Model Pengembangan Berkelanjutan Usaha Pengolahan Perikanan Skala Mikro-Kecil Di Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara

Siang, Roslindah Daeng and Prof. Dr. Ir. Mimit Primyastanto, Prof. Dr. Ir. Pudji Purwanti and Prof. Dr. Ir. Pudji Purwanti, M.P. (2023) Model Pengembangan Berkelanjutan Usaha Pengolahan Perikanan Skala Mikro-Kecil Di Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengembangan industri perikanan sudah banyak dikaji dan dibahas dalam berbagai pertemuan penting di Indonesia. Namun umumnya fokus kajian pada industri perikanan tangkap dan budidaya (on-fishing), dan belum banyak fokus kajian pengembangan industri pengolahan perikanan dan pemasarannya (offfishing). Penelitian ini fokus pada pengembangan usaha pengolahan perikanan di Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi usaha pengolahan ikan yang unggul berdasarkan bahan baku ikan, menganalisis kelayakan finansial usaha pengolahan perikanan, menganalisis performa aset livelihood dalam penguatan usaha pengolahan ikan, dan menganalisis faktor penentu keberlanjutan usaha pengolahan ikan skala mikro-kecil di Kota Kendari Pengumpulan data primer dilaksanakan pada bulan Januari-Desember tahun 2021. Dan menggunakan data sekunder 2017-2022. Fokus penelitian pada pelaku usaha pengolahan perikanan skala kecil dan menengah yang ada di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Kriteria pelaku usaha yang dijadikan objek penelitian adalah telah menjalankan usaha minimal 3 tahun. Pelaku usaha pengolahan dan pemasaran ikan tersebar di 9 kecamatan dari 11 kecamatan yang ada di Kota Kendari, yaitu; Kadia, Wua-wua, Poasia, Kambu, Mandonga, Nambo, Abeli, Kendari, dan Kendari Barat. Metode analisis yang digunakan adalah location quotient (LQ), kelayakan finansial (permodalan, total biaya produksi, penerimaan, revenue cost ratio (R/C) Break Event Point (BEP) keuntungan, rentabilitas, NPV, IRR, Net B/C, PP dan sensitivitas), Pendekatan variabel aset yaitu sumberdaya manusia, sosial, sumberdaya alam, teknologi dan finansial, serta analisis SEM untuk melihat model pengembangan keberlanjutan usaha. Usaha unggulan berdasarkan ketersediaan bahan baku yang termasuk kriteria memenuhi secara berurut yaitu usaha ikan asap, abon ikan, bakso, somay, ikan kering dan kerupuk. Usaha pengolahan ikan asap dengan nilai jumlah pembentuk sektor basis tertinggi sebesar 29.00. Hal ini menunjukkan bahwa usaha ikan asap memiliki akses yang lebih baik terhadap jumlah bahan baku yang dibutuhkan dan kemampuan menggunakan jenis ikan yang lebih beragam. Jenis ikan yang paling banyak digunakan pada usaha pengolahan ikan adalah layang, cakalang, tongkol dan tuna. Usaha pengolahan ikan asap, abon ikan, bakso, somay, ikan kering dan kerupuk dapat dikategorikan pada status layak dan menguntungkan untuk dijalankan apabila dilihat hasil perhitungan analisa jangka pendek maupun jangka panjang serta tingkat sensitivitas usaha. Usaha pengolahan ikan di Kota Kendari memiliki potensi keberlanjutan finansial, dengan tetap memperhatikan faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja keuangan dan keberlanjutan usaha. Performa keberlanjutan dalam usaha pengolahan ikan skala mikro-kecil merujuk pada kemampuan usaha tersebut untuk tetap beroperasi dan tumbuh dalam jangka panjang sambil mempertahankan keseimbangan mengakses aset dari shock pandemi copic-19. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dengan pendekatan sustainable livelihood-enterprise approach, bahwa secara keseluruhan usaha pengolahan ikan skala mikro-kecil di Kota Kendari, memiliki tingkat penguasaan atau kemampuan mengakses aset secara berurut dari yang tertinggi adalah aset sosial, aset sumberdaya alam, aset sumberdaya manusia, aset teknologi dan aset finansial. Berdasarkan uji model keberlanjutan usaha pengolahan ikan diketahui variabel sosial berpengaruh paling kuat dibandingkan sumberdaya manusia, sumberdaya alam, teknologi dan finansial terhadap tingkat keberlanjutan usaha pengolahan skala mikro-kecil pengolahan perikanan, khususnya pada indikator jumlah tenaga kerja, keanggotaan dalam organisasi, ketersediaaan bahan baku, sarana ruang produksi dan nilai investasi. Namun beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti pada pengalaman berusaha, akses bantuan modal dan pendampingan, kerjasama, partisipasi, jaringan sosial, keanekaragaman jenis ikan, sumber air bersih, metode produksi penampilan produk, teknologi pasar, aset, investasi, biaya operasional dan pengeluaran untuk tenaga kerja, sehingga perlu adanya pengembangan dan penguatan kapasitas akses terhadap aset-aset tersebut. Bagi pelaku usaha perlu mempertimbangkan penguatan kapasitas usaha pengolahan perikanan yang berkaitan dengan jumlah tenaga kerja, keanggotaan dalam organisasi, ketersediaaan bahan baku, sarana ruang produksi dan investasi. Untuk penelitian selanjutnya adalah perlu melakukan analisis lebih mendalam tentang supply bahan baku yang terintegrasi, khususnya dalam kaitannya dengan kolaborasi dengan nelayan lokal. Pemerintah perlu membuat kebijakan terkait pemenuhan bahan baku ikan bagi pelaku usaha pengolahan dengan memfasilitasi akses bagi pelaku usaha pengolahan. Untuk mengembangkan pasokan bahan baku alternatif diperlukan kerjasama antara pemerintah, perusahaan logistik, perusahaan pengolahan perikanan, dan kelompok nelayan. Perlu dibentuk kemitraan yang kuat untuk memastikan akses yang lebih baik ke sumber daya, pembiayaan, teknologi, dan pasar. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada pelaku usaha adalah langkah penting untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas usaha.

Item Type: Thesis (Doktor)
Identification Number: 062308
Divisions: S2/S3 > Doktor Ilmu Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 31 Jan 2024 02:49
Last Modified: 31 Jan 2024 02:49
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213740
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Roslindah Daeng Siang.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item