Varyski Nussah, Giovanni and M. Fajar Shodiq Ramadlan, S.IP., M.IP (2023) Digital Activism Warganet Dalam Pemantuan Sidang Legislatif: Peran @Wikidpr Dalam Pemantauan Sidang DPR. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi fenomena digital activism di Indonesia dengan menitikberatkan pada peran warganet dalam memantau sidang legislatif, terutama melalui platform @WikiDPR di Twitter. Digital activism melibatkan penggunaan teknologi digital, internet, dan media sosial untuk memobilisasi dan memengaruhi perubahan sosial dan politik. Sejarah digital activism dimulai dari perkembangan awal internet pada tahun 1990-an dan berkembang pesat pada abad ke-21 dengan munculnya media sosial. Studi kasus seperti #SaveKPK, #DaruratIklim, dan #PapuanLivesMatter di Indonesia mencerminkan potensi besar digital activism. WikiDPR, sebagai implementasi crowdsourcing, memberikan akses transparan terhadap aktivitas parlemen dan mendukung partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan demokratis. Penelitian ini mengadopsi pendekatan konstruktivis dan metode kualitatif dengan pendekatan induktif, sertamenggunakan metode studi kasus eksploratif berbasis online. Kesimpulan menyoroti bahwa WikiDPR berhasil menggabungkan digital activism dan crowdsourcing, menciptakan ekosistem partisipatif yang kuat dalam politik moderndi Indonesia. Respons masyarakat dalam merespon unggahan WikiDPR mencerminkan kebebasan berekspresi, meskipun terdapat respon negatif terhadap kinerja anggota dewan. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dinamika interaksi ini secara mendalam.
English Abstract
This research explores the phenomenon of digital activism in Indonesia, with a focus on the role of netizens in monitoring legislative sessions, particularly through the @WikiDPR platform on Twitter. Digital activism involves the use of digital technology, the internet, and social media to mobilize and influence social and political change. The history of digital activism began with the early development of the internet in the 1990s and accelerated in the 21st century with the rise of social media. Case studies such as #SaveKPK, #DaruratIklim, and #PapuanLivesMatter in Indonesia demonstrate the significant potential of digital activism. WikiDPR, as an implementation of crowdsourcing, provides transparent access to parliamentary activities and supports public participation in democratic decision-making. The research adopts a constructivist approach and a qualitative method with an inductive approach, using an online-based explanatory case study method. The conclusion highlights that WikiDPR successfully combines digital activism and crowdsourcing, creating a robust participatory ecosystem in modern Indonesian politics. The community's response to WikiDPR posts reflects freedom of expression, although there is negative feedback on the performance of parliament members. Therefore, further research is needed to understand these interaction dynamics in depth.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052311 |
Uncontrolled Keywords: | Media Sosial, Digital Activism, Crowdsourcing, Social Media, Digital Activism, Crowdsourcing |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 26 Jan 2024 00:49 |
Last Modified: | 26 Jan 2024 00:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213815 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Giovanni Varyski Nussah.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |