Leuit Si Jimat Sebagai Simbol Solidaritas Sosial Komunitas Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi Jawa Barat

Ichsan Rahmansyah, Mochammad and Arief Budi Nugroho, S.Sos., M.Si (2023) Leuit Si Jimat Sebagai Simbol Solidaritas Sosial Komunitas Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar Sukabumi Jawa Barat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Solidaritas merupakan suatu komitmen sikap dan tindakan yang dimiliki oleh kelompok masyarakat. Hal ini berhubungan dengan rasa senasib dan sepenanggungan terhadap sebuah kelompok masyarakat, pentingnya solidaritas dalam suatu masyarakat adalah sebuah perspektif untuk mencapai sasaran keakraban dalam hubungan sosial. Implikasi nyata dari hubungan tersebut akan menciptakan pengalaman emosional sehingga mempererat hubungan antar sesama dalam masyarakat. Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar memiliki daya tarik unik dengan penyelenggaraan upacara adat seren taun. Keunikan kampung adat ini terlihat dari kelestarian lingkungannya yang tetap terjaga meski zaman terus berkembang. Selain mengikuti perkembangan, Ciptagelar juga menciptakan Stasiun Radio dan Channel Televisi. Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar sangat mempercayai Leuit Si Jimat karena telah ada sejak abad ke-14 SM, yakin bahwa di Leuit tersebut bersemayam Dewi Sri Nyi Pohaci yang menjaga lumbung padi. Leuit Si Jimat tetap dijaga dan dibawa saat perpindahan lokasi Kasepuhan, menjadi pusat kehidupan masyarakat dan sarana pelaksana upacara adat. Adat istiadat adalah serangkaian norma, nilai, tradisi, dan praktik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Leuit Si Jimat melalui lumbung padi menjadi pusat kehidupan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar, tetap dibawa dan dipelihara selama perpindahan. Dalam upacara ritual keagamaan, interaksi intens dan pemusatan pada objek yang sama meningkatkan emosi secara bertahap. Individu baru yang datang juga merasakan ikatan dan kekhusyukan bersama kelompoknya. Ritual totemik menyatukan individu dalam tujuan bersama, memperkuat kepercayaan, keyakinan, dan komitmen moral dalam struktur sosial. Durkheim membagi kehidupan menjadi sesuatu yang suci dan sakral serta duniawi. Ritual dan keyakinan menciptakan atmosfer religious effervescent dalam collective consciousness, menjadi dasar moral bersama dalam struktur sosial.

English Abstract

Solidarity is a commitment of attitude and action held by a community. It involves a sense of shared destiny and mutual support within a community, and the importance of solidarity in a society is a perspective to achieve intimacy in social relationships. The tangible implications of these relationships create emotional experiences that strengthen interpersonal bonds within the community. The Kasepuhan Ciptagelar Indigenous Village has a unique attraction with the traditional ceremony called "seren taun." The uniqueness of this traditional village is evident in the preservation of its environment, which remains intact despite the continuous march of time. In addition to adapting to developments, Ciptagelar has also established a radio station and television channel. The people of Kasepuhan Ciptagelar have deep trust in Leuit Si Jimat, which has been present since the 14th century BCE. They believe that Dewi Sri Nyi Pohaci, the guardian of rice granaries, resides in Leuit Si Jimat. This sacred place is safeguarded and carried during the village's relocations, serving as the focal point of community life and the venue for traditional ceremonies. Customs and traditions encompass a set of norms, values, traditions, and practices passed down from generation to generation. Leuit Si Jimat, with its rice granary, serves as the center of Kasepuhan Ciptagelar's community life and is preserved during relocations. In religious ritual ceremonies, intense interactions and focus on the same object gradually intensify emotions. New individuals joining also experience a sense of connection and devotion within their group. Totemic rituals unite individuals in a common purpose, reinforcing beliefs, convictions, and moral commitments within the social structure. Durkheim categorizes life into the sacred and the profane. Rituals and beliefs create a religious effervescent atmosphere in the collective consciousness, forming a shared moral foundation within the social structure.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052311
Uncontrolled Keywords: Totem, Ikatan Solidaritas, Adat istiadat. Leuit Si jimat, Totem, Bond of Solidarity, Customs. Leuit Si Jimat
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Sosiologi
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 26 Jan 2024 00:51
Last Modified: 26 Jan 2024 00:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213938
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Mochammad Ichsan Rahmansyah.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item