Sari, Dika Wahyuningtyas and Ns. Bintari Ratih Kusumaningrum, S.Kep., M.Kep (2023) Gambaran Faktor yang Memengaruhi Keterlambatan Waktu Tiba Pasien dengan Sindrom Koroner Akut di Instalasi Gawat Darurat RSUD Bangil. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Interval kedatangan dapat diartikan sebagai rentang waktu yang dibutuhkan pasien sampai tiba di instalasi gawat darurat setelah serangan nyeri dada pertama. Individu yang datang ≤2 jam setelah onset muncul memiliki risiko kematian tiga kali lebih rendah dibandingkan individu yang datang terlambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor yang memengaruhi keterlambatan waktu tiba pasien dengan sindrom koroner akut di Instalasi Gawat Darurat RSUD Bangil. Jenis penelitian menggunakan mini research dengan desain penelitian berupa kuantitatif deskriptif. Responden penelitian ini merupakan pasien dan keluarga pasien dengan sindrom koroner akut yang terlambat tiba di IGD RSUD Bangil berjumlah sepuluh. Pengambilan sampling dilakukan dengan cara non-probability sampling berupa accidental sampling. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara kepada keluarga pasien SKA dan studi dokumentasi hasil pelaporan rekam medis pasien. Transkrip wawancara dan hasil studi dokumentasi kemudian dituangkan dalam bentuk uraian singkat untuk dianalisis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat empat faktor yang memengaruhi keterlambatan waktu tiba pasien dengan sindrom koroner akut, yaitu (1) Demografi: umur separuhnya pra lanjut usia, jenis kelamin sebagian besar perempuan. status ekonomi hampir seluruhnya sedang, status pendidikan sebagian besar SMP, asuransi kesehatan hampir seluruhnya BPJS; (2) Perilaku mencari pengobatan: saat timbul onset gejala seluruh keluarga menganjurkan pasien istirahat/tidur; (3) Mode transportasi: hampir separuhnya menggunakan mobil pribadi dan transportasi umum untuk menuju IGD, (4) Persepsi keluarga: separuh keluarga merasa tidak begitu khawatir karena pasien memang memiliki riwayat penyakit sebelumnya. Adanya keterlambatan penanganan dapat menimbulkan komplikasi akibat dari kerusakan miokard. Upaya profesi kesehatan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini SKA diharapkan dapat menekan angka keterlambatan prehospital pasien SKA.
English Abstract
Arrival interval can be defined as the time it takes for a patient to arrive at the emergency instalation after the first onset of chest pain. Individuals who arrive ≤2 hours after onset appear have a three times lower risk of death than individuals who arrive late. This study aims to determine the description of factors that affect the delayed arrival time of patients with acute coronary syndrome in Bangil Hospital Emergency Instalation. This type of research uses mini research with a research design in the form of descriptive quantitative. Respondents of this study were ten patients and families of patients with acute coronary syndrome who arrived late at the Bangil Hospital Emergency Instalation. Sampling was done by non-probability sampling in the form of accidental sampling. Data collection was obtained from interviews with families of ACS patients and documentation studies of the results of patient medical record reporting. Interview transcripts and documentation study results are then presented in the form of short descriptions for analysis according to the stated objectives. Based on the research conducted, four themes were identified describing the factors that influence the delayed in arrival time of patients with acute coronary syndrome, namely (1) Demographics: the age of half of them is preelderly, gender is mostly female, economic status is almost entirely moderate, educational status is mostly junior high school, health insurance is almost entirely BPJS; (2) Treatment seeking behavior: when the onset of symptoms occurs, all families encourage patients to rest or sleep. (3) Transportation mode: almost half of them used private cars and public transportation to get to the emergency instalation, (4) Family perception: half of the family felt not so worried because the patient did have a history of previous illnesses. Any delayed in treatment can lead to complications due to myocardial damage. Efforts by health professionals by providing health education about early detection of ACS are expected to reduce the number of prehospital delayed for ACS patients.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0423160050 |
Uncontrolled Keywords: | Keterlambatan, Sindrom Koroner Akut, Instalasi Gawat Darurat |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Profesi Keperawatan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 01 Feb 2024 08:28 |
Last Modified: | 01 Feb 2024 08:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213981 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dika Wahyuningtyas Sari.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |