Kajian Kompleks Putih Telur-Esktrak Wortel (Pt-W) Berdasarkan Profil Spektrum Uv-Vis, Ftir, Dan Sifat Antioksidan

Mabrur, Mohammad and Dr. Dra. Sri Widyarti, M.Si and Prof. Sutiman Bambang Sumitro, S.U., D.Sc (2022) Kajian Kompleks Putih Telur-Esktrak Wortel (Pt-W) Berdasarkan Profil Spektrum Uv-Vis, Ftir, Dan Sifat Antioksidan. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Oksidan merupakan produk hasil metabolisme sel normal. Oksidan memiliki elektron kulit luar yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif. Jumlah oksidan dan antioksidan dalam tubuh harus di pertahankan dalam keadaan seimbang. Formulasi kompleks putih telurekstrak wortel (PT-W) merupakan functional food yang di diskusikan pada study complexity science dilevel nanomolekuler. Putih telur (PT) merupakan salah satu nutritional food yang memiliki struktur polimer yang tersusun dari hidrofobik dan hidrofilik. Putih telur juga memiliki kemampuan sebagai transporter, scavenger, dan transferin yang telah banyak dikaji dan dikembangkan dengan formulasi kompleks dengan beberapa senyawa aktif lain. Pada penelitian ini memformulasikan putih telur dengan Ekstrak wortel (PT-W). Formulasi kompleks antiosiksidan PT-W disiapkan dalam Freeze Dry (FD) agar didapatkan konsistensi konsentrasi sampel yang terukur, daya simpan yang lama, tekstur, aroma, rasa dan retensi warna dengan nutrisi dan kualitas yang baik. Formulasi kompleks PT-W FD diharapkan bersinergi baik serta mampu membantu antioksidan endogen dalam menjaga keseimbangan oksidan yang ada didalam tubuh. Tujuan penelitian ini : menganalisis profil spektrofotometri UV-Vis sampel kompleks PT-W FD, dan menganalisis gugus fungsi kompleks PT-W FD dengan spektrofotometri FTIR, dan menganalisis kemampuan antioksidan sampel PT, W, dan PT-W FD. Sampel tunggal PT NFD dengan rasio 1:100 (v/v), sedangkan PT FD dengan konsentrasi 0,37 mg/ml. Sampel ekstrak wortel (W) NFD dengan rasio 1:80 (v/v), sedangkan W FD dengan konsentrasi 15,6 mg/ml. pada sampel kompleks PT-W FD dilakukan dengan 3 rasio yaitu 1:1, 1:2 dan 2:1 (v/v). Profil spektrofotometri UV-Vis yang didapatkan pada PT NFD dan FD memiliki karakteristik profil spektrofotometri yang hampir sama, akan tetapi terdapat perbedaan panjang gelombang pada peak yang terbentuk dimana PT NFD pada panjang gelombang 215 nm dan 280 nm sedangkan pada PT FD pada panjang gelombang 220 nm dan 280 nm, hal ini mengindikasikan kromofor molekul yang menyerap pada panjang gelombang 215 nm dan 220 nm pada PT NFD dan FD berbeda. Profil spektrum PT FD pada panjang gelombang 220 nm mengindikasikan ikatan peptida dan 280 nm mengindikasikan asam amino aromatic. Profil W NFD memiliki nilai puncak serapan pada panjang gelombang 205 nm sedangkan W FD pada panjang gelombang 235 nm perbedaan profil yang terbentuk bisa diasumsikan adanya perbedaan molekul kromofor yang menyerap cahaya pada panjang gelombang 205 maupun 235 atau disebabkan adanya agregat yang mampu menggangu molekul kromofor yang terkandung pada W NFD maupun W FD menyerap cahaya. Pada profil spektrofotometri kompleks PT-W FD didapatkan hasil profil spektrofotometri UV-Vis pada puncak pada panjang gelombang 220 nm mengalami pergeseran blue shift menuju panjang gelombang 205 nm pada PT-W FD 1:1 dan menuju panjang gelombang 210 nm pada PT-W FD 1:2 dan PT-W FD 2:1 serta juga mengalami hiperkromik pada puncak absorbansi yang terbentuk. Dari kompleks PT-W FD diasumsikan mengalami kompleks diindikasikan dengan pergeseran puncak absorbansi yang terdapat pada seluruh kompleks yang diformulasikan serta mengalami hiperkromik. Pergeseran danvii peningkatan nilai puncak absorbansi menandakan adanya molekul kromofor baru yang dapat menyerap cahaya pada instrument yang mengindikasikan terbentuknya interaksi kompleks dari PT-W FD. Dikonfirmasi dengan spektrofotometri FTIR bahwasanya kompleks PT-W didapatkan 1 gugus fungsi baru terbentuk dari interaksi antara ekstrak wortel dan putih telur yaitu gugus fungsi N-O aromatic yang mengindikasikan terbentuknya kompleks PT-W. Berdasarkan Analisis antioksidan menggunakan DPPH pada PT-W FD 1:1 pada konsentrasi 10 µg/ml menunjukkan persentase inhibition sebesar 9,24 % pada PT-W 1:2 menunjukkan persentase inhibition 7,4 % dan pada PT-W 2:1 didapatkan persentase inhibition 9,18 % dari hasil aktivitas antioksidan yang didapatkan menunjukkan kompleks PT-W FD 1:1 memiliki nilai inhibition tertinggi dibandingkan dengan kompleks rasio 1:2 maupun 2:1.

English Abstract

Oxidants are products resulting from normal cell metabolism. Oxidants have unpaired outer shell electrons so they are highly reactive. The amount of oxidants and antioxidants in the body must be maintained in a balanced state. The complex formulation of egg white-carrot extract (PT-W) is a functional food that was discussed in the study complexity science at the nanomolecular level. Egg white (PT) is a nutritional food that has a polymer structure composed of hydrophobic and hydrophilic. Egg white also has the ability as a transporter, scavenger, and transferrin which has been widely studied and developed using complex formulations with several other active compounds. In this study, egg whites were formulated with carrot extract (PT-W). Pt-W antioxidant complex formulations are prepared in Freeze Dry (FD) to obtain a measured consistency of sample concentration, long shelf life, texture, aroma, taste and color retention with good nutrition and quality. The complex formulation of PT-W FD is expected to synergize well and be able to help endogenous antioxidants in maintaining the balance of oxidants in the body. The aims of this study were to analyze the UV-Vis spectrum profile of the PT-W FD complex sample, analyze the antioxidant ability of the FD sample, and analyze the functional group of the PT-W FD complex with FTIR. The single sample PT NFD used a ratio of 1:100 (v/v), while PT FD used a concentration of 0.37 mg/ml. Carrot extract samples (W) NFD using a ratio of 1:80 (v/v) and W FD using a concentration of 15.6 mg/ml. In the PT-W complex sample, FD was carried out with 3 ratios, namely 1:1, 1:2 and 2:1 (v/v). The UV-Vis spectrophotometric profile obtained in NFD and FD PT has almost the same spectrophotometric profile characteristics, but there is a difference in wavelength at the peak formed where NFD PT at wavelengths of 215 nm and 280 nm while in PT FD at wavelengths of 220 nm and 280 nm, this indicates that the molecular chromophores that absorb at wavelengths of 215 nm and 220 nm at PT NFD and FD are different. The spectrum profile of PT FD at a wavelength of 220 nm indicates peptide bonds and 280 nm indicates aromatic amino acids. The W NFD profile has a peak absorption value at a wavelength of 205 nm while W FD at a wavelength of 235 nm the difference in the profile formed can be assumed to be a difference in chromophore molecules that absorb light at wavelengths 205 or 235 or caused by an aggregate capable of disturbing the chromophore molecules contained in W NFD and W FD absorbing light. In the complex spectrophotometry profile of PT-W FD, the results of the UV-Vis spectrophotometry profile at the peak at the wavelength of 220 nm experienced a blue shift towards a wavelength of 205 nm at PT-W FD 1:1 and towards a wavelength of 210 nm at PT-W FD 1:2 and PT-W FD 2:1 and also experienced hyperchromic at the peak of absorbance formed. From the PTW FD complex, it is assumed that the complex is indicated by the shift in the absorbanceix peaks present in the entire formulated complex as well as hyperchromic. The shift and increase in the peak value of the absorbance indicates the presence of a new chromophore molecule that can absorb light in the instrument indicating the formation of complex interactions from PT-W FD. It was confirmed by FTIR spectrophotometry that the PT-W complex obtained 1 new functional group formed from the interaction between carrot and egg white extract, namely the aromatic N-O function group which indicates the formation of the PT-W complex. Based on antioxidant analysis using DPPH at PT-W FD 1:1 at a concentration of 10 μg/ml, it showed an inhibition percentage of 9.24% in PT-W 1:2 showed an inhibition percentage of 7.4% and in PT-W 2:1, an inhibition percentage of 9.18% of the antioxidant activity results obtained showed that the PT-W FD 1:1 complex had the highest inhibition value compared to a complex ratio of 1:2 and 2:1.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	042309
Divisions:	S2/S3 > Magister Biologi, Fakultas MIPA
Depositing User:	Unnamed user with email y13w@ub.ac.id
Date Deposited:	24 Jan 2024 06:49
Last Modified:	24 Jan 2024 06:49
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213649

Text (DALAM MASA EMBARGO) MOHAMMAD MABRUR.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item