Potensi Penambahan Dimetil Sulfoksida Dan Glukosa Sebagai Krioprotektan Terhadap Pembekuan Cairan Rumen Sapi Sebagai Inokulum Untuk Analisis In Vitro Kecernaan

Suryapratama, Adam and Prof.Dr.Ir. Hendrawan Soetanto,, M.Rur.Sc. (2024) Potensi Penambahan Dimetil Sulfoksida Dan Glukosa Sebagai Krioprotektan Terhadap Pembekuan Cairan Rumen Sapi Sebagai Inokulum Untuk Analisis In Vitro Kecernaan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perumusan pakan ternak membutuhkan banyak simulasi, evaluasi, dan koreksi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Beberapa dekade yang lalu, formulasi sering disimulasikan pada sapi fistula melalui metode in sacco, yang mengapungkan pakan yang diformulasikan di dalam kantung kecil yang tergantung pada fistula ke rumen. Metode ini sangat bertentangan karena melanggar kesejahteraan hewan. Selain menghindari pelanggaran kesejahteraan hewan, metode penangguhan tinja juga jauh dari menciptakan kondisi yang dipertimbangkan. Kepadatan dan viabilitas dibandingkan dengan rumen lebih rendah, berarti daya cernanya rendah (Bergmann, 2017). Metode in vitro memberikan jaminan, beberapa spesifikasi seperti ras ternak, usia, dan pakan yang dikonsumsi dapat menghasilkan data variatif jika aspek ini tidak diperhatikan. Beberapa hari durasi pada metode in vitro dapat membandingkan proses simulasi, evaluasi, dan koreksi. Usahkan mengekstraksi cairan rumen setiap simulasi in vitro akan diadakan, mengawetkannya dalam jumlah besar dapat menjadi salah satu solusi. Walaupun terlihat inovatif untuk dibekukan akan tetapi dapat menyebabkan kerusakan pada cairan rumen karena cairan rumen beku dapat mengalami perubahan karakteristik, seperti penurunan aktivitas enzimatik dan penurunan populasi sel mikroba, penambahan kriprotektan bisa menjadi potensi untuk pengawetan. Dimetil Sulfoxide (DMSO) merupakan salah satu jenis krioprotektan yang akan digunakan untuk proses pengawetan cairan rumen meskipun itu tidak biasa. Untuk memaksimalkan efisiensi penelitian ini, penambahan glukosa juga diteliti sebagai pairing untuk DMSO. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakan campuran rumput gajah dan konsentrat sebanyak 1:1. Rumput gajah diperolah dari Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, sedangkan produk Konsentrat yang dipakai adalah MIX FEED BAR-A18 buatan PT BERKAT AGRI RAYA yang diperoleh dari peternak sapi perah didaerah Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penggunaan DMSO 1% dan Glukosa 0,8% yang di dapatkan dari toko kimia Nurra Gemilang. Cairan rumen didapatkan dari Rumah Potong Hewan (RPH) Malang yang terletak di Jalan Letkol Sugiono No. 176 Gadang, Kecamatan Sukun, Malang. Penelitian ini menggunakan metode percobaan kecernaan secara in vitro di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan analisis data rancangan acak kelompok dan analisis ragam. Parameter yang diukur adalah kecernaan bahan kering, bahan organik, serat kasar, lemak kasar, ADF, dan NDF. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan krioprotektan pada cairan rumen yang dibekukan menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan organik, kecernaan serat kasar , dan NDF. Proses pembekuan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai kecernaan bahan organik, dan NDF. Lama simpan menunjukkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kecernaan bahan kering, serat kasar, dan ADF. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu penambahan DMSO sebanyak 1% dan Glukosa % pada cairan rumen yang dibekukan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kcbk, kcbo, dan KcLK serta lama simpan cairan rumen yang dibekukan. Pengaruh proses pembekuan memberikan pengaruh terhadap nilai kecernaan secara invitro. Pengaruh lama simpan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai KcBK KcBO cairan rumen beku yang digunakan sebagai inokulum analisis in vitro

English Abstract

Formulation of animal feed requires a lot of simulation, evaluation and correction to obtain the desired results. Decades ago, formulations were often simulated in fistula cattle through the in sacco method, which floated the formulated feed in a small bag suspended from the fistula into the rumen. This method is highly contradictory as it violates animal welfare. In addition to avoiding animal welfare violations, the fecal suspension method is also far from creating the conditions considered. The density and viability compared to the rumen is lower, meaning the digestibility is low (Bergmann, 2017). While in vitro methods provide assurance, some specifications such as animal breed, age, and feed consumed can result in variable data if these aspects are not considered. Several days of duration in the in vitro method can compare the process of simulation, evaluation and correction. Try to extract rumen fluid every time an in vitro simulation is to be conducted, preserving it in bulk can be one solution. Although it may seem innovative to freeze the rumen fluid, as frozen rumen fluid may undergo changes in characteristics, such as decreased enzymatic activity and decreased microbial cell populations, the addition of a cryoprotectant could be a potential for preservation. Dimethyl Sulfoxide (DMSO) is one type of cryoprotectant that will be used for the rumen fluid preservation process even though it is not common. To maximize the efficiency of this study, the addition of glucose was also investigated as a pairing for DMSO. The material used in this study was a 1:1 mixture of elephant grass and concentrate. Elephant grass was obtained from the Laboratory of Animal Nutrition and Food, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Brawijaya, while the concentrate product used was MIX FEED BAR-A18 made by PT BERKAT AGRI RAYA obtained from dairy farmers in Junrejo District, Batu City. The use of 1% DMSO and 0.8% glucose obtained from Nurra Gemilang chemical store. Rumen fluid was obtained from the Malang Slaughterhouse (RPH) located at Jalan Ltkol Sugiono No. 176 Gadang, Sukun District, Malang. This study used the in vitro digestibility experiment method at the Animal Nutrition and Diet Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Brawijaya University, Malang. This study used group randomized design data analysis and analysis of variance. Parameters measured were digestibility of dry matter, organic matter, crude fiber, crude fat, ADF, and NDF. The results showed that the use of cryoprotectant in frozen rumen fluid showed significantly different results (P<0.05) on the digestibility of organic matter, crude fiber digestibility, and NDF. The freezing process had a significant effect (P<0.05) on the digestibility of organic matter, and NDF. Shelf life showed significantly different results (P<0.05) on the digestibility of dry matter, crude fiber, and ADF. The conclusion of this study is that the addition of DMSO as much as 1% and Glucose % in frozen rumen fluid does not give a significant effect on kcbk, kcbo, and KcLK and the shelf life of frozen rumen fluid. The effect of the freezing process influenced the invitro digestibility value. The effect of storage time did not have a significant effect on the KcBK KcBO value of frozen rumen fluid used as inoculum for in vitro analysis.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0524050002
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 29 Jan 2024 08:32
Last Modified: 15 Feb 2024 04:09
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213676
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ADAM SURYAPRATAMA.pdf

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item