada pengamatan ini adalah sebanyak 2 ekor selama 14 hari (3,84%), 12 ekor selama 15 hari (23,08%), 7 ekor selama 16 hari (13,46%), 9 ekor selama 18 hari (17,31%), 4 ekor selama 19 hari (7,69%), 8 ekor selama 20 hari (15,4%), 5 ekor selama 22 hari (9,61%), 3 ekor selama 23 hari (5,77%) dan 2 ekor 24 hari (3,84%). Sifat bertelur pada entok di peternakan entok Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar menunjukkan bahwa semua entok bertelur pada sarang dan mengerami telurnya. Entok memiliki interval waktu yang bervariasi saat telur menetas hingga bertelur kembali.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the nature of laying eggs in the wild ducks (laying location, appearance of incubation and the distance between hatching and re-laying eggs). This research was conducted at Entok Farm in Precet Hamlet RT 04 / RW 02, Kademangan District, Blitar Regency, the study began from October to December 2022, starting from 06.00-18.00. This study used 52 adult females 6-7 months old purchased from muscovy ducks breeders in the Blitar area. The results showed that the location of the duck eggs in the Kademangan District, Blitar Regency, were all in their nests with a total percentage of 100%. The brooding nature of the ducks in Kademangan District, Blitar Regency has a percentage of 100%. The average relative rime for booding is morning 2.872 hour (34,55%), afternoon 2729 hour (32,84%), evening 2710 hour (32,61%). and the distance between hatching and re-laying eggs in Kademangan District, Blitar Regency varies greatly, from a distance of 14-24 days. So it can be concluded that the egg-laying behavior of the wild ducks at Entok Farm in Precet Hamlet RT 04 / RW 02, in Kademangan District, Blitar Regency, shows that all muscovy ducks lay their eggs in their nests, give rise to brooding characteristics and have variations in the time interval from hatching to laying eggs again, namely 14-24 days with an average of 19 days.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524050017
Uncontrolled Keywords: Muscovy duck, Eggs, Laying Characteristics.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 02 Feb 2024 05:40
Last Modified: 02 Feb 2024 05:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/214053
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
HAFIZH MIFTAHUDDIN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item