Pengaruh Penambahan Berbagai Level Bubuk Temulawak (Curcuma zanthorrhiz) Terhadap Kualitas Lemak, Lemak Bebas, Kemasiran, Dan pH Cured Egg Yolk Telur Ayam

Divatama, Eldio Putra (2022) Pengaruh Penambahan Berbagai Level Bubuk Temulawak (Curcuma zanthorrhiz) Terhadap Kualitas Lemak, Lemak Bebas, Kemasiran, Dan pH Cured Egg Yolk Telur Ayam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Temulawak (Curcuma zanthorrhiz) adalah tanaman obat yang berjenis tanaman temu temuan, tanaman ini berasal dari Indonesia dan banyak ditemui di pulau jawa. Tanaman temulawak (Curcuma zanthorrhiz) memiliki banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh contohnya untuk mengobati berbagai penyakit seperti : menghilangkan nyeri, dapat menetralkan racun, sebagai anti bakteri, mencegah perlemakan dalam sel sel hati, anti oksidan, dapat menurunkan kolesterol. Cured egg yolk merupakan produk olahan peternakan yang belum begitu populer dikalangan masyarakat Indonesia. Curred egg yolk itu sendiri hampir mirip dengan telur asin yang membedakan hanya jika cured egg yolk menggunakan telur ayam, yang diasinkan pada bagian kuning telur saja, sedangkan telur asin pada umumnya menggunakan telur bebek dan asinnya menyeluruh dari putih telur dan kuning telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) di berbagai level pada curedegg yolk ditinjau dari kualitas kadar lemak, lemak bebas, kemasiran dan pH. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga November 2021. Proses pembuatan cured egg yolk dilakukan di laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Materi yang akan digunakan dalam penelitian pembuatan cured egg yolk kali ini berupa kuning telur, bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz), garam dan gula. Telur yang digunakan berupa telur ayam ras leghorn yang berat rata ratanya 29 gram gram sebanyak 120 butir. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan menggunakan 5 telur setiap ulangan. Lama penggaraman yaitu 5 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of Varians (ANOVA) jika diperoleh hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) Model linear rancangan acak lengkap (RAL) Hasil penelitian menunjukan pengaruh penambahan berbagai level bubuk temulawak (curcuma zanthorrhiz) sebanyak 50g, 100g, 150g, dan 200g terhadap cured egg yolk telur ayam tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada kadar lemak, kemasiran, pH, sedangkan pada kadar lemak bebas memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05). Rataan kadar lemak yang terdapat pada cured egg yolk memiliki kadar lemak yang tidak jauh berbeda yaitu berkisar antara 53.94 - 57.66 sehingga, penambahan berbagai level bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05). Kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan 3 (P3) dengan komposisi penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) sebesar 150gram dengan rataan kadar lemak sebesar 57.66%. Kadar lemak terendah terdapat pada perlakuan 2 (P2) yaitu dengan rataan 53.94% dengan komposisi penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) sebesar 100gram, dan diikuti oleh P4= 54.55%, P0= 54.69%, P1=egg yolk ditinjau dari kualitas kadar lemak, lemak bebas, kemasiran dan pH. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga November 2021. Proses pembuatan cured egg yolk dilakukan di laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Materi yang akan digunakan dalam penelitian pembuatan cured egg yolk kali ini berupa kuning telur, bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz), garam dan gula. Telur yang digunakan berupa telur ayam ras leghorn yang berat rata ratanya 29 gram gram sebanyak 120 butir. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan dengan menggunakan 5 telur setiap ulangan. Lama penggaraman yaitu 5 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of Varians (ANOVA) jika diperoleh hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (BNJ) Model linear rancangan acak lengkap (RAL) Hasil penelitian menunjukan pengaruh penambahan berbagai level bubuk temulawak (curcuma zanthorrhiz) sebanyak 50g, 100g, 150g, dan 200g terhadap cured egg yolk telur ayam tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) pada kadar lemak, kemasiran, pH, sedangkan pada kadar lemak bebas memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05). Rataan kadar lemak yang terdapat pada cured egg yolk memiliki kadar lemak yang tidak jauh berbeda yaitu berkisar antara 53.94 - 57.66 sehingga, penambahan berbagai level bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05). Kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan 3 (P3) dengan komposisi penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) sebesar 150gram dengan rataan kadar lemak sebesar 57.66%. Kadar lemak terendah terdapat pada perlakuan 2 (P2) yaitu dengan rataan 53.94% dengan komposisi penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) sebesar 100gram, dan diikuti oleh P4= 54.55%, P0= 54.69%, P1=55.54% dan P3 57.66%. Penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) dapat menurunkan kandungan asam lemak bebas pada cured egg yolk. Hasil analisis ragam uji asam lemak bebas pengaruh penambahan bubuk temulawak terhadap cured egg yolk. Rata-rata kandungan asam lemak bebas penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) pada cured egg yolk adalah P0 (9,5467%), P1(6,14%), P2(4,72%), P3(6,8167%), P4(1,6533%). Kandungan asam lemak bebas tertinggi diperoleh dari perlakuan (P0) tanpa penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz), sedangkan kandungan asam lemak bebas terendah diperoleh dari perlakuan (P4) dengan penambahan 200g bubuk temulawak. Penambahan bubuk temulawak belum mampu menurunkan kemasiran pada cured egg yolk.Rata-rata kemasiran penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz)pada cured egg yolk adalah P0(0,2525%), P1(0,2329%), P2(0,3642%), P3(0,2478%), P4(0,2524%). Tingkat kemasiran tertinggi diperoleh dari perlakuan (P2) dengan penambahan 100g bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz), sedangkan tingkat kemasiran terendah di peroleh dari perlakuan (P1) dengan penambahan 50g. Kadar pH tertinggi terdapat pada perlakuan 0 (P0) dengan komposisi tanpa penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) dengan rataan kadar pH sebesar 6.31%. Kadar pH terendah terdapat pada perlakuan 1 (P1) yaitu dengan rataan 6.14% dengan komposisi penambahan bubuk temulawak (Curcuma zanthorrhiz) sebesar 50 gram, dan diikuti oleh P2= 6.22%, P3= 6.25%, P4= 6.29% dan P0 yaitu 6.31%

English Abstract

Temulawak is a medicinal plant of the type of temu temuan, this plant comes from Indonesia and is widely found on the island of Java. Curred egg yolk is almost similar to salted egg, the only difference is that if cured egg yolk uses chicken eggs, which are salted in the yolk only, while salted eggs generally use duck eggs and are salted thoroughly from egg whites and egg yolks. The purpose of this study was to determine the effect of adding temulawak powder at various levels on cured egg yolk in terms of the quality of the fat content, free fat, saltiness and pH. The materials that will be used in this research to manufacture cured egg yolk are egg yolks, temulawak powder, salt and sugar. The method that will be used in this study is an experimental method using a completely randomized design (RAL) with 5 treatments and 3 replications using 5 eggs for each replication. The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) if the results were significantly different, then proceed with the honest significant difference test (BNJ) Completely randomized linear design (RAL) The effect of adding various levels of ginger powder (curcuma zanthorrhiz) as much as 50g, 100g,150g, and 200g of cured egg yolk did not have a significant effect (P>0,05) on fat content, saltiness, pH, while free fat content had a significant effect (P<0,05) cured egg yolk, temulawak, Free Fatty Acid (FFA)

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522050074
Uncontrolled Keywords: cured egg yolk, temulawak, Free Fatty Acid (FFA)
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: agung
Date Deposited: 24 Jan 2024 05:40
Last Modified: 24 Jan 2024 05:40
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213630
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ELDIO PUTRA DIVATAMA.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item