Fizriyah, Elvina (2022) Analisis Perilaku Makan dan Identifikasi Pakan Rusa Bawean (Axis kuhlii) serta Beberapa Jenis Rusa Tropis pada Konservasi Rusa di Jawa Timur”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Populasi rusa endemik Indonesia hingga saat ini belum diketahui pasti jumlahnya, bahkan beberapa spesies rusa misal rusa bawean diklasifikasikan sebagai satwa genting (Critically endangered). Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi rendahnya populasi rusa bawean adalah dengan cara melakukan usaha konservasi, baik secara in-situ maupun ex-situ. Kegiatan konservasi, terutama konservasi ex-situ seharusnya menyediakan habitat yang sesuai dengan habitat alami rusa bawean. Hal ini bisa dilakukan melalui penyesuaian habitat serta manajemen pemeliharaan dengan tingkah laku rusa Bawean serta beberapa rusa tropis lain pada konservasi rusa di Jawa Timur terutama mengenai tingkah laku makan di habitat aslinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku makan serta mengidentifikasi pakan rusa Bawean dan beberapa rusa tropis lain baik di konservasi rusa in-situ maupun ex-situ yang diharapkan dapat menjadi informasi mengenai manajemen pemeliharaan rusa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi pustaka serta observasi dan wawancara yang diselenggarakan pada 13 Oktober 2021 hingga 08 November 2021 di konservasi rusa in-situ yakni di penangkaran rusa Pudakit Timur dan penangkaran rusa Mombhul, Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean serta konservasi rusa ex-situ yang terdiri atas Penangkaran Rusa Taman Kapur, Tuban; Kebun Binatang Surabaya; Batu Secret Zoo; dan Taman Safari II Prigen, Pasuruan dengan materi penelitian seluruh populasi rusa yang terdiri atas Rusa Bawean (Axis kuhlii) Rusa Sambar (Cervus unicolor), Rusa Timor (Cervus timorensis), Rusa Muntjak (Muntiacus muntjak), dan Rusa Totol (Axis axis). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Rusa memiliki perilaku makan grazing yaitu makan rumput di padang rumput dan browsing yaitu makan daun-daunan semak di hutan, makan biji-bijian dan makan jamur yang tumbuh di bawah pohon. Rusa sambar, rusa totol, dan rusa timor dinilai mampu mencerna pakan dalam bentuk rumput sepenuhnya. Sedangkan pada rusa Bawean, terdapat kecenderungan perlu diberikan rerumputan yang lembut dengan tambahan dedaunan. Penangkaran rusa Pudakit Timur mampu memberikan jenis tanaman pakan yang lebih beragam dibanding daerah lainnya, hal tersebut disebabkan oleh wilayah konservasi rusa Pudakit Timur terletak di daerah Gunung Besar. Gunung Besar termasuk daerah dengan kelimpahan tanaman pakan tertinggi. Sistem pemeliharaan rusa yang dilakukan adalah sistem pemeliharaan semi intensif, dengan pemberian pakan sebanyak dua kali sehari serta terdapat suplementasi mineral berupa mineral block dan garam. Terdapat perbedaan bahan pakan yang diberikan di unit konservasi in-situ dan ex-situ, hal tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan bahan pakan di setiap lokasi. Berdasarkan hasil dan pembahasan, kesimpulan yang dapat diambil adalah rusa memiliki perilaku makan browsing dan grazing. Namun, pada rusa Bawean cenderung menyukai pakan berbentuk dedaunan serta tunas muda. Jenis pakan yang diberikan pada rusa beragam, tergantung ketersediaan pakan di masing-masing penangkaran rusa dengan keragaman jenis pakan tertinggi pada penangkaran rusa Pudakit Timur. Sistem pemeliharaan rusa yang dilakukan adalah sistem pemeliharaan semi intensif. Pada penangkaran rusa Pudakit Timur,penangkaran rusa Mombhul, Taman Kapur; Tuban, serta Taman Safari Indonesia II Prigen, pakan diberikan dengan metode cut and carry, sedangkan pada Kebun Binatang Surabaya dan Batu Secret Zoo, pakan dicacah terlebih dahulu. Pemberian pakan sebanyak dua kali sehari serta terdapat suplementasi mineral berupa mineral block dan garam. Saran yang dapat disampaikan dalam penellitian ini adalah Tanaman pakan rusa Bawean yang ada di wilayah in-situ diharapkan dapat dikultivasi di unit konservasi ex-situ sebagai upaya pelestarian tanaman pakan rusa Bawean serta penyesuaian penangkaran rusa ex-situ dengan habitat alami rusa Bawean, dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kebutuhan nutrisi rusa Bawean, serta meminimalisir campur tangan manusia pada proses pemberian pakan pada penangkaran rusa in-situ untuk menjaga sifat alamiah rusa Bawean agar tidak mengasosiasikan manusia sebagai sumber bahan pakannya saat dilepasliarkan kembali.
English Abstract
This study aims to analyze feeding behavior and identify the feed of Bawean deer and other deer both in In-Situ and Ex-Situ captivity. The research method used in this study is a literature study method, observations, and interviews which were held on October 13, 2021 to November 8, 2021 at in-situ conservation units, in Pudakit Timur and Mombhul, Sangkapura District, Bawean Island and ex-situ conservation units. Taman Kapur, Tuban; Surabaya Zoo; Batu Secret Zoo; and Taman Safari II Prigen, Pasuruan. The data obtained were then analyzed using descriptive analysis method. The results showed that the Bawean deer is an endemic animal to Indonesia whose existence is threatened with extinction based on the IUCN red list. Therefore, several efforts are needed to prevent the extinction of the Bawean deer through conservation. Bawean deer conservation consist of in-situ and ex-situ conservation activities. East Java Province, especially Gresik Regency, is an endemic location for Bawean deer as well as a location for implementing in-situ conservation activities. In addition to Bawean Island, there are several ex-situ deer conservation institutions scattered in East Java, including: Taman Safari II Prigen, Pasuruan; Surabaya Zoo; Batu Secret Zoo; and TamanKapur, Tuban. Bawean deer are ruminant animals that have grazing and browsing feeding behavior. The deer rearing system carried out is a semi-intensive rearing system, with feeding twice a day using chopped feed at Batu Secret Zoo and Surabaya Zoo, while other locations using cut and carry method. Mineral supplementation in the form of mineral blocks and salt given at in-situ deer captivity. There are differences in the forage type given to the in-situ and ex-situ conservation units, this is influenced by the availability of feed ingredients and at each location.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522050076 |
Uncontrolled Keywords: | Axis kuhlii, Bawean Deer, Feeding Behaviour |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | agung |
Date Deposited: | 24 Jan 2024 06:52 |
Last Modified: | 24 Jan 2024 06:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213655 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Elvina Fizriyah.pdf Restricted to Repository staff only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |