Respon Darah Ikan Lele Mutiara (Clarias gariepinus) dengan Perlakuan Probiotik pada Kolam Pembesaran di Wajak, Kabupaten Malang

Saboe, Sri Rahmatika and Prof. Dr. Uun Yanuhar, S.Pi., M.Si (2023) Respon Darah Ikan Lele Mutiara (Clarias gariepinus) dengan Perlakuan Probiotik pada Kolam Pembesaran di Wajak, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Budidaya lele secara intensif banyak dilakukan dengan pemberian pakan dalam jumlah banyak. Penggunaan probiotik dalam budidaya ikan dapat memberikan efek menguntungkan dan menjadi bagian penting dalam manajemen budidaya perikanan. Probiotik juga dapat meningkatkan pertumbuhan, respon imun non-spesifik, resistensi terhadap penyakit dan kelangsungan hidup ikan. Salah satu mekanisme kerja probiotik di bidang perikanan yaitu dengan memproduksi komponen penghambat untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen dalam perairan. Probiotik mengandung sebagian besar mikroorganisme Lactobacillus, Bacillus, Nitrosomonas dan Nitrobacter yang dapat meningkatkan dekomposisi limbah, memperbaiki status parameter hematologi ikan serta dapat meningkatkan kualitas air. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan status hematologi ikan lele mutiara (Clarias gariepinus) dengan perlakuan probiotik dan tanpa probiotik di kolam pembesaran, serta ada tidaknya pengaruh terhadap kualitas air. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2022 dengan pengambilan sampel di Pokdakan Roi Lele, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang dan pengujian laboratorium dilakukan per 2 minggu sekali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode eksperimen. Variabel penelitian yang diamati adalah parameter hematologi ikan (eritrosit, leukosit, hemoglobin, hematokrit, diferensial leukosit dan mikronuklei) serta kualitas air parameter fisika (suhu , TDS dan TSS) dan parameter kimia (pH, DO, CO2 dan amonia). Penelitian ini menggunakan sampel ikan lele di kolam pembesaran ikan dengan pemberian probiotik sebanyak 3 kali perlakuan. Metode yang digunakan adalah metode perendaman, yaitu dengan menambahkan probiotik pada pakan ikan dan selanjutnya ditebar langsung ke media kolam budidaya. Pemberian probiotik menggunakan Teknik Red Water System (RWS). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil eritrosit tertinggi pada ikan perlakuan probiotik dengan rata-rata eritrosit 4,49x106 sel/mm3. Hasil Leukosit tertinggi pada ikan tanpa perlakuan probiotik dengan rata-rata sebesar 11,1×103. Hemoglobin diperoleh hasil tertinggi pada ikan perlakuan probiotik dengan rata-rata konsentrasi hemoglobin 6,163 gram/L. Hematokrit diperoleh hasil tertinggi pada ikan perlakuan probiotik dengan rata-rata sebesar 43,9 %. Limfosit diperoleh hasil tertinggi pada ikan probiotik ulangan kedua dengan presentase 40,3%. Monosit diperoleh hasil tertinggi pada ikan non probiotik ulangan pertama dengan presentase 9,50%. Nilai signikansi yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian probiotik hanya memberikan pengaruh pada beberapa parameter hematologi ikan. Pengukuran kualitas air diperoleh hasil suhu 25-260C; TSS 72,4-89,3 mg/L; TDS 344-483,6 mg/L; pH 6,1-6,8; DO 3,5-4,3 mg/L; CO2 9,89-17,47 mg/L; dan amonia 3,1-4,2 mg/L. Parameter kualitas air yang berpengaruh terhadap probiotik adalah CO2. Saran yang diperoleh adalah perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai status hematologi terhadap ikan lele dengan perlakuan konsentrasi yang berbeda agar bisa mengetahui pemeliharaan kesehatan ikan yang optimal.

English Abstract

Intensive catfish farming often involves the provision of large amounts of feed. The use of probiotics in fish farming can have beneficial effects and is an integral part of fisheries management. Probiotics can enhance growth, non-specific immune response, disease resistance, and fish survival. One of the mechanisms of action of probiotics in fisheries is by producing inhibitory components to suppress the growth of pathogenic bacteria in the water. Probiotics predominantly contain microorganisms such as Lactobacillus, Bacillus, Nitrosomonas, and Nitrobacter, which can enhance waste decomposition, improve the hematological parameters of fish, and enhance water quality. The aim of this research is to analyze and compare the hematological status of pearl catfish (Clarias gariepinus) with probiotic and without probiotic treatment in grow-out ponds, as well as to assess its potential impact on water quality. The research was conducted from October to December 2022 with sample collection at the Pokdakan Roi Lele, Wajak Subdistrict, Malang Regency, and laboratory testing was carried out every two weeks. The method used in this research is the experimental method. The observed research variables include fish hematological parameters (erythrocytes, leukocytes, hemoglobin, hematocrit, leukocyte differentials, and micronuclei), as well as water quality parameters for physical (temperature, TDS, and TSS) and chemical parameters (pH, DO, CO2, and ammonia). This study used catfish samples from fish grow-out ponds with probiotic administration for three treatment cycles. The method used was the immersion method, which involved adding probiotics to fish feed and then spreading it directly into the aquaculture pond media. Probiotics were administered using the Red Water System (RWS) technique. Based on the conducted research, the highest erythrocyte count was found in the probiotic-treated fish with an average erythrocyte count of 4.49x106 cells/mm3. The highest leukocyte count was observed in fish without probiotic treatment with an average of 11.1×103. Hemoglobin obtained the highest result in probiotic-treated fish with an average hemoglobin concentration of 6.163 grams/L. Hematocrit showed the highest result in probiotic-treated fish with an average of 43.9%. Lymphocytes exhibited the highest result in the second repetition of probiotic-treated fish with a percentage of 40.3%. Monocytes yielded the highest result in the first repetition of non-probiotic-treated fish with a percentage of 9.50%. The obtained significance values indicate that probiotic administration only affects certain hematological parameters in fish. Water quality measurements resulted in a temperature range of 25-26°C; TSS 72.4-89.3 mg/L; TDS 344-483.6 mg/L; pH 6.1-6.8; DO 3.5-4.3 mg/L; CO2 9.89-17.47 mg/L; and ammonia 3.1-4.2 mg/L. The water quality parameter that significantly affected the probiotic was CO2.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052308
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 Jan 2024 07:23
Last Modified: 31 Jan 2024 07:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213766
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
SRI RAHMATIKA SABOE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item