Kandungan Nutrisi Dan Kecernaan Biomassa Rumput Gajah Dan Clitoria Ternatea Yang Ditanam Monokultur Dan Intercropping

Akmal, Ainul and Prof.Dr.Ir.Ifar Subagiyo,, M.Agr.St. (2023) Kandungan Nutrisi Dan Kecernaan Biomassa Rumput Gajah Dan Clitoria Ternatea Yang Ditanam Monokultur Dan Intercropping. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Intercropping atau tumpang sari merupakan sistem budidaya tanaman dimana lebih dari satu tanaman ditanam dalam satui areal penanaman. Sistem ini digunakan untuk memaksimalkan fungsi lahan dan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas lahan dan juga meningkatkan pendapatan petani. Tujuan dari pola tanam tumpangsari adalah memanfaatkan faktor produksi yang dimiliki petani secara optimal (diantaranya keterbatasan lahan, tenaga kerja, dan modal kerja), pemakaian pupuk dan pestisida lebih efisien, mengurangi erosi, konservasi lahan, stabilitas biologi tanah dan mendapatkan produksi total yang lebih besar dibandingkan penanaman secara monokultur, sistem tumpang sari sering dikaitkan dengan sistem pertanian berkelanjutan, dimana dengan sistem tumpangsari maka keanekaragaman hayati tetap terjaga dengan menyediakan habitat bagi berbagai macam serangga dan organisme tanah yang tidak akan hadir pada sistem monokultur. Clitoria ternatea atau bunga telang merupakan bunga yang dapat tumbuh sebagai tanaman hias maupun tanaman liar dengan kelopak tunggal berwarna ungu. Bunga telang dikenal secara tradisional sebagai obat untuk mata, dan pewarna makanan yang memberikan warna biru. Bunga telang (Clitoria ternatea) merupakan tanaman yang dapat ditemui tumbuh liar atau sebagai tanaman hias. Rumput gajah (Pennisetum purpureum Schumach) di kembangkan terus menerus dengan berbagai silangan sehingga menghasilkan banyak kultivar, terutama di Amerika, Philipina, dan India. Rumput Gajah merupakan keluarga rumput rumputan (graminae) yang telah dikenal manfaatnya sebagai pakan ternak ruminansia di Asia Tenggara. Tujuan penelitian untuk mengetahui kandungan nutrisi dan kecernaan rumput gajah dan Clitoria ternatea yang ditanam secara Intercropping ditinjau dari bahan kering (BK), bahan organik (BO), lemak kasar (LK), serat kasar (SK), protein kasar (PK) dan kecernaan secara In Vitro. Penelitian ini dilaksanakan di di lahan percobaan milik Fakultas Peternakan, Kecamatan Dau Kabupaten Malang dan menggunakan cairan rumen pengujian proksimat dan kecernaan secara in vitro di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. (RAK) dengan menggunakan cairan rumen yang diambil sebanyak tiga kali pada waktu yang berbeda, (RAL) dengan 4 perlakuan (P0, P1, P2, P3) dan 4 ulangan, P0 100% Rumput gajah, P1 4 Rumput gajah : 1 Clitoria ternatea, P2 3 Rumput gajah: 2 Clitoria ternatea, P3 100% Clitoria ternatea. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi dan kecernaan pada rumput gajah dan Clitoria ternatea yang ditanam secara monokultur dan Intercropping memberikan pengaruh nyata pada kandungan BK batang, serta BO daun, PK daun batang dan tanaman, serta memberikan pengaruh sangat nyata pada kandungan SK batang dan tanaman, dan tidak berpengaruh pada BK daun dan tanaman, kandungan BO batang dan tanaman, kandungan LK batang daun tanaman, dan SK daun, berpengaruh terhadap kandungan Batang KCBO. Dan tidak berpengaruh terhadap KCBK, dan KCBO daun dan tanaman. Kandungan batang dalam BK sebesar 14,77-47,55%, BO sebesar 78,86-97,32%, PK sebesar 3,87-9,71%, SK sebesar 33,19-51,10%, LK sebesar 1,04-1,55%, Kandungan daun dalam BK rata- rata 24,95-36,83%, Rata-rata BO 85,63-98,41%, PK sebesar 10,11-23,55%, SK sebesar 26,07-35,82%, LK rata- sebesar 1,79-2,39%. Kandungan Total tanaman dalam BK sebesar 18,66-23,12%, BO sebesar 85,63-98,41%, PK sebesar 7,06- 23,06%, SK sebesar 29,10-39,42%, LK sebesar 1,61-2,21%, Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode penanaman Intercropping berpengaruh terhadap Kandungan BK, BO, PK, SK, dan KCBO pada batang dan tidak berpengaruh terhadap LK, KCBK, serta KCBO daun dan tanaman, disarankan kepada perternak dapat menggunakan Metode Intercropping pada perlakuan P1 yaitu 4 rumput gajah : 1 Clitoria ternatea untuk menanam hijaun ternak, selain efisiensi tempat, metode ini juga dapat meningkatkan kandungan nutrisi pada rumput gajah dan Clitoria ternatea.

English Abstract

The purpose of this study was to determine the nutritional content and digestibility of elephant grass and Clitoria ternatea planted by intercropping based on the content of dry matter (DM), organic matter (OM), crude fiber (CF), crude fat (CF), crude protein (CP) and in vitro digestibility. The research method used was a laboratory experiment using a completely randomized design and a randomized block design with four treatments and four replications to obtain 16 experimental units, namely P0 = 100% elephant grass, P1 = 4 Elephant grass: 1 Clitoria ternatea, P2 = 3 Elephant Grass: 2 Clitoria ternatea, P3 = 100% Clitoria ternatea. The data was analyzed using ANOVA and if there was a significant effect, it was carried out using Duncan's multiple distance test analysis. The effect of intercropping on research shows that the nutritional content and digestibility of elephant grass and Clitoria ternatea planted using intercropping have a significant influence on the DM content of the stem, as well as the effect on the OM content of the leaves, the CP content of the stem leaves. and plants, and had a very highly significant on the CF content of stems and plants, and has no effect on the DM content of leaves and plants, the OM content of stems and plants, the CF content of stems plant leaves, and the CF content of the leaves. And it has no effect on the digestibility of dry matter and the digestibility of organic matter. Stem content in DM averages 14.77-47.55%, OM averages 78.86-97.32%, CP averages 3.87-9 .71%, CF average 33.19-51.10%, CF average 1.04-1.55%, Leaf content in DM average 24.95- 36.83%, Average OM 85.63-98.41%, CP average 10.11-23.55%, CF average 26.07- 35.82%, CF average 1.79-2.39%. Total plant content in DM averages was 18.66- 23.12%, OM averages 85.63-98.41%, CP averages 7.06- 23.06%, CF average 29.10- 39.42%, CF average 1.61-2.21%. The effect of intercropping have a significant influence on the nutritional content of DM, OM, CP, and CF, in elephant grass and Clitoria ternatea, and has no effect on CF, Dry Matter Digestibility and Digestibility Organic Matter .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Intercropping, Clitoria ternatea, Elephant grass
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 26 Jan 2024 07:49
Last Modified: 26 Jan 2024 07:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213761
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ainul Akmal.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item